pendapat, siswa tidak tahu pendapat tersebut benar atau tidak, sedangkan pada saat mengoreksi kesalahan dalam penalaran, siswa dapat mengetahui terlebih
dahulu bahwa pernyataan yang disajikan itu salah, sehingga siswa harus mengoreksinya Kaur, 2012: 102. Menurut Kaur, berikut merupakan contoh soal
yang telah dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuan penalaran siswa melalui komponen mengoreksi kesalahan.
Soal A : Selesaikan,
. Modifikasi
: Koreksilah kesalahan dalam penyelesaian berikut.
. Soal B
: Tentukan median dari himpunan data berikut: 14, 5, 16, 20, 7. Modifikasi
: Koreksilah kesalahan dari penyelesaian berikut. Saya ingin menemukan median dari 14, 5, 16, 20, 7. Saya mencari
nilai tengah, yaitu 16. Jadi, 16 adalah mediannya. Berdasarkan modifikasi soal, siswa dituntut untuk mengoreksi kesalahan
dari permasalahan yang disediakan. Dengan demikian, siswa akan menggunakan kemampuan penalarannya, yaitu dengan menghubungkan konsep yang telah
mereka dapatkan untuk mengoreksi penyelesaian yang salah.
2.1.4 Pendekatan Saintifik
Pendekatan dalam pembelajaran adalah suatu jalan, cara atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran dari sudut pandang bagaimana proses pembelajaran atau materi
pembelajaran itu, umum atau khusus Suherman, 2003: 220. Killen sebagaimana dikutip oleh Sanjaya 2007: 125 menyatakan bahwa terdapat dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Dengan demikian, pendekatan yang berpusat pada
siswa dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga semakin banyak pengalaman yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
Pendekatan saintifik scientific approach merupakan ciri khas dari pelaksanaan kurikulum 2013. Menurut Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang
Standar Pendidikan Dasar dan Menengah, menjelaskan bahwa proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas enam pengalaman belajar
pokok, yakni mengamati, menanya, mengolah mengumpulkan informasi, menalar mengasosiasi, menyaji mengkomunikasikan, dan mencipta.
Pendekatan saintifik tersebut sejalan dengan teori Dyers mengenai ranah psikomotorik, yaitu mengamati atau persepsi perception, menanya atau kesiapan
set, mencoba atau respon terpimpin guided respon, menalar atau respon tampak yang kompleks complex overt response, menyaji atau penyesuaian
adaptation, dan pencipta origination Kemendikbud, 2013b: 17. Proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga pendekatan ini dapat dikategorikan sebagai pendekatan yang berpusat pada siswa. Berikut merupakan enam uraian
pengalaman belajar pokok pada proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.
Mengamati . Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah membaca,
mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat. Kompetensi yang dikembangkan siswa adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari
informasi Kemendikbud, 2013d: 35.. Menanya
. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Kegiatan menanya dapat mengembangkan kreativitas siswa, rasa ingin tahu dan kemampuan
merumuskan masalah
untuk membentuk
pikiran kritis
Kemendikbud, 2013d: 36.. Mengolah atau mengumpulkan informasi
. Pada pengalaman belajar ini siswa dapat melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks,
mengamati objek atau kejadian dan melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber Kemendikbud, 2013d: 36..
Menalar atau mengasosiasi . Kegiatan belajar yang dilakukan siswa
adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi dan pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
Kemendikbud, 2013d: 36.
Menyaji atau mengkomunikasikan . Kegiatan belajar yang mencakup
pengalaman menyaji atau mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya Kemendikbud, 2013d: 37. Mencipta
. Kegiatan belajar yang mencakup pengalaman menciptakan hasil karya sebagai perwujudan secara fisik dari pembelajaran Kemendikbud,
2013c: 35-37. Namun, apabila tahap mencipta tidak memungkinkan dilakukan dalam pembelajaran, maka pendekatan saintifik dapat dilakukan hingga tahap
menyaji atau mengkomunikasikan Kemendikbud, 2013b: 274. Berdasarkan uraian tersebut, pendekatan saintifik merupakan pendekatan
yang berpusat pada siswa. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika dapat menjadikan siswa berkonstribusi aktif dalam pembelajaran serta
dapat mengasah daya nalar siswa untuk memperoleh suatu simpulan. Pada penelitian ini, berdasarkan materi pembelajaran yaitu limit, maka pendekatan
saintifik yang dilakukan adalah tahap mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengkomunikasikan.
2.1.5 Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik