dalam tradisinya. Seperti yang biasa dilakukan guru saat ini bahwa mengajar merupakan kegiatan rutinitas yang tidak perlu diganggu oleh pihak luar maupun
perubahan yang menghampirinya. Strategi pembelajaran yang sangat menarik, kondisi kelas yang menyenangkan, media pembelajaran yang memadai akan
memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran serta peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang ada disekitar mereka. Peserta didik dapat
mengkonstruksi pemahamannya berdasarkan masalah yang diberikan.
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya. Didalam kelas kooperatif peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang sederajat tetapi heterogen dan
satu sama lain saling membantu. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling
membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan faham kontruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
peserta didik anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk saling memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan belajar.
2.1.4.2 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lungren dalam Trianto, 2007: 12, menyebutkan bahwa unsur- unsur dasar yang perlu untuk ditanamkan kepada peserta didik agar pembelajaran
kooperatif dapat berjalan lebih efektif lagi adalah sebagai berikut ini. 1
Para peserta didik harus memiliki persepsi sama bahwa “tenggelam” atau “berenang” bersama.
2 Para peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap tiap teman lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri,
dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3 Para peserta didik harus berpandangan bahwa mereka semuanya
memiliki tujuan yang sama. 4 Para peserta didik harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab
sama besarnya diantara para anggota kelompok. 5 Para peserta didik akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang
akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. 6 Para peserta didik berbagi kepemimpinan sementara mereka
memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar. 7 Para peserta didik akan diminta mempertanggung jawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
2.1.4.3 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Selain unsur-unsur yang telah disebutkan diatas, dalam pembelajaran kooperatif terdapat ciri-ciri yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran lain. Menurut Arends dalam Trianto 2007: 47, menyatakan bahwa
pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1 Peserta didik bekerja dalam kelompok secara koopatif untuk menuntaskan materi belajar.
2 Kelompok dibentuk dari peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3 Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.
4 Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
2.1.4.4 Tujuan Pembelajaran Kooperatif