Uji Normalitas Teknik Analisis Data

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini akan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu SPSS 16.0. Hal ini dikarenakan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki keunggulan-keunggulan, antara lain adalah sebagai berikut Siegel, 1994: 63. 1 Tidak memerlukan data yang terkelompokkan. 2 Dapat digunakan untuk sampel berukuran kecil. 3 Lebih fleksibel jika dibandingkan dengan uji yang lain. Berikut merupakan hipotesis uji normalitas yang akan diujikan. : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Menurut Siegel 1994, langkah-langkah pengujian Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut. 1 Menetapkan , yaitu distribusi kumulatif teoretis yang diharapkan di bawah . 2 Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval dengan interval yang sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi dari suatu sampel random dengan N observasi. Dimana X adalah sembarang skor yang mungkin. , dimana k = banyaknya observasi yang sama atau kurang dari X. 3 Untuk tiap-tiap jenjang, dihitung . Di bawah , diharapkan bahwa untuk setiap harga X, harus jelas mendekati . Artinya, dibawah diharapkan selisih antara dan kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random. 4 Menghitung D deviasi dengan rumus = | |. 5 Melihat tabel E untuk menemukan kemungkinan dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah . Jika √ diamana N adalah peserta tes, maka ditolak Siegel, 1994: 59-63. Karena dalam penelitian ini akan menggunakan alat bantu SPSS 16.0, maka nilai sama artinya dengan nilai absolute most extreme differences pada output one sample kolmogorov smirnov test Sukestiyarno, 2012: 73.

3.6.2 Uji Homogenitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MATHEMATICS CIRCUIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK

1 32 380

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

1 44 410

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 4 8

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WINGEOM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 35 MEDAN T.A 2015/2016.

0 4 23

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA Peningkatan Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII E MTs Muhammadiyah Blimbing ( PTK Siswa

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING.

5 18 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP

0 0 15