METODA PERBANDINGAN EKSPONENSIAL METODE PRAKIRAAN

28 4 walaupun model matematika berhasil dikembangkan, tahapan pengerjaan sebelum sampai pada tahap permodelan sering tidak dimengerti oleh pengguna model tersebut.

B. METODA PERBANDINGAN EKSPONENSIAL

Metode Perbandingan Eksponensial MPE digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambil keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tiap tahapan proses Eriyatno, 1999. Menurut Manning 1984, tahapan dilakukan dalam melaksanakan teknik MPE adalah : 1 menulis semua alternatif, 2 menentukan kriteria-kriteria penting dalam pengambilan keputusan, 3 mengadakan penilain terhadap semua kriteria, 4 mengadakan penilain terhadap semua alternatif pada masing-masing kriteria, 5 menghitung nilai dari setiap alternatif, 6 memberikan jenjang kepada alternatif-alternatif dengan didasarkan pada nilai masing-masing. Penghitungan nilai untuk setiap alternatif adalah sebagai berikut : Dimana : NA i : Nilai akhir dari alternatif ke-I Nilai ij : Nilai dari alternatif ke-I pada alternatif ke-j Krit j : Tingkat kepentingan deret kriteria ke-j i : 1,2,3,…,n n : jumlah alternatif j : 1,2,3,…,m m: jumlah kriteria NA i = Σ Nilai ij Kritj 29

C. METODE PRAKIRAAN

Metode prakiraan forecasting merupakan suatu teknik yang menduga atau memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Teknik prakiraan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi menjadi metode deret berkala time series dan metode sebab akibat kausal. Sedangkan metode kualitatif dapat dibagi menjadi metode eksploratif dan metode normatif Makridakis et al. 1995, di dalam Machfud 1999. Lebih lanjut Makridakis et al. 1995 di dalam Machfud 1999 menyatakan bahwa metode prakiraan kuantitatif dapat diaplikasikan apabila terdapat kondisi berikut: 1 tersedianya informasi tentang masa lalu, 2 informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik, 3 beberapa aspek polakeadaan masa lalu diasumsikan akan berlanjut terus di masa datang. Analisa deret berkala merupakan metoda prakiraan yang disusun dengan menggunakan suatu analisa statistik terhadap data masa lalu. Analisa deret berkala ini bertujuan untuk menemukan pola dalam deret data historis dan menginterpolasikan pola dalam deret data historis tersebut ke masa depan. Asumsi dasar yang dipakai adalah bahwa nilai masa lalu dan masa kini mempunyai pola yang sama dan terus berlanjut di masa yang akan datang, sehingga prediksi nilai di masa yang akan datang bisa dilakukan dengan dasar nilai masa lalu dan masa kini. Metode prakiraan deret berkala yang sering digunakan adalah metode pemulusan dan analisa trend dengan regresi. Metode pemulusan merupakan metode prakiraan deterministik dengan pemberian pembobotan penghalus terhadap data masa lalu. Sedangkan metode analisa trend merupakan pencocokan suatu persamaan garis matematis terhadap data dan memproyeksikannya ke masa yang akan datang Makridakis et al. 1995, di dalam Machfud 1999. 30 Pola hubungan yang ditunjukan dengan analisa regresi sederhana mengasumsikan bahwa hubungan antara suatu variabel yang diramalkan dengan satu variabel bebas yang mempengaruhinya dapat dinyatakan dengan suatu garis lurus Assauri 1984, di dalam Sutiyono 2002. Lebih lanjut, Makridakis et al. 1995 di dalam Sutiyono 2002 menjelaskan bahwa jika kita menggunakan Y sebagai variabel tidak bebas dan X = t sebagai variabel bebas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan suatu persamaan garis lurus dengan rumusan untuk penentuan koefisien kemiringan b dan koefisien intersepsi a adalah sebagai berikut. Dimana : b = konstanta variabel X a = konstanta persamaan X = nilai variabel X Y = nilai variabel Y n = banyaknya data Model-model regresi ini sangat menentukan dalam pencarian persamaan yang cocok untuk menerangkan data-data yang ada dan meramalkan keadaan yang ditimbulkan. Model regresi untuk persoalan pertumbuhan produksi dapat terwakili dalam delapan kurva persamaan, sehingga model analisa regresi terdapat dalam delapan macam kurva Pantumsinchai et al. 1983, di dalam Kusuma 2001. Persamaan kurva untuk pendugaan regresi dari delapan kurva dapat dilihat pada Tabel 5. Y t = a + bt n ΣXY – ΣXΣY n ΣX 2 – ΣX 2 b = ΣYΣX 2 – ΣXΣXY n ΣX 2 – ΣX 2 a = 31 Tabel 5 Persamaan kurva dan bentuk transformasi metode pendugaan regresi tunggal delapan kurva Kurva Persamaan Bentuk Transformasi 1 Y = a + bX Y = a + bX 2 Y = ae bx Y = ln a + bX 3 Y = aX b LnY = ln a + b ln X 4 Y = a + bX Y = a + bX 5 Y = 1a+bX 1Y = a + bX 6 Y = XaX + b 1Y = a + bX 7 Y = a + b log X Y = a + b ln X 8 Y = ea+bX Ln Y = a + bX Sumber: Pantumsinchai et al. 1983 di dalam Kusuma 2001

D. FOURIER ANALISIS