: rata-rata nilai awal kelompok eksperimen : rata-rata nilai awal kelompok kontrol
: simpangan baku gabungan dari nilai awal : simpangan baku nilai awal kelompok eksperimen
: simpangan baku nilai awal kelompok kontrol : banyaknya sampel kelompok eksperimen
: banyaknya sampel kelompok kontrol. Kriteria pengujian: Ho diterima jika
dengan didapat dari daftar distribusi t dengan
dan peluang . Untuk harga-harga t lainnya
ditolak Sudjana, 2005: 239-240. Dari hasil perhitungan diperoleh t = 0,248 dengan dk = 64 dan taraf nyata
= 0,05. Sedangkan pada tabel nilai t = 2.00. Karena – t
tabel
t
hitung
t
tabel
maka Ho berada pada daerah penerimaan. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata data awal
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda nyata. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum soal tes digunakan, maka diadakan uji instrumen soal tes terlebih dahulu yang meliputi:
3.6.1 Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu ukuran menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi suatu instrumen soal dikatakan
valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur Arikunto, 2006: 168.
Untuk mengetahui validitas masing-masing soal digunakan rumus korelasi product momen, yaitu
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan:
xy
r
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N Jumlah subyek
X
Skor tiap item
Y
Skor total Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan pada tabel harga tabel product moment dengan taraf signifikasi 5. Jika r
xy
r
tabel
maka butir soal tersebut valid Arikunto, 2006: 170.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan dengan N=32 dan taraf signifikansi 5 diperoleh nilai
. Jadi, butir soal tes dikatakan valid apabila
. Hasil uji coba dari 10 butir soal yang diujicobakan menunjukkan bahwa
terdapat 8 butir soal yang valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, dan 10 sedangkan butir soal nomor 5 dan 8 termasuk dalam kategori butir soal yang tidak
valid. Contoh perhitungan validitas butir soal dapat dilihat pada Lampiran 25.
3.6.2 Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2006: 207. Besarnya indeks kesukaran antara 0,0
sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.
Rumus yang digunakan untuk jenis soal uraian adalah
Dimana : TK
: tingkat kesukaranindeks kesukaran : banyaknya peserta tes yang gagal dalam item tersebut
N : banyaknya peserta tes. Arifin, 1991: 135
Interpretasi besarnya nilai tingkat kesukaran item menggunakan aturan sebagai berikut :
a Jika jumlah peserta tes yang gagal kurang dari atau sama dengan 27, maka item soal termasuk soal yang mudah.
b Jika jumlah peserta tes yang gagal lebih dari 27 tetapi kurang dari 72, maka item soal termasuk soal yang sedang.
c Jika jumlah peserta tes yang gagal lebih dari atau sama dengan 72, maka item soal termasuk soal yang sukar.
Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada instrumen penelitian yang diujicobakan diperoleh bahwa 7 butir soal dengan kriteria sedang adalah butir
soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9 dan 10, sedangkan 3 butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 5,6 dan 8. Contoh perhitungan tingkat kesukaran butir
soal instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 27.
3.6.3 Anilisis Daya Pembeda