kebijakan, sektor industi makanan lainnya dapat dijadikan sektor inti dari kebijakan tersebut sehingga efek yang dihasilkan akan besar pengaruhnya dalam
perekonomian.
4.4.4 Multiplier Output Sub Sektor Industri Minyak Goreng
Tabel 4.8 menunjukkan kontribusi peningkatan output di sektor lain apabila industri minyak goreng mengalami peningkatan output akibat adanya
peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan. Sektor perdagangan merupakan sektor yang cukup vital bagi industri minyak goreng. Pendistribusian output
indsutri minyak goreng dipegang oleh sektor perdagangan. Sehingga sektor perdagangan memiliki nilai multiplier output sub sektor industri minyak goreng
paling tinggi sesudah industri minyak goreng itu sendiri. Tabel 4.9. Kontribusi terbesar Industri Minyak Goreng Terhadap Pembentukan
Ouput Sektor-Sektor Perekonomian di Indonesia Multiplier Output
Sektor Tipe I
Tipe II Industri Minyak goreng
70,50 54,60
Perdagangan 7,67 8,23
Kelapa sawit 6,08
4,72 Kelapa 4,16
3,29 Industri Pengolahan lainnya
2,42 6,22
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia, 2000 diolah
Sektor perdagangan akan menerima output sebesar 7,67 persen pada tipe I dan 8,23 persen pada tipe II, apabila terjadi kenaikan permintaan akhir dan
peningkatan pengeluaran rumah tangga pada industri minyak goreng sebesar satu juta rupiah. Sektor-sektor lainnya yang menerima peningkatan output akibat
peningkatan output industri minyak goreng adalah sektor kelapa sawit. kelapa dan Industri pengolahan lainnya
4.4.5 Multiplier Pendapatan Sub Sektor Industri Minyak Goreng
Kontribusi peningkatan pendapatan di sektor lain jika terjadi peningkatan pendapatan terhadap industri minyak goreng yang diakibatkan oleh peningkatan
permintaan akhir sebesar satu satuan diperlihatkan dalam tabel 4.10. Pada tabel tersebut industri minyak goreng akan menerima peningkatan output sebesar 71,46
persen dari nilai multiplier pendapatan tipe I industri minyak goreng 1,9630 apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan dan akan
menerima peningktan pendapatan sebesar 56,42 persen dari nilai multiplier pendapatan tipe II 2,5107 apabila terjadi peningkatan pengeluaran rumah tangga
pada industri minyak goreng sebesar satu satuan. Tabel 4.10. Kontribusi Terbesar Industri Minyak Goreng Terhadap Peningkatan
Pendapatan Sektor-Sektor Perekonomian di Indonesia Multiplier Pendapatan
Sektor Tipe I
Tipe II Industri Minyak Goreng
71,46 56,42
Kelapa sawit 8,14
6,44 Perdagangan 6,85
7,50 Kelapa 4,04
3,26 Pertanian 2,63
6,36
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia, 2000 diolah
4.4.6 Multiplier Tenaga Kerja Sub Sektor Industri Minyak Goreng