FOURIER ANALISIS METODE MOVING AVERAGE METODE LINIER EXPONENTIAL BROWN’S

31 Tabel 5 Persamaan kurva dan bentuk transformasi metode pendugaan regresi tunggal delapan kurva Kurva Persamaan Bentuk Transformasi 1 Y = a + bX Y = a + bX 2 Y = ae bx Y = ln a + bX 3 Y = aX b LnY = ln a + b ln X 4 Y = a + bX Y = a + bX 5 Y = 1a+bX 1Y = a + bX 6 Y = XaX + b 1Y = a + bX 7 Y = a + b log X Y = a + b ln X 8 Y = ea+bX Ln Y = a + bX Sumber: Pantumsinchai et al. 1983 di dalam Kusuma 2001

D. FOURIER ANALISIS

Metoda Fourier merupakan salah satu metoda yang mempelajari hubungan antar kejadian yang berurutan didasarkan pada representasi runtun waktu sebagai jumlahan beberapa gelombang sinusoidal yang frekuensinya berbeda. Metoda ini menghasilkan fungsi autokorelasi yang mirip dengan metoda Arima, hanya saja interprestasinya yang berbeda tergantung dari sifat runtun waktunya Setiawan, 1991. Beberapa rumusan analisa Fourier disajikan sebagai berikut : ∑ = = + + = 2 1 ] [ N j j j j j j w Sin w Cos X β α α ......................................... 1 dengan N w j j π 2 = ......................................................................... 2 Pemerkira Kuadrat Terkecil : 2 2 2 j j j N I β α + = ; j = 1 ton ....................................................... 3 32 dimana : α : intercept setara dengan nilai rata-rata α j , β j : koefisien polinom trigonometri suku ke-j ω j : kemiringan sudut suku ke-j N : jumlah data j : indeks iterasi

E. METODE MOVING AVERAGE

Perkiraan pada metode ini didasarkan pada proyeksi serial data yang dimuluskan dengan rata-rata bergerak. Nilai prakiraan untuk suatu periode merupakan rata-rata dari nilai observasi N periode terakhir. Istilah rata-rat bergerak digunakan karena setiap kali observasi baru data aktual tersedia, angka rata-rat yang baru dihitung dengan masukan data terbaru dan mengeluarkan atau meninggalkan data periode terlama Herjanto, 2006. Secara matematika, rumus prakiraan dengan metode rata-rata bergerak sederhana sebagai berikut: t-N+1 F t-1 = ∑ = X t + X t-1 + ... + X t-N+1 i=1 N N Dimana : Xt = Data observasi periode t N = Panjang serial waktu yang digunakan Ft+1 = Nilai prakiraan periode t+1

F. METODE LINIER EXPONENTIAL BROWN’S

Menurut Machfud 1999 metode linier Brown’s dengan permulusan eksponensial ganda serupa dengan metode perataan bergerak ganda, tetapi proses permulusan pada setiap periode berbeda. Prakiraan untuk m periode kedepan dirumuskan sebagai berikut: 33 F t+m = a t + b t mt dimana: At = 2St’ – 2S 1 ’’ Bt = St’ – S 1 ’’ x ∞ 1- ∞ Dan St’ = ∞ Xt + 1- ∞ S t-1 S 1 ’’ = ∞ St + 1- ∞ S t-1 Pada metode brown’s ini, inisialisasi yang dilakukan meliputi penetapan nilai: S 1 ’’ = St’ = X 1 a 1 = X 1 b 1 = {X 2 -X 1 }+{X 4 -X 1 }2

G. KRITERIA INVESTASI 1.