Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian

2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini akan mengkaji bagaimana peranan industri minyak goreng dalam perekonomian Indonesia dengan menggunakan pendekatan model input-output. Kerangka pemikiran konseptual disajikan dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tabel Input Output Indonesia Tahun 2000 Analisis Deskriptif Analisis Multiplier Analisis Keterkaitan Identifikasi Masalah: 1. Berapa besar peranan industri minyak goreng dalam pembentukan output, nilai tambah, permintaan antara dan permintaan akhir di Indonesia? 2. Bagaimana keterkaitan sektor industri minyak goreng yang ada di Indonesia dengan sektor lainnya? 3. Berapa besar dampak penyebaran sektor industri minyak goreng dan bagaimana pengaruhnya? 4. Berapa besar dampak yang ditimbulkan oleh sektor industri minyak goreng dilihat berdasarkan efek multiplier output, pendapatan dan tenaga kerja? Peranan Industri Minyak Goreng Implikasi Kebijakan Pembangunan

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli sampai bulan Oktober tahun 2005. Dalam penelitian ini wilayah Indonesia dijadikan wilayah penelitian karena untuk melihat sampai sejauh mana industri minyak goreng Indonesia dapat berkontribusi pada sektor-sektor perekonomian di Indonesia. Hal ini dengan melihat kebutuhan konsumsi minyak goreng di Indonesia yang cenderung meningkat tiap tahunnya. Penelitian ini juga melihat dampak dan kontribusi minyak goreng di Indonesia sehingga dapat membandingkan keterkaitan antar minyak goreng terhadap sektor-sektor perekonomian di Indonesia.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Indonesia tahun 2000. Tabel yang menjadi analisis utama dalam penelitian ini adalah Tabel Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen. Penggunaan tabel tersebut dikarenakan dianggap cukup stabil, yaitu tidak dipengaruhi lagi oleh marjin perdagangan dan pengangkutan serta impor. Data berasal dari Badan Pusat Statistik Indonesia dengan klasifiksi 175 sektor. Data kemudian diagregasikan menjadi 26 sektor dengan mempertimbangkan sektor yang sejenis dan sektor yang akan diteliti lebih lanjut, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan industri minyak goreng. Data kemudian diolah dengan menggunakan software GRIMP 7.2 dan Microsoft Excel.