sebesar 1, sehingga komponen utama yang terbentuk haruslah memiliki nilai eigenvalue lebih besar dari 1. Selain dengan perhitungan angka seperti yang
disajikan oleh tabel Total Variance Explained, jumlah komponen utama yang optimal juga ditampilkan oleh grafik Screen Plot.
Pengelompokkan variabel-variabel asal ke dalam komponen-komponen utama yang terbentuk ditentukan oleh nilai loading factors dari masing- masing
variabel yang tersaji pada tabel Component Matrix. Namun, dikarenakan komponen-komponen utama yang terbentuk pada banyak kasus kurang berbeda
nyata sehingga dapat mengganggu analisis, maka dilakukan proses rotasi guna memperjelas perbedaan antara komponen-komponen utama yang terbentuk. Oleh
karena bertujuan untuk menghasilkan komponen-komponen utama yang tidak berkorelasi, maka dilakukan proses rotasi orthogonal. Penelitian ini menggunakan
metode rotasi orthogonal yang biasa digunakan, yaitu metode Varimax. Hasil dari proses rotasi ini disajikan pada tabel Rotated Component Matrix. Berdasarkan
nilai loading factors yang disajikan pada tabel tersebut, suatu variabel asal dikelompokkan ke dalam suatu komponen utama. Nilai cut off dari loading factors
pada penelitian ini adalah 0,55.
4.4.3. Model Angka Ideal
Model Multiatribut Angka Ideal digunakan untuk menganalisis sikap
responden terhadap atribut produk. Model angka ideal memberikan informasi
berkenaan dengan ”merek ideal” dan juga informasi yang berkenaan dengan bagaimana merek yang sudah ada dipandang oleh konsumen. Model ini dapat
digambarkan secara simbolis sebagai berikut :
n
A
t
= ? Wi ¦ Ii - xi¦
i=0
A
t
= sikapskor total terhadap produk Wi = pentingnya atribut i
Ii = performansi ideal pada atribut i Xi = kepercayaan mengenai performansi aktual produk tersebut pada
atribut i n = jumlah atribut yang menonjol
Pada model angka ideal, konsumen diminta menunjukkan dimana mereka percaya suatu merek ditempatkan pada skala yang menggambarkan pelbagai
derajat atau tingkat atribut yang menonjol. Pengkodean unipolar digunakan untuk mengukur respon terhadap skala model angka ideal dengan skala 1 sampai 5.
Sebagai contoh, misalkan ingin diketahui sikap responden terhadap atribut khasiat suatu produk minuman jamu tradisional. Awalnya, konsumen diminta menilai
seberapa penting atribut khasiat tersebut dengan menggunakan skor skala 1-5.
Khasiat sangat tidak penting Khasiat sangat penting
1 2 3 4 5
Maka, skor 1 menunjukkan khasiat sangat tidak penting, skor 2 khasiat tidak penting, skor 3 khasiat cukup penting, skor 4 khasiat penting, dan skor 5 khasiat
sangat penting. Tanda silang pada kolom angka 4 menunjukkan bahwa responden menganggap khasiat dalam produk minuman jamu tradisional penting.
Kemudian responden diminta untuk menunjukkan khasiat produk minuman jamu yang ideal menurut mereka dan juga diminta meletakkan
kepercayaan mereka terhadap khasiat produk jamu gendong dalam skor skala 1 sampai dengan 5.
x
Khasiat sangat rendah Khasiat sangat tinggi
1 2 3
4 5
Maka, skor 1 menandakan khasiat sangat rendah, skor 2 khasiat rendah, skor 3 khasiat cukup tinggi, skor 4 khasiat tinggi, dan skor 5 berarti khasiat sangat tinggi.
Tanda silang ”X” menunjukkan bahwa atribut khasiat produk minuman jamu yang ideal adalah yang sangat tinggi. Sementara itu, tingkat kepercayaan terhadap
khasiat produk yang dimiliki oleh produk jamu gendong cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh huruf ”O” pada kolom angka 3.
Skor sikap yang paling baik adalah nol, skor ini diperoleh bila kualitas ideal Ii sama persis dengan kualitas kepercayaan terhadap setiap atribut Xi.
Skor ini dinyatakan sebagai skor terendah yang mungkin terjadi n. Sedangkan skor paling buruk adalah bila kualitas kepercayaan pada masing- masing atribuit
minimal, yaitu satu. Skor inilah yang dinyatakan sebagai skor tertinggi yang mungkin terjadi m. Skor total A
t
dapat dipersepsikan jika kita membuat batasan atau range penilaian keragaan atribut yang ideal menurut responden
dengan menggunakan skala interval Simamora, 2002. Skala interval = m- n b
dimana: m = skor tertinggi yang mungkin terjadi
n = skor terendah yang mungkin terjadi b = jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk
Selisih antara skor atribut produk ideal dengan kepercayaan pada atribut tertentu menggambarkan kesenjangan antara penilaian produk aktual dengan
gambaran produk ideal ideal yang diinginkan responden. Maka, sebenarnya skor terbaik A
t
yang dapat diterima oleh suatu produk adalah nol 0 atau yang paling
o x
mendekati nol 0, ya ng akan menunjukkan bahwa produk tersebut cocok sempurna dengan konfigurasi atribut yang ideal. Keadaan ini menunjukkan sikap
responden yang semakin mendukung terhadap produk tersebut.
BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN, PENJUAL