Anilisis Daya Pembeda Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian

sampai 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk jenis soal uraian adalah Dimana : TK : tingkat kesukaranindeks kesukaran : banyaknya peserta tes yang gagal dalam item tersebut N : banyaknya peserta tes. Arifin, 1991: 135 Interpretasi besarnya nilai tingkat kesukaran item menggunakan aturan sebagai berikut : a Jika jumlah peserta tes yang gagal kurang dari atau sama dengan 27, maka item soal termasuk soal yang mudah. b Jika jumlah peserta tes yang gagal lebih dari 27 tetapi kurang dari 72, maka item soal termasuk soal yang sedang. c Jika jumlah peserta tes yang gagal lebih dari atau sama dengan 72, maka item soal termasuk soal yang sukar. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada instrumen penelitian yang diujicobakan diperoleh bahwa 7 butir soal dengan kriteria sedang adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 9 dan 10, sedangkan 3 butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 5,6 dan 8. Contoh perhitungan tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 27.

3.6.3 Anilisis Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya beda tes berbeda uraian adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata mean, yaitu antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap item. Langkah-langkah untuk menghitung daya beda sebagai berikut : a Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik. b Mengurutkan skor total mulai dari yang terbesar sampai dengan skor terkecil. c Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27. d Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas dan kelompok bawah. e Menghitung kuadrat deviasi individual untuk masing-masing kelompok kelompok atas dan kelompok bawah. f Menghitung daya pembeda dengan rumus : Keterangan : MH : rata-rata dari kelompok atas ML : rata-rata dari kelompok bawah : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelas bawah : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelas atas : 27 X N : banyaknya peserta tes Arifin, 1991: 141. Jika taraf signifikan ditentukan sebesar α dan derajat kebebasan dk sebesar n 1 -1+n 2 -1, dan harga t hitung t tabel maka daya beda soal signifikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5. Berdasarkan Perhitungan daya pembeda diperoleh 8 item soal mempunyai t hitung t tabel. Dengan demikian, daya pembeda delapan item soal signifikan. Dan yang tidak signifikan ada 2 item soal yaitu no 5 dan 8. Contoh perhitungan dapat dilihat di Lampiran 26.

3.6.4 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POGIL BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 15 251

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Keefektifan Pembelajaran Model Learning Cycle 5E (LC5E) Berbantuan Software Cabri 3D dan Lembar Kerja Peserta Didik terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang pada

1 25 289

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat

0 4 351

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) DAN KARTU SOAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK LINGKARAN.

0 0 2

Keefektifan Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dan Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Peserta Didik Pada Materi Pokok Segiempat. -

0 2 351

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik

0 0 6