Latar Belakang PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI GERAK TARI KREATIF MELALUI METODE EKSPLORASIPADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02 WANAMULYA PEMALANG

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Muatan seni budaya dan keterampilan SBK, tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Di dalam mata pelajaran SBK aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi seni. Oleh karena itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan SBK memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media. Sementara secara multidimensi pembelajaran SBK mengembangkan kemampuan dalam pengamatan, pengetahuan, pemahaman,analisis, dan penilaian. Sedangkan secara multikultural pembelajaran SBK mengembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhadap keragaman budaya daerah sendiri, budaya nusantara maupun budaya mancanegara. Mata pelajaran SBK adalah salah satu mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari dimana siswa dapat mengekspresikan perasaan yang sedang dialami. Seperti yang dikemukakan oleh Power dan Klopper 2011: 2 sebagai berikut: Arts education provides students with valuable opportunities to experience and build knowledge and skills in self expression, imagination, creative and collaborative problem solving, communication, creation of shared meanings, and respect for self and others. Pendidikan seni memberikan siswa kesempatan berharga untuk mengalami dan membangun pengetahuan dan keterampilan dalam ekspresi diri, imajinasi, kreatif, dan memecahkan masalah bersama, komunikasi, penciptaan makna bersama dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Pada umumnya dalam pembelajaran SBK, siswa SD mengalami kesulitan dalam menerima penyampaian pengetahuan dan keterampilan. Termasuk aspek seni tari materi gerak tari kreatif pada kelas I semester II. Penyampaian materi gerak tari kreatif cenderung menggunakan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa dan lebih berpusat terhadap guru. Dalam pembelajaran, siswa hanya mendengar, melihat dan menghafalkan gerak yang dicontohkan oleh guru. Akibatnya siswa pasif dan sulit untuk menumbuhkan kesadaran terhadap nilai seni budaya apresiasi serta pengungkapan suatu gerak ekspresi. Sementara siswa lebih termotivasi dan bersemangat bila aktif dalam sebuah proses. Penyajian materi yang baik dan menarik oleh guru sesuai pendapat Laban 1976 dalam Jazuli 2010:132, bahwa pembelajaran tari di sekolah umum harus lebih menekankan pada pembelajaran tari kreatif yang mampu menyumbangkan kepada perkembangan kepribadian siswa. Setiap siswa memiliki dorongan alamiah untuk menampilkan gerakan-gerakan seperti ‘tarian’ dan secara tidak disadari bahwa gerakan-gerakan ‘tarian’ merupakan cara yang baik untuk memperkenalkan tari sejak dini pada diri siswa. Selain itu, bisa mengembangkan kemampuan berekspresi secara spontan melalui gerakan yang dilakukan siswa. Tugas guru dalam pembelajaran tari kreatif yaitu membimbing siswa untuk menumbuhkan spontanitas gerak, memahami prinsip-prinsip untuk melakukan dan menguasai gerak. Pembelajaran tari adalah proses pembelajaran yang senantiasa mengutamakan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, komunikatif, dan estetis. Dengan model pembelajaran seperti itu mampu mengembangkan kepribadian siswa terutama berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan diri, kepedulian, toleransi, dan nilai tanggung jawab Jazuli, 2010:136. Pembelajaran tari yang menyenangkan terlihat dari respons siswa yang sangat bergairah dan aktif dalam merespon perintah guru. Salah satu pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan menggunakan metode eksplorasi. Metode eksplorasi merupakan salah satu alternatif metode yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran tari pada materi tari kreatif yang bersumber dari gerak hewan. Melalui metode eksplorasi, peran guru sangat penting dalam menggerakan daya kreasi tari pada siswanya. Metode eksplorasi adalah cara pembelajaran tari yang bersifat penjajakan untuk menemukan suatu motif gerak maupun gerak tarian secara utuh Jazuli, 2010:133. Adapun teknik pelaksanaan metode eksplorasi yaitu melalui pengamatan improvisasi gerak yang dilakukan oleh para siswa. Improvisasi adalah penciptaan secara mendadak tanpa dipikirkan lebih dahulu, suatu bagian esensial dari setiap seni kreatif. Metode eksplorasi menurut Jazuli 2010 :144, terdiri dari bercerita, meniru, bermain, dan demonstrasi. Bercerita mendongeng mengandung tujuan untuk menambah pengalaman siswa, menarik perhatian siswa, menasehati siswa dan membantu siswa menerima materi yang diajarkan. Meniru merupakan hal yang paling mudah dilakukan guru dalam pembelajaran dan bersifat informatif, tetapi sangat bermanfaat untuk memberikan suatu pengenalan, penggambaran, dan pemahaman, sehingga memudahkan siswa menerima materi. Prinsip utama bermain adalah suasana santai dan bergembira. Demonstrasi dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar melalui melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan menirukan materi yang didemonstrasikan. Jadi metode eksplorasi adalah metode pembelajaran yang di dalam pelaksanaannya, siswa mampu merespon dan mengembangkan kemampuan berekspresi secara spontanitas melalui gerakannya. Melalui penerapan metode pembelajaran eksplorasi, siswa tidak akan mengalami kejenuhan karena suasana belajar yang menyenangkan dan siswa aktif terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti diketahui bahwa siswa kelas I tahun pelajaran 20102011 SD Negeri 02 Wanamulya Pemalang, pelaksanaan pembelajaran tari masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 65. Pada materi gerak tari kreatif dari 26 siswa, siswa yang mencapai KKM sebanyak 14 dengan presentase ketuntasan hanya mencapai 53,85. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 12 siswa dengan persentase 46,15. Rendahnya tingkat penguasaaan siswa terhadap pelajaran SBK materi gerak tari kreatif yang bersumber dari gerak hewan, disebabkan penyampaian materi gerak tari kreatif cenderung menggunakan metode ceramah yang kurang mengaktifkan siswa dan lebih berpusat terhadap guru. Sementara siswa lebih termotivasi dan bersemangat bila diajak ikut aktif dalam sebuah proses karena akan memudahkan siswa mengingat serta memahami materi yang dipelajari. Dalam pembelajaran tari pada materi gerak tari kreatif yang bersumber dari gerak hewan, akan dicoba dengan menerapkan metode eksplorasi. Diharapkan siswa tidak hanya memperoleh hasil belajar optimal saja, namun aktivitas belajar siswa juga meningkat. Dampak pengiringnya siswa mampu mengembangkan kreativitas dalam gerak tari. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Gerak Tari Kreatif Melalui Metode Ekplorasi pada Siswa Kelas I SD Negeri 02 Wanamulya Pemalang”.

1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI TARI PENDEK BERTEMA MELALUI METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBATUR KABUPATEN BANYUMAS

3 59 277

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENDENGARKAN DONGENG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 PENAKIR PEMALANG

2 28 227

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 JATINGARANG BODEH PEMALANG

0 10 226

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR EKSPRESI MELALUI METODE EKSPRESI BEBAS PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 PESUCEN KABUPATEN PEMALANG

1 25 252

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI JENIS JENIS UNSUR TARI NUSANTARA MELALUI TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENDAWA 01 KABUPATEN TEGAL

14 139 214

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 2 136

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE TEAM QUIS SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Team Quis Siswa Kelas IV SD Negeri Pondowan 01.

0 1 18