Agroindustri bakso ayam memiliki kebutuhan sebagai berikut: Lembaga Keuangan Syariah memiliki kebutuhan sebagai berikut:

42 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahapan pendekatan sistem yang digunakan untuk menentukan komponen-komponen yang berpengaruh di dalam sistem. Pihak-pihak yang memiliki kebutuhan dan berpengaruh dalam Sistem Penunjang Keputusan Investasi Agroindustri Berbasis Daging Ayam Dengan Pola Syariah adalah peternak, pelaku usaha pasca panen, agroindustri bakso ayam, koperasi konsumen, pengguna dana, dan lembaga keuangan syariah. Analisis kebutuhan dari masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Peternak memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1 Adanya kemudahan memperoleh modal. 2 Kepastian tentang informasi jumlah kebutuhan faktor produksi. 3 Manajemen pemeliharaan menjadi lebih baik. 4 Kelangsungan budi daya ternak terjamin. 5 Komoditi berkualitas tinggi. 6 Harga jual sesuai dengan yang ditetapkan. 7 Adanya kepastian waktu jual. 8 Pendapatan dan kesejahteraan peternak tercapai. b. Pelaku usaha pasca panen memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1 Adanya kemudahan memperoleh modal. 2 Kepastian tentang informasi jumlah kebutuhan faktor produksi. 3 Tercapainnya kebutuhan bahan baku. 4 Bahan baku yang berkualitas. 5 Keuntungan usaha yang optimal. 6 Kontinuitas bahan baku terjamin. 7 Kontinuitas produksi dan suplai ke pasar. 8 Adanya kepercayaan konsumen.

c. Agroindustri bakso ayam memiliki kebutuhan sebagai berikut:

1 Adanya kepastian memperoleh modal. 2 Kepastian tentang informasi jumlah kebutuhan faktor produksi. 3 Keuntungan usaha yang optimal. 43 4 Kontinuitas bahan baku terjamin. 5 Bahan baku yang berkualitas, tersedia dalam jumlah, dan waktu yang tepat. 6 Adanya kepercayaan konsumen. d. Koperasi memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1 Adanya kemudahan pengumpulan produk. 2 Kelancaran aktivitas simpan pinjam. 3 Kepercayaan dalam penjualan produk. 4 Peningkatan potensi ekonomi masyarakat. e. Konsumen memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1 Kemudahan memperoleh produk. 2 Harga produk yang terjangkau dan stabil. 3 Jaminan kualitas produk yang tinggi dan stabil. f. Pemerintah memiliki kebutuhan sebagai berikut: 1 Produk yang dihasilkan bermutu tinggi dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 2 Harga dan kontinuitas produk stabil. 3 Taraf kehidupan masyarakat meningkat. 4 Menambah devisa negara.

h. Lembaga Keuangan Syariah memiliki kebutuhan sebagai berikut:

1 Investasi yang dibangun terlepas dari riba dan segala sesuatunya berdasarkan hukum agama islam. 2 Produk yang dikeluarkan merupakan produk yang halal dan dapat bersaing dipasaran. 3 Peningkatan jumlah nasabah. 4 Adanya kelancaran pengembalian pembiayaan. 5 Adanya jaminan kelancaran usaha. 44 2. Formulasi Permasalahan Keberhasilan dalam perencanaan suatu proyek memerlukan pengetahuan tentang pengambilan suatu keputusan yang tepat. Dengan mengetahui rencana suatu investasi yang baik maka para pengguna dana akan dihadapkan kedalam dua pilihan yaitu apakah ia akan ikut serta dalam investasi tersebut dengan cara menanamkan modal karena investasi tersebut dianggap layak atau menarik kembali modalnya karena investasi tersebut dianggap tidak layak. Permasalahan yang paling mendasar dalam penelitian ini adalah bagaimana kita melakukan suatu investasi berdasarkan syariah islam sehingga kesejahteraan dan kemakmuran pengguna dana pemberi dana menjadi meningkat. Pada saat ini konsep ekonomi konvensional masih digunakan dalam menentukan kelayakan suatu investasi tetapi permasalahannya adalah bagaimana kita menentukan jangka waktu pengembalian berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh pengguna dana. Permasalahan yang timbul di peternak yang menjalankan usaha budi daya ayam ras pedaging adalah kualitas ayam ras pedaging yang kurang bermutu baik. Para peternak kurang mengetahui bahwa kualitas ayam ras pedaging yang menurun disebabkan karena adanya kesalahn dari manajemen dalam peternakan tersebut. Di lain pihak, agroindustri daging ayam segar memerlukan kontinuitas ayam ras pedaging yang berkualitas, harga ayam pedaging yang relatif stabil, dan lokasi yang berdekatan dengan tempat budi daya ayam ras pedaging. Permasalahan yang dihadapi usaha pasca panen adalah karkas yang dihasilkan bermutu rendah, kejenuhan pasar akibat produksi daging ayam yang terlalu banyak dan potensi daya beli masyarakat yang kurang memadai. Di lain pihak, agroindustri bakso ayam dan konsumen memerlukan membutuhkan karkas berkualitas secara terus menerus yang dihasilkan dengan cara memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan serta cara pemotongan yang halal. Selain itu, pihak agroindustri bakso ayam dan konsumen memerlukan kontinuitas 45 daging ayam yang berkualitas, harga daging ayam yang relatif stabil, dan lokasi yang berdekatan dengan tempat agroindustri daging ayam segar. 3. Identifikasi Sistem Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut Eriyatno, 1989. Identifikasi sistem bertujuan untuk memberi gambaran terhadap sistem yang dikaji. Diagram yang digunakan dalam identifikasi sistem adalah sebagai berikut: a. Diagram sebab-akibat Diagram sebab-akibat memberikan gambaran hubungan antar komponen di dalam sistem. Diagram sebab akibat Sistem Penunjang Keputusan Investasi Agroindustri Berbasis Daging Ayam Dengan Pola Syariah dapat dilihat pada Gambar 6. b. Diagram masukan-keluaran Menurut Eriyatno 1989, yang penting dalam identifikasi sistem adalah melanjutkan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap black box. Para analis harus mampu mengkonstruksi diagram Kotak Gelap. Informasi yang ditinjau dalam penyusunan kotak gelap adalah informasi peubah input, peubah output dan parameter-parameter yang berasal dari dalam sistem. Input terdiri dari dua golongan yaitu yang berasal dari luar sistem eksogen atau input lingkungan dan over input yang berasal dari dalam sistem. Output terdiri dari dua golongan yaitu output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki Eriyatno, 1989. Adapun masukan dan keluaran faktor- faktor yang mempengaruhi sistem yang dikaji tersebut dijelaskan dengan diagram input-output seperti pada Gambar 7. 46 + + + + + + + + + + + + + + + + + - + + Gambar 6. Diagram sebab-akibat Sistem Penunjang Keputusan Investasi Agroindustri Berbasis Daging Ayam Dengan Pola Syariah Lembaga Perbankkan Syariah Pembiayaan Syariah Risiko Usaha Lapangan Kerja Jumlah Produksi Ketersediaan Produk Pendapatan Keuntungan Industri Kelayakan Budidaya Keuntungan Peternak Kelangsungan Budidaya Bagi Hasil Kesejahteraan Pengunaan Manajemen Risiko Kelayakan Industri 47 Gambar 7. Diagram masukan-keluaran SPK Investasi Agroindustri Berbasis Daging Ayam Dengan Pola Syariah INPUT TIDAK TERKENDALI INPUT LINGKUNGAN OUTPUT DIKEHENDAKI 1. Permintaan pasar 2. Kontinuitas produk 3. Harga produk 4. Tingkat suku bunga 1. Kondisi sosial ekonomi 2. Peraturan pemerintah 3. Kondisi sosial budaya 1. Pangsa pasar tinggi 2. Penghasilan meningkat 3. Target pasar terpenuhi 4. Kelangsungan usaha budidaya 5. Kelayakan kredit SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVESTASI AGROINDUSTRI BERBASIS DAGING AYAM DENGAN POLA SYARIAH INPUT TERKENDALI 1. Kebutuhan bahan baku 2. Jumlah produksi 3. Mutu produk 4. Jumlah investasi OUTPUT TIDAK DIKEHENDAKI 1. Fluktuasi harga 2. Kredit macet 3. Biaya oprasional meningkat 4. Investasi tidak menguntungkan MANAJEMEN PENGENDALIAN 48

C. TATA LAKSANA