Pembelajaran Matematika Landasan Teori

13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pembelajaran Matematika

Sebagai landasan teori mengenai apa yang dimaksud dengan pembelajaran, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi dari para ahli mengenai belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing Hamalik, 2011: 27. Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Purwanto 2007: 84, belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya performance-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dapat menjadikan seseorang memperoleh perubahan tingkah laku. Proses yang dimaksud adalah pengalaman dari interaksi lingkungan. Belajar erat kaitannya dengan pembelajaran. Menurut Briggs sebagaimana dikutip oleh Anni 2010: 191 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa event yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa siswa memperoleh kemudahan. Pendapat tersebut sejalan dengan Sugandi 2008: 9 yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merupakan stumuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Dari definisi pembelajaran tersebut, pembelajaran adalah upaya untuk mewujudkan proses belajar dalam kelas. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa akan memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan proses belajar yang dialaminya. Pembelajaran matematika tidak sekadar learning to know, melainkan harus meliputi learning to do, learning to be, dan learning to live together Suherman, 2003: 3. Menurut Kilpatrick 2001: 5, pembelajaran matematika pada siswa mempunyai 5 komponen yang saling terjalin yang disebut kemampuan matematik mathematical proficiency, diantaranya adalah 1 pamahaman konsep conceptual understanding, 2 kelancaran prosedural procedural fluency, 3 kompetensi strategis strategic competence, 4 penalaran adaptif adaptive reasoning , dan 5 disposisi produktif productive dispotition. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan upaya untuk mewujudkan proses perubahan tingkah laku matematik siswa yang diperoleh melalui pengalaman memahami konsep, menggunakan prosedur secara tepat, merumuskan, menyajikan, dan menyelesaikan masalah matematika, menalar, serta membiasakan diri untuk produktif. Pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah upaya terarah dan terencana untuk mewujudkan proses belajar matematika secara optimal.

2.1.2 Teori Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

KEEFEKTIFAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MATHEMATICS CIRCUIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK

1 32 380

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

1 44 410

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 4 8

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN WINGEOM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 35 MEDAN T.A 2015/2016.

0 4 23

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 16

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik Terintegrasi pada Model Pembelajaran Discovery Learning

0 3 11

PENINGKATAN PENALARAN MATEMATIK MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA Peningkatan Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VIII E MTs Muhammadiyah Blimbing ( PTK Siswa

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING.

5 18 43

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP

0 0 15