dimensi tiga, Karena dalam pembelajaran ini dirancang untuk memberikan orientasi geometri secara nyata, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
dalam menemukan dengan cara mereka sendiri dan interaksi dalam pembelajaran dapat terpenuhi.
2.1.1.2 Teori Gagne
Menurut Gagne dalam Suherman, 2003: 33, secara garis besar ada dua macam objek yang dipelajari peserta didik dalam matematika, yaitu objek-objek
langsung direct objects dan objek-objek tak langsung indirect objects. Objek- objek langsung dari pembelajaran matematika terdiri atas fakta-fakta matematika,
keterampilan-keterampilan prosedur-prosedur matematika, konsep-konsep matematika, dan prinsip-prinsip matematika.
Objek-objek tak langsung dari pembelajaran matematika meliputi kemampuan berpikir logis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berpikir analitis, sikap positif terhadap matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan, dan hal-hal lain yang secara implisit akan dipelajari jika peserta
didik mempelajari matematika. Teori belajar Gagne memperkuat bahwa dalam proses belajar dibutuhkan
cara penyajian materi yang menarik sehingga dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam belajar.
2.1.1.3 Teori Vygotsky Ada empat pinsip kunci dari teori Vygotsky, yaitu: 1 penekanan pada
hakikat sosiokultural dari pembelajaran the sociocultural nature of learning, 2 zona perkembangan terdekat zone of proximal development, 3 pemagangan
kognitif cognitive apprenticenship, dan 4 perancah scaffolding Trianto, 2007: 27.
Pada prinsip pertama, Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dengan orang lain orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu dalam
proses pembelajaran. Prinsip kedua dari Vygotsky adalah ide bahwa peserta didik belajar paling baik apabila berada dalam zona perkembangan terdekat mereka,
yaitu tingkat perkembangan sedikit di atas tingkat perkembangan anak saat ini. Prinsip ketiga dari teori Vygotsky adalah menekankan pada kedua-duanya,
hakikat sosial dari belajar dan zona perkembangan. Peserta didik dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan melalui bimbingan dari teman
sebaya atau pakar. Prinsip keempat, Vygotsky memunculkan konsep scaffolding, yaitu memberikan sejumlah besar bantuan kepada peserta didik selama tahap-
tahap awal pembelajaran, dan kemudian mengurangi bantuan tersebut untuk selanjutnya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa bimbingan atau petunjuk, peringatan,
dorongan,ataupun yang lainnya. Dengan demikian, keterkaitan antara pendekatan teori vygotsky ini adalah
interaksi sosial dan hakikat sosial bahwa peserta didik melakukan perkerjaan diperkenankan untuk berkelompok kecil serta merangsang peserta didik untuk
aktif bertanya dan berdiskusi.
2.1.2 Hasil Belajar