Pendekatan Saintifik dengan Pembelajaran Kooperatif

pembelajaran, seperti worksheet dan index card. Hal ini dikarenakan pengguanaan media pembelajaran dapan mengefisienkan waktu pembelajaran.

2.1.6 Pendekatan Saintifik dengan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif ditandai oleh struktur tugas, tujuan, dan reward yang kooperatif Arends, 2008: 5. Pada pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk mengerjakan tugas secara berkelompok sesuai dengan materi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Arends 2008: 5, pembelajaran kooperatif dapat ditandai dengan fitur-fitur sebagai berikut. 1 Siswa bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan belajar 2 Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. 3 Bilamana mungkin, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya, dan gender. 4 Sisten reward-nya berorientasi kelompok maupun individu. Berdasarkan fitur-fitur yang telah diuraikan, pembelajaran kooperatif ditujukan agar siswa dapat memiliki interaksi sosial yang baik mealui pembelajaran kelompok, seperti siswa akan memiliki sikap tolerasi saat mereka yang berprestasi tinggi mengajari teman-temannya yang memiliki prestasi lebih rendah. Enam fase atau langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif adalah 1 pelajaran dimulai dengan guru membahas tujuan-tujuan pelajaran dengan membangkitkan motivasi belajar siswa, 2 fase ini diikuti oleh presentasi informasi, seringkali dalam bentuk teks daripada ceramah, 3 siswa kemudian diorganisasikan menjadi kelompok- kelompok belajar, 4 dalam langkah berikutnya, siswa dibantu oleh guru, bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas interdependen, 5 presentasi hasil akhir kelompok atau menguji segala yang sudah dipelajari siswa, dan 6 memberi pengakuan pada usaha kelompok maupun individu Arends, 2008: 6. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif melibatkan siswa untuk berperan aktif mengenai apa yang mereka pelajari. Pembelajaran kooperatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini divariasi menggunakan pendekatan saintifik. Pada saat pembelajaran, siswa diminta untuk melakukan kegiatan saintifik, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan mengenai tugas yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran. Pembelajaran ini memungkinkan anak untuk memiliki keterlibatan penuh dalam pembelajaran, sehingga diharapkan terbentuk kemandirian dalam belajar. Dengan demikian, pendekatan saintifik dengan pembelajaran kooperatif ini tetap berpusat pada siswa.

2.1.7 Index Card

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MATHEMATICS CIRCUIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK

1 32 380

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

1 44 410

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 4 8

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WINGEOM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 35 MEDAN T.A 2015/2016.

0 4 23

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA Peningkatan Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII E MTs Muhammadiyah Blimbing ( PTK Siswa

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING.

5 18 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP

0 0 15