2 Ranah afektif
Berkaitan dengan hasil belajar berupa perasaan, sikap, minat, dan nilai. Mencakup kategori penerimaan, penanggapan, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. 3
Ranah psikomotor Berkaitan dengan hasil belajar berupa kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik yaitu persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas.
Jadi hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru
untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan
diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Pemahaman dalam belajar dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Contoh hasil belajar
dapat meningkat, karena dalam kegiatan belajar mengajar guru menggunakan suatu metode yang tepat yaitu penggunaan metode eksplorasi dalam pembelajaran
gerak tari kreatif. Dalam pembelajaran tari, ranah psikomotor lebih dominan karena pembelajaran dilakukan pada pengembangan gerak dan kreativitas siswa.
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Ada beberapa karakteristik anak usia sekolah dasar SD yang perlu diketahui para guru, agar lebih memahami keadaan siswa khususnya di tingkat SD.
Kurniawan 2011, menyebutkan bahwa ada beberapa karakteristik anak usia SD yang perlu diketahui oleh para guru, agar lebih mengetahui keadaan siswanya,
khususnya di tingkat SD. 1
Karakteristik yang pertama yaitu, senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan
permainan, terutama untuk kelas rendah. Guru hendaknya merancang metode pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di
dalamnya dan mengembangkan metode pembelajaran yang serius tapi santai.
2 Karakteristik yang kedua yaitu senang bergerak. Orang dewasa dapat
duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya
merancang metode pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu
yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan. 3
Karakteristik yang ketiga yaitu anak senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti belajar memenuhi aturan- aturan kelompok, belajar setia kawan dan belajar bersaing dengan orang
lain secara sehat sportif. Hal ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk
membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
4 Karakteristik yang keempat yaitu senang merasakan atau
melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, anak SD memasuki tahap operasional
konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Bagi anak SD,
penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang
dewasa. Jadi, dalam proses pembelajaran guru hendaknya dapat merancang metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu bermain, bergerak, senang dalam kerja kelompok dan melibatkan siswa terlibat langsung dalam
proses pembelajaran.
2.1.5 Hakikat Seni Tari