Asumsi dan Keterbatasan Tabel Input-Output Struktur Tabel Input-Output

3. Struktur penyediaan barang dan jasa, baik berupa produksi dalam negeri maupun barang impor atau yang berasal dari luar wilayah tersebut. 4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik berupa permintaan oleh berbagai sektor produksi maupun permintaan untuk konsumsi, investasi dan ekspor. Beberapa tahun belakangan ini, model I-O telah dikembangkan untuk keperluan yang lebih luas dalam analisis ekonomi. Beberapa kegunaan analisis I- O menurut BPS 2000, antara lain: 1. Memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja diberbagai sektor produksi. 2. Melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya. 3. Mengetahui sektor-sektor yang berpengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian. 4. Menganalisis perubahan harga, yaitu dengan melihat pengaruh langsung dan tidak langsung dari perubahan harga input terhadap output. 5. Menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasikan karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.

2.2.2 Asumsi dan Keterbatasan Tabel Input-Output

Data yang disajikan dalam tabel I-O merupakan informasi rinci tentang input dan output sektoral yang mampu menggambarkan keterkaitan antar sektor dalam kegiatan perekonomian. Sesuai dengan asumsi dasar yang digunakan dalam proses penyusunannya, model input ouput bersifat statis dan terbuka. Dalam BPS 2000, asumsi dasar dalam penyusunan tabel I-O adalah: 1. Keseragaman Homogenity Masing-masing sektor memproduksi suatu input melalui satu cara dengan struktur input tertentu serta tidak ada substitusi diantara masing-masing input atau output tersebut. 2. Kesebandingan Proporsionality Input antara bagi suatu sektor merupakan fungsi linear terhadap tingkat output yang bersangkutan. Dengan kata lain, jumlah input yang digunakan oleh suatu sektor akan meningkat atau berkurang secara proporsional linear terhadap kenaikan atau penurunan output sektor yang bersangkutan. 3. Penjumlahan Additivity Asumsi bahwa total efek dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek masing-masing kegiatan. Berdasarkan asumsi tersebut, maka tabel I-O sebagai model kuantitatif memiliki keterbatasan, yaitu koefisien teknis diasumsikan tetap konstan selama periode analisis atau proyeksi. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksipun dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output. Begitu juga dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan tabel I-O dengan metode survey serta semakin banyak agregasi terhadap sektor-sektor yang ada maka semakin banyak informasi ekonomi yang terperinci tidak terungkap dalam analisanya.

2.2.3 Struktur Tabel Input-Output

Format dari tabel I-O terdiri dari suatu kerangka matriks berukuran “n x n” dimensi yang terbagi menjadi empat kuadran yang tiap kuadran menggambarkan transaksi antar komponen-komponen suatu perekonomian pada satu titik tertentu.Nazara, 1997 Tabel 2.4. Bentuk Umum Tabel Transaksi Input-Output Permintaan Antara Sektor Produksi Susunan Input Alokasi Output 1 2 …. n Permintaan Akhir Total Output Input a n t a r a Sektor p r o d u k s i 1 2 . . . . . . n x 11 x 21 . . . . . . x n1 x 12 x 22 x n2 …. …. …. x 1n x 2n x nn F 1 F 2 . . . . . . F n X 1 X 2 X n Jumlah Input Primer V 1 V 2 …. V n Jumlah input X 1 X 2 …. X n Sumber: Biro Pusat Statistik 2000 Pada Tabel 2.4, isian angka-angka pada seluruh baris menunjukkan pengalokasian output suatu sektor, baik itu untuk memenuhi permintaan antara intermediate demand maupun untuk memenuhi permintaan akhir final demand . Isian sepanjang kolom menggambarkan penggunaan input antara maupun input primer yang disediakan oleh sektor lain untuk kegiatan produksi suatu sektor. Tabel 2.4 dapat digambarkan dalam persamaan aljabar sebagai berikut: x 11 + x 12 + …….+ x 1n + F 1 = X 1 x 21 + x 22 + …….+ x 2n + F 2 = X 2 : : : : : . . . . . x n1 + x n2 + …… + x nn + F n = X n Persamaan 1 Secara matematis persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: ∑ = = + n j i i j i X F x 1 ; untuk i = 1, 2, ..., n dimana: X i : Total output sektor i x ij : Besarnya output sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j F i : Permintaan akhir sektor ke-i Sektor dalam kolom menunjukkan penggunaan input yang disediakan oleh sektor lain untuk aktivitas produksi, maka persamaan aljabar menurut kolom dapat dituliskan menjadi: x 11 + x 12 + …….+ x 1n + V 1 = X 1 x 21 + x 22 + …….+ x 2n + V 2 = X 2 : : : : : . . . . . x n1 + x n2 + …… + x nn + V n = X n Persamaan 2 dan secara ringkas dituliskan dalam persamaan: ∑ = = + n i j j ij X V x 1 ; untuk j = 1,2...,n Dimana: X j : Total input sektor j x ij : Besarnya output sektor i yang digunakan sebagai input oleh sektor j V j : Input primer sektor ke-j Secara umum matriks dalam Tabel I-O di bagi menjadi 4 kuadran, yaitu: a. Kuadran 1 Intermediate Quadrant Setiap sel pada Kuadran 1 merupakan transaksi antara, yaitu transaksi barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Kuadran ini memberikan informasi mengenai saling ketergantungan antar sektor produksi dalam suatu perekonomian. Dalam analisa I-O, kuadran ini memiliki peranan yang sangat penting karena kuadran inilah yang menunjukkan keterkaitan antar sektor ekonomi dalam melakukan proses produksinya. b. Kuadran 2 Final Demand Quadrant Menunjukkan penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor- sektor perekonomian untuk memenuhi permintaan akhir. Permintaan akhir adalah suatu sektor yang langsung dipergunakan oleh rumah tangga, pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok, dan ekspor. c. Kuadran 3 Primary Input Quadrant Menunjukkan pembelian input yang dihasilkan di luar sistem produksi oleh sektor-sektor dalam kuadran antara. Kuadran ini terdiri dari pendapatan rumah tangga upah gaji, pajak tak langsung, surplus usaha, penyusutan serta impor. Jumlah keseluruhan nilai tambah ini akan menghasilkan Produk Domestik Bruto yang dihasilkan oleh wilayah tersebut. d. Kuadran 4 Primary Input-Final Demand Quadrant Merupakan kudran input primer permintaan akhir yang menunjukkan transaksi langsung antara kuadran input-primer dengan permintaan akhir tanpa melalui sistem produksi atau kuadran antara. 2.2.4 Analisis Input-Output 2.2.4.1 Analisis Keterkaitan