yang ditempuh adalah dengan menitikberatkan pada promosi penjualan kepada distributor.
Ardana 2004 menganalisis kemampuan industri minyak goreng sawit dalam menyikapi berbagai perubahan pada saat terjadi krisis ekonomi lebih besar
daripada industri minyak goreng kelapa. Sehingga peranan minyak goreng sawit semakin besar dibandingkan dengan minyak goreng kelapa. Alat analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan model ekonometri industri minyak goreng sawit Indonesia dan pendugaan parameterdilakukan dengan menggunakan
model 2 sls.
2.3.2 Studi Pustaka Metode Input-Output
Suryadi 2000 menjelaskan hasil penelitiannya tentang analisis peranan ekonomi industri pariwisata terhadap perekonomian propinsi Bali. Tujuan
dilakukannya penelitian tersebut yaitu menganalisis 1 peranan industri pariwisata dalam pembentukan nilai tambah bruto, permintaan antara dan
permintaan akhir di propinsi Bali 2 keterkaitan industri pariwisata dengan sektor-sektor yang menggunakan output dari industri pariwisata; 3 dampak
ekonomi yang ditimbulkan oleh industri pariwisata berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan dan tenaga kerja 4 koefisien dan kepekaan
penyebaran industri pariwisata Bali. Data diolah menggunakan software Grimp 7.2 dan Microsoft Excell. Berdasarkan analisis struktur perekonomian Propinsi
Bali terlihat bahwa sektor industri pariwisata memiliki peranan ekonomi yang besar bagi propinsi Bali. Hal tersebut dapat terlihat dari peranannya terhadap
permintaan antara, permintaan akhir dan nilai tambah bruto. Dari hasil analisis
keterkaitan industri pariwisata Bali dengan sektor pertanian, baik keterkaitan ke depan maupun ke belakang, secara umum nilai keterkaitan ke belakang lebih
besar dibandingkan dengan dengan keterkaitan ke depannya. Hal tersebut dikarenakan industri pariwisata banyak menggunakan output dari sektor pertanian
teriuutama sektor hotel bintang dan restoran. Diantara 22 sektor industri pariwisata ada tiga sektor yang perlu mendapat prioritas, yaitu sektor travel biro,
angkutan carter darat dan money changer. Penetapan ketiga sektor tersebut didasarkan pada tingginya nilai hasil analisis multiplier output pendapatan dan
pendapatan. Friyaningsih
2003 mengemukakan
hasil penelitiannya mengenai analisis struktur perekonomian Indonesia sebelum dan sesudah krisis ekonomi. Penelitian
bertujuan untuk menganalisis struktur perekonomian Indonesia baik dilihat dari peranan masing-masing sektor, keterkaitan, daya penyebaran maupun multiplier.
Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Tabel Input-Output tahun 1990, 1995, 1998 dan 2000 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat statistik BPS.
Berdasarkan hasil analisis Tabel I-O yang diolah dengan menggunakan software Grimp 7.2 dan Microsoft Excell, selama tahun 1990 sampai tahun 2000 maka
sektor agroindustri merupakan sektor utama penggerak perekonomian Indonesia. Penyerapan tenaga kerja terbesar tahun 1990 hingga 1995 adalah sektor tanaman
bahan makanan. Pada tahun 1998 hingga 2000 sektor perdagangan menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka sektor
agroindustri dan sektor pertambangan sebaiknya dijadikan prioritas utama dalam perencanaan pembangunan nasional.
2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian