Populasi Sampel dan Teknik Sampling

45

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012: 61. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA N 1 Ungaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20142015 sebanyak 250 siswa yang terdiri dari 7 kelas, yaitu kelas X MIPA 1 sampai dengan kelas X MIPA 7.

3.1.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2012: 62. Dalam penelitian ini ada tiga kelompok sampel. Satu kelompok siswa yang tergabung dalam kelompok eksperimen 1, yaitu menggunakan model discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan index card , satu kelompok siswa yang tergabung dalam kelompok eksperimen 2, yaitu menggunakan model discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan worksheet, dan satu kelompok siswa yang tergabung dalam kelompok kontrol, yaitu pendekatan saintifik dengan pembelajaran kooperatif. Model yang diterapkan pada kelompok kontrol merupakan model pembelajaran yang biasanya diterapkan guru kelas pada saat pembelajaran. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel Sugiyono, 2012: 62. Teknik sampling dilakukan untuk menentukan jumlah sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya. Pada penelitian ini menggunakan random sampling , yaitu pengambilan kelompok sampel dari populasi yang homogen akan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi Arikunto, 2010: 177-181. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa siswa dalam kelas diterapkan secara acak tanpa melihat peringkat nilai, jenis kelamin siswa, dan golongan siswa, sehingga siswa sudah tersebar secara acak dalam kelas yang ditentukan. Selain itu, banyaknya siswa dalam kelas relatif sama, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama dan siswa mendapatkan waktu pelajaran yang sama. Random sampling sampel acak menyebabkan peneliti mempunyai cara obyektif untuk menilai presisi hasilnya Sudjana, 2005: 169. Berikut merupakan langkah pengambilan kelompok sampel. 1 Menguji normalitas dan homogenitas data nilai ulangan akhir semester gasal kelas X MIPA SMA N 1 Ungaran tahun pelajaran 20142015. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov sedangkan uji homogenitas dilakukan dengan uji levene. Perhitungan uji normalitas dan homogenitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 yang dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4. 2 Setelah data nilai ulangan akhir semester gasal kelas X MIPA SMA N 1 Ungaran tahun pelajaran 20142015 dinyatakan berasal dari populasi berdistribusi normal dan mempunyai varian yang sama homogen, dipilih tiga kelompok sampel menggunakan teknik random sampling. 3 Terpilihlah tiga kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen 1 yang diberikan pembelajaran dengan model discovery Learning dengan pendekatan saintifik berbantuan index card, yaitu kelas X MIPA 2, kelompok eksperimen 2 yang diberikan pembelajaran dengan model discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan worksheet yaitu kelas X MIPA 1, dan kelompok kontrol yang diberikan pendekatan saintifik dengan pembelajaran kooperatif yaitu kelas X MIPA 3.

3.1.3 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MATHEMATICS CIRCUIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK

1 32 380

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

1 44 410

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 4 8

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WINGEOM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 35 MEDAN T.A 2015/2016.

0 4 23

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA Peningkatan Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII E MTs Muhammadiyah Blimbing ( PTK Siswa

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING.

5 18 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP

0 0 15