diuji untuk mengetahui peningkatan rata-rata kemampuan penalaran adaptif siswa yang diberi model discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan
index card , model discovery learning dengan pendekatan saintifik berbantuan
worksheet dan pendekatan saintifik dengan pembelajaran kooperatif, sedangkan
untuk penilaian sikap menggunakan metode observasi.
3.5 Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Soal tes kemapuan penalaran adaptif yang digunakan sebagai instrumen penelitian sebelumnya diujicobakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal,
daya pembeda soal, validitas, dan reliabilitas. Pengujian tersebut dilakukan untuk menentukan soal yang layak dijadikan sebagai alat ukur kemampuan penalaran
adaptif siswa.
3.5.1 Validitas
Menurut Anderson dalam Arikunto 2009: 65, sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Berikut merupakan
rumus korelasi product moment untuk mengetahui validitas butir soal Arikunto, 2009: 72.
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Sumber: Arikunto 2009: 72. keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y n = jumlah siswa
x
= skor total butir soal
y
= skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga product
momen pada tabel dengan taraf signifikan 5 , jika r
xy
r
tabel
maka item soal tersebut dikatakan valid dengan tingkatan sebagai berikut Arikunto, 2009: 75.
; sangat tinggi ; tinggi
; cukup ; rendah
; sangat rendah. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dengan
dan taraf signifikan 5 diperoleh
sehingga butir soal dikatakan valid apabila
. Pada analisis tes uji coba dari 2 soal soal uraian diperoleh 2 soal yang valid, yaitu nomor 1 dan 2 karena mempunyai
. Kriteria validitas butir soal nomor 1 dan 2 adalah sangat tinggi.
3.5.2 Taraf Kesukaran TK
Taraf kesukaran difficulty index merupakan bilangan yang
menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Menurut Arifin 2012: 135
rumus taraf kesukaran untuk soal uraian adalah sebagai berikut.
Sumber: Arifin 2012: 135.
Tingkat kesukaran diinterpretasikan berdasarkan kriteria pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Interpretasi Taraf Kesukaran
Range TK Taraf Kesukaran
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Sukar Sedang
Mudah Sumber : Arifin 2012: 135.
Hasil analisis tingkat kesukaran pada uji coba dalam penelitian ini diperoleh
pada butir soal nomor 1 dan pada butir soal nomor 2. Sesuai dengan kriteria tingkat kesukaran, maka tingkat kesukaran butir
nomor soal 1 dan 2 dikategorikan sedang.
3.5.3 Daya Beda
Menurut Arikunto 2009: 211, daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi
dengan siswa yang bodoh. Dalam peneltian ini tidaka ada siswa bodoh melainkan siswa berkemampuan rendah.
Arikunto menyatakan bahwa bagi suatu soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik pandai maupun peserta didik kurang pandai, maka soal
itu tidak baik karena tidak mempunyai daya beda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang pandai saja.
Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas upper group dan kelompok kurang pandai
atau kelompok bawah lower group. Jika seluruh kelompok atas dapat menjawab soal tersebut dengan benar, sedang seluruh kelompok bawah menjawab salah,
maka soal tersebut mempunyai daya beda paling besar yaitu 1,00. Sebaliknya jika
semua kelompok atas menjawab salah, tetapi semua kelompok bawah menjawab benar, maka daya bedanya -1,00. Tetapi jika peserta didik kelompok atas dan
peserta didik kelompok bawah sama-sama menjawab benar atau sama-sama salah, maka soal tersebut mempunyai daya beda 0,00, atau dengan kata lain tidak
mempunyai daya beda sama sekali. Rumus untuk mencari daya beda menurut Arifin 2013: 133 adalah
sebagai berikut. ̅
̅
Sumber: Arifin 2013: 133. Keterangan:
̅ : rata-rata nilai kelompok atas.
̅ : rata-rata nilai kelompok bawah.
Daya beda dapat diinterpretasikan berdasarkan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.3 Interpretasi Daya Beda
Range DP
Daya Pembeda
sangat baik baik
cukup, soal perlu diperbaiki kurang baik
Sumber: Arifin 2013: 133. Hasil perhitungan daya beda soal pada soal uji coba diperoleh
untuk butir soal nomor 1 dan . Sesuai engan kriteria daya pembeda,
butir soal nomor 1 dan 2 dikategorikan cukup.
3.5.4 Reliabilitas