Analisis Dampak Penyebaran HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.5. Keterkaitan Ke Belakang Industri Minyak Goreng Terhadap Berbagai Sektor Perekonomian di Indonesia Sektor Koefisien Peringkat Pertanian 0,0170 5 Tanaman kacang-kacangan 0,0014 9 Kelapa 0,0482 3 Kelapa sawit 0,0854 2 Kopra 0,0171 4 Industri pengolahan lainnya 0,0081 7 Perdagangan 0,0975 1 Transportasi dan telekomunikasi 0,0115 6 Lembaga Keuangan 0,0022 8 Listrik gas dan air 0,0006 10 Sumber: Tabel Input-Output, 2000 diolah

4.3 Analisis Dampak Penyebaran

Dalam penentuan sektor kunci yang ada dalam suatu perekonomian, penggunaan nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung saja tidak cukup memadai. Karena nilai dari keterkaitan tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektornya yang disebabkan nilai permintaan akhir antar sektor berbeda. Untuk itu dipergunakanlah analisis dampak penyebaran. Dalam analisis ini, nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung dinormalkan terlebih dahulu dengan cara membandingkan rata-rata dampak yang ditimbulkan oleh sektor tersebut dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Dalam analisis ini terbagi dua yaitu koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran. Koefisien penyebaran merupakan kemampuan suatu sektor dalam mendorong perkembangan sektor hulunya. Kepekaan penyebaran adalah penjabaran bagaimana suatu sektor tersebut dalam menstimulir perkembangan sektor hilirnya. Jika indeks koefisien penyebaran lebih dari satu, berarti sektor tersebut memiliki kemampuan yang kuat dalam menarik perkembangan sektor hulunya. Untuk indeks kepekaan penyebaran lebih dari satu. maka sektor tersebut mempunyai kemampuan yang kuat dalam mendorong perkembangan sektor hilirnya. Berdasarkan analisis dampak penyebaran pada tabel 4.6, beberapa sektor yang mempunyai indeks koefisien penyebaran yang tinggi antara lain industri pengolahan susu, industri mie, makroni dan sejenisnya, industri makanan lainnya, industri minyak goreng dan industri kopra. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sektor-sektor tersebut memiliki kemampuan untuk menarik perkembangan sektor hulunya. Jika dilihat dari indeks kepekaan penyebaran, sektor perdagangan merupakan sektor yang memiliki indeks kepekaan penyebaran paling tinggi sebesar 2,6589. Dapat diartikan bahwa jika permintaan akhir setiap sektor perekonomian meningkat sebesar Rp. 1 juta, maka dari total produksi seluruh sektor perekonomian ditumbuhkan oleh kenaikan akhir sektor perdagangan sebesar Rp 2,6589 juta. Hal ini dikarenakan sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Dapat dikatakan sektor perdagangan sebagai salah satu penopang dari kegiatan perekonomian di Indonesia. Kemudian di tempat kedua, sektor pertanian sebesar 2,64281. Sektor industri pengolahan lainnya dengan indeks kepekaan penyebaran sebesar 1,80234 dan sektor industri makanan lainnya sebesar 1,49005. Melihat indeks kepekaan penyebaran dari sektor-sektor perekonomian yang memiliki nilai dari satu, berarti sektor tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendorong pertumbuhan sektor hilirnya. Analisis dampak penyebaran merupakan salah satu konsep dalam penentuan sektor kunci dalam suatu perekonomian. Dari hasil analisis dampak penyebaran didapatkan bahwa yang menjadi sektor kunci dalam perekonomian adalah industri pengolahan susu berdasarkan indeks koefisien penyebaran dan sektor perdagangan berdasarkan indeks kepekaan penyebaran. Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian yang lebih kepada sektor tersebut. Hal ini dikarenakan sektor tersebut mempunyai kemampuan yang kuat dalam mendorong sektor hulu dan hilirnya. Tabel 4.6. Dampak Penyebaran Berbagai Sektor Perekonomian di Indonesia Sektor Koefisien Penyebaran Peringkat Kepekaan Penyebaran Peringkat Pertanian 0,79981 22 2,64281 2 Kacang-kacangan 0,70880 25 0,78386 11 Kelapa 0,74232 23 1,06571 7 Kelapa sawit 0,86400 19 0,70746 15 Peternakan 0,88769 18 0,71733 13 Pertambangan dan galian 0,69449 26 0,94259 9 Pengolahan Ikan dan daging 1,15824 7 0,74563 12 Pengolahan Susu 1,24077 1 0,63384 22 Pengolahan Sayur dan Buah 1,04716 11 0,60159 26 Kopra 1,17237 5 0,63552 21 Minyak Goreng 1,19273 4 1,03174 8 Roti. biskuit. dan sejenisnya 1,16107 6 0,60432 24 Mie. makaroni dan sejenisnya 1,23762 2 0,60307 25 Biji-bijian kupasan 0,98514 15 0,68311 18 Coklat dan kembang gula 1,04199 12 0,69645 16 Teh dan kopi olahan 1,09695 9 0,68661 17 Industri Pengolahan kedelai 1,00517 14 0,66140 20 Industri makanan lainnya 1,21753 3 1,49005 4 Industri minuman 0,95155 16 0,61334 23 Industri pengolahan lainnya 0,97905 16 1,80234 3 Listrik. gas. air dan bangunan 1,05051 10 0,92662 10 Perdagangan 0,86360 20 2,65891 1 Restoran dan hotel 1,13681 8 0,70762 14 Transportasi dan telekomunikasi 1,01249 13 1,37392 5 Lembaga keuangan 0,82086 21 1,30766 6 Pemerintahan dan jasa-jasa 0,93128 17 0,67648 19 Sumber: Tabel Input-Ouput, 2000 diolah Sektor kunci diantara sektor yang termasuk ke dalam agroindustri yaitu sektor industri pengolahan susu jika dilihat berdasarkan indeks koefisien penyebaran dan industri miyak goreng berdasarkan indeks kepekaan penyebaran. Sehingga dalam menetapkan kebijakan pengembangan agroindustri. hendaknya pemerintah memberikan prioritas kepada kedua sektor tersebut jika dipertimbangkan dari dampak penyebarannya.

4.4 Analisis Multiplier