Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

63

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep peserta didik sebelum diadakan penelitian berasal dari nilai ulangan harian materi sebelumnya yaitu materi trigonometri. Sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari tes kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang dilaksanakan pada pertemuan keempat. Tabel 4.1 di bawah ini menyajikan nilai rata-rata aspek pemahaman konsep sebelum dan setelah diadakan penelitian. Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Aspek Pemahaman Konsep Sebelum dan Setelah Penelitian. Data Kelas Nilai Rata-rata Keadaan awal Kelas eksperimen X-1 65,76 Kelas kontrol X-3 65,06 Keadaan akhir Kelas eksperimen X-1 73,64 Kelas kontrol X-3 66,94

4.2 Analisis Data Tes

4.2.1 Uji Normalitas

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Untuk menguji kenormalan data digunakan uji chi-kuadrat. Data yang digunakan adalah data hasil belajar peserta didik pada materi dimensi tiga jarak pada bangun ruang. Tabel 4.3 Uji Normalitas Tahap Akhir Kelas X 2 hitung X 2 tabel Keterangan Eksperimen 2,9932 7,815 Normal Kontrol 7,2173 7,815 Normal Berdasarkan perhitungan uji normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh x 2 hitung = 2,9932 dan x 2 tabel = 7, 815. Karena x 2 hitung x 2 tabel , maka dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan uji normalitas untuk kelas kontrol diperoleh x 2 hitung = 7,2173 dan x 2 tabel = 7, 815. Karena x 2 hitung x 2 tabel , maka dapat dikatakan bahwa kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 34.

4.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui data nilai hasil tes evaluasi pada sampel mempunyai varian yang sama homogen. H : σ 1 2 = σ 2 2 varian homogen Ha : σ 1 2 ≠ σ 2 2 varian tidak homogen Dari perhitungan diperoleh: F hitung = 1,117 dan F tabel = 1, 80 Karena F hitung F tabel maka H diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varian yang sama homogen. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 35. 4.2.3 Uji Hipotesis Ketuntasan Pembelajaran 4.2.3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Individual Hipotesis ketuntasan pembelajaran adalah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65. Uji hipotesis ini menggunakan uji t satu pihak yaitu pihak kiri. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. Ho : 65   Ha : 65   Dalam perhitungan diperoleh t hitung = 3,61 dengan dk = 32 dan taraf kesalahan 5 diperoleh t tabel = 1,69. Dengan demikian, t hitung t tabel maka Ho diterima. Ini berarti hasil belajar pada aspek kemampuan pemahaman konsep peserta didik kelas eksperimen 65, sehingga dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD telah mencapai KKM 65. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 37.

4.2.3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Klasikal

Hipotesis ketuntasan pembelajaran adalah peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM apabila sekurang-kurangnya 75 dari peserta didik yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65. Perhitungan menggunakan uji proporsi pihak kiri. Hasil perhitungan uji proporsi ketuntasan pembelajaran kelas eksperimen diperoleh nilai Z hitung . Kriteria uji pihak kiri untuk a = 5 diperoleh nilai Z tabel = . Dengan demikian Z hitung Z tabel . Karena Z hitung berada pada daerah penerimaan H o , ini berarti proporsi ketuntasan belajar kelas eksperimen telah mencapai sekurang-kurangnya 75 dari peserta didik yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65. Sehingga dapat dinyatakan bahwa peserta didik telah mencapai KKM secara klasikal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38.

4.2.4 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak kanan karena varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. H o : µ 1  µ 2 rata-rata hasil belajar pada aspek pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol. H a : µ 1 µ 2 rata-rata hasil belajar pada aspek pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD lebih baik daripada rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen 73,64 dan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol = 66,94 dengan dan di dapat nilai t hitung = 2,034 t tabel = 1,67 dengan taraf signifikan  = 0.05 dan dk = 64. Dengan demikian H ditolak. Artinya rata-rata kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang diajar pada kelas kontrol. Untuk hasil perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 36.

4.3 Pembahasan

Analisis data awal yang berasal dari data nilai ulangan harian materi sebelumnya yaitu materi trigonometri dan hasil analisis menunjukkan bahwa data awal dari populasi tersebut berdistribusi normal dan homogen, dan pada uji kesamaan rata-rata diperoleh - t tabel t hitung t tabel sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka kedua kelas dapat digunakan sampel karena memiliki keadaan awal yang sama. Masing-masing kelas diberi perlakuan berbeda. Rangkuman hasil analisis tes kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik adalah sebagai berikut.

4.3.1 Pembahasan Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

Pembelajaran kelas eksperimen berlangsung dengan model pembelajaran TPS dengan berbantuan LKPD, pada tahap Thinking berfikir guru mengajukan pertanyaan mengenai materi dimensi tiga dan materi prasyarat yang diperlukan dalam dimensi tiga. Pada tahap ini peserta didik sudah mulai diajak untuk berpikir secara individu. Agar pertanyaan yang diberikan menjadi lebih jelas maka penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik LKPD dapat digunakan.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Keefektifan Pembelajaran Model Learning Cycle 5E (LC5E) Berbantuan Software Cabri 3D dan Lembar Kerja Peserta Didik terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang pada

1 25 289

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat

0 4 351

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat. -

0 2 351

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik

0 0 6