Definisi dan Klasifikasi Minyak Goreng

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Definisi dan Klasifikasi Minyak Goreng

CIC 2003 menyatakan bahwa minyak goreng atau cooking oil didefiniskan sebagai minyak yang diperoleh dengan cara memurnikan minyak nabati. Pemurnian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kandungan logam, bau, asam bebas dan zat-zat warna. Berdasarkan Amang 1996, minyak goreng dapat dikelompokkan menurut bahan bakunya menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah minyak yang dihasilkan dari hewan yang secara awam sering diistilahkan sebagai lemak fat. Penggunaan minyak hewani untuk konsumsi langsung rumah tangga sebagai bahan pangan relatif terbatas. Biasanya minyak hewani sebagai bahan pangan lebih bersifat tidak langsung yakni ikutan dari konsumsi daging. Pengggunaan minyak goreng hewani masih terbatas hanya pada kalangan masyarakat tertentu saja. Hal ini dikarenakan kandungan lemak pada minyak goreng jenis ini sangat tinggi, sehingga dapat membahayakan kesehatan. Kelompok kedua adalah minyak nabati, yakni minyak yang dihasilkan dari ekstrak kandungan asam lemak dari tumbuh-tumbuhan. Minyak nabati yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah hasil olahan dari ekstrak minyak yang berasal dari sawit, kelapa, kacang tanah, kedelai, jagung, bunga matahari dan lobak. Di Indonesia, lebih dari 95 persen minyak goreng berasal dari minyak nabati adalah berasal dari sawit dan kelapa. Murahnya harga bahan baku dan ketersediaan yang relatif stabil merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut. Menurut Klasifikasi Komoditi Indonesia 1999, minyak goreng nabati diklasifikasikan dalam tiga kelompok. Pertama adalah kelompok Industri minyak goreng dari kelapa dengan kode KKI 15143. Kelompok selanjutnya, kode 15144 untuk minyak goreng dari kelapa sawit dan yang terakhir minyak goreng nabati lainnya dari bahan nabati dengan kode 15145 Tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi Minyak Goreng Nabati Menurut Klasifiskasi Komoditi Indonesia No KKI Keterangan No. HS Comodity Description 1 15143.01xx - 0100 Industri Minyak goreng dari minyak Kelapa Minyak Goreng Kelapa 1513.19.000 Other Copra Oil 2 15144.01xx - 0101 - 0102 Industri Minyak Goreng dari Minyak kelapa sawit Minyak Goreng Kelapa Sawit Minyak Goreng Inti Kelapa sawit 1511.90.000 1513.29.000 Other Palm Oil Other Palm Kernel Oil 3 15145.01xx - 0101 - 0102 - 0103 - 0104 - 0105 - 0106 - 0107 - 0108 - 0109 Minyak Goreng lainnya dari bahan nabati Minyak Bekatul Minyak Goreng Jagung Minyak Goreng Kacang Kedelai Dinetralkan dan Dikelantang Lain-lain Minyak Goreng Kacang Tanah Minyak Goreng Biji Bunga Matahari Minyak Goreng Biji Kapas Minyak Goreng wijen Minyak Goreng Biji Kapuk Minyak Goreng Lainnya dari nabati 1515.90.900 1515.29.000 1507.90.000 1507.90.100 1507.90.900 1508.90.000 1512.19.000 1512.29.000 1515.50.000 1515.90.120 1515.90.900 Other Fixed Vegetable Fats Other Maize Oil Other Soya Bean Oil Neutralized and Bleached Oil Other Other Ground Nut Oil Other Sunflower Oil or Sunflower Seed Oil Other Cotton Seed Oil Sesame Oil and Its Fraction Refined of Kapok Seed Oil Other Fixed Vegetable fats and Oil Sumber: Biro Pusat Statistik 1999

2.1.2 Gambaran Umum Industri Minyak Goreng Indonesia