PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN Pengertian Kemampuan Aparatur

berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia serta wadah keja sama antar mereka. Kualitas sumber daya manusia ini dapat dilihat dari kemampuan aparatur pemerintahan desa tersebut. Walaupun desa tersebut tersedianya sumber daya alam dan modal yang cukup, belum tentu dapat menjamin desa tersebut bisa berkembang jika kemampuan aparaturnya masih dikategorikan rendah. Karena kemampuan aparatur mempunyai pengaruh yang besar dalam pengelolaan sumber daya dan modal tersebut. Berdasarkan gambaran latar belakang maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: PENGARUH KEMAMPUAN APARATUR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA Studi Tentang program Bantuan Bahan Rumah-Program Pemberdayaan Fakir Miskin BBR-P2FM.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : Seberapa besar pengaruh kemampuan aparatur terhadap efektivitas pelaksanaan program BBR-P2FM di desa Keupok Nibong kec. Nibong, Kab. Aceh Utara ini?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan aparatur dalam melaksanakan program pembangunan desa di Desa Keupok Nibong, Kec. Nibong, Kab.Aceh Utara. 2. Untuk mengetahui Efektivitas pelaksanaan program pembangunan di Desa Keupok Nibong, Kec. Nibong, Kab. Aceh Utara. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan aparatur terhadap efektivitas pelaksanaan program pembangunan di Desa Keupok Nibong, Kec. Nibong, Kab. Aceh Utara.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa setiap gejala dan permasalahan yang dihadapi di lapangan. 2. Bagi pemerintah Desa Keupok Nibong, Kec.Nibong, Kab. Aceh Utara dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pembangunan desa. 3. Bagi FISIP-USU bermanfaat dalam memperkaya bahan referensi ilmiah di bidang Ilmu Administrasi Negara khususnya dan Ilmu sosial pada umumnya.

E. KERANGKA TEORI

1. Kemampuan Aparatur

A. Pengertian Kemampuan Aparatur

Menurut Gibson 1994 : 54 bahwa kemampuan adalah sifat yang dibawa sejak lahir atau yang dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Davis dalam Tjokroamadjojo, 1989 : 4 menjelaskan pengertian kemampuan sebagai “it is generally accepted that knowledge and one’s skill in applying it constitute the human trait called capability biasanya diakui bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki seseorang dalam penerapannya menjadi sifat manusia tersebut, disebut kemampuan. Sehubungan dengan konsep kemampuan aparatur, Miftah Toha 1980:37 berpendapat kemampuan merupakan salah satu unsur yang berkaitan dengan pengetahuan atau ketrampilan yang dapat diperoleh pegawai melalui pendidikan dan latihan atau pengalaman kerja. Dari pendapat di atas dapatlah dimengerti bahwa kemampuan aparat merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dalam melaksanakana suatu tugaspekerjaan atau tersedianya modal pada diri seseorang pegawai yang berpotensi memiliki skill, pengetahuan atau pengalaman yang memungkinkan seseorang itu berbuat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien. Suatu pekerjaan pemerintah sekalipun tidak efisien dalam arti input dan output tetapi tercapai tujuan itu adalah efektif. Sebab mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepentingan masyarakat banyak baik politik, ekonomi, sosial dan sebagainya. Dengan demikian berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang dilaksanakan akan sangat tergantung pada manusia sebagai pelaksana atau kemampuan aparatur pemerintah desa itu sendiri. Sedangkan efisiensi menunjukan kemampuan aparatur pemerintahan desa didadalm menjalankan tugasnya secara berdayaguna dan berhasil guna. Pembangunan aparatur negara diarahkan untuk meningkatkan kualitas aparatur Negara yang lebih baik, memiliki sikap dan prilaku yang lebih berintikan pengabdian, tanggung jawab, disiplin, keadilan dan kewibawaan sehingga dapat memberikan pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat. Sejalan dengan itu, perlu jajaran dan perangkat aparatur negara sehingga terlaksana penyelenggaraan administrasi Negara yang bersih, berwibawa, efisien dan efektif. Keampuan aparatur sangat tergantung pada pengetahuan dan ketrampilan kecakapan, adapun tingkat pengetahuan ini bisa dilihat melalui Toha,1980:37 : a. Jenjang pendidikan formal yang ditempuh. b. Pendidikan non formal seperti kursus, pelatihan dan penataran. c. Pengalaman kerja. Sedangkan pada tingkat kecakapan ketrampilan biasa dilihat melalui : a. Cara pelaksanaan kerja b. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan kerja c. Hasil yang dicapai. Toha, 1980:37 Selain tergantung pada pengetahuan dan ketrampilan tentunya kemampuan aparatur didalam melaksanakan tugas juga harus dibarengi dengan sifat dapat dipercaya kredibility dan koordinasi yang baik. Mengingat tugas-tugas aparatur semakin kompleks dan rentan terhadap penyelewengan. Untuk itu kejujuran dan koordinasi yang baik diperlukan. Sebagaimana dikemukakan Echols dan shadily, kredibility merupakan keadaan dapat dibercaya yang berasal dari kata Credible yang artinya dapat dipercaya. Keadaan ini dapat dibangun sifat jujur tentunya dan menurut Albert Hendra Wijaya dalam Siu Tao, http:www.siutao.com bahwa jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik, atau, lainnya. Mengingat aparat pemerintah didalam melaksanakan tugas sangat rentan terhadap penyelewengan,maka aparat pemerintah diharuskan bersikap jujur agar mendapat kepercayaan dari masyarakat kredibilitas. Sedangkan koordinasi menurut menurut James D. Mooney dalam Sutarto,141:1993 merupakan pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan bersama. Dan menurut Leonard D. White dalam Sutarto,141:1993 koordinasi adalah penyesuaian diri dari bagian-bagian satu sama lain , dan gerakan serta pengerjaan bagian-bagian pada saat yang tepat sehingga masing-masing dapat memberikan sumbangan yang maksimum pada hasil secara keseluruhan. Dari kedua pengertian diatas, maka dapat diambil inti sari dari koordinasi adalah sebagai berikut Sutarto, 145:1993: a. Koordinasi berintisarikan kesatuan tindakan atau kesatuan usaha b. Koodinasi berintisarikan penyesuaian antara bagian c. Koodinasi berintisarikan keseimbangna antarsatuan d. Koordinasi berintisarikan keselarasan e. Koordinasi berintisarikan sinkronisasi Dalam pelaksanaan program pembanguan desa, kemampuan aparat sangatlah dibutuhkan sekali. Kemampuan aparat yang dimaksud adalah kemampuan aparat pemerintah desa dalam melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Karena desa merupakan unit pemerintahan terendah dalam struktur organisasi pemerintahan Negara dan hakekatnya merupakan basis, dasar dan landasan kehidupan bangsa dan Negara di bidang ideology, politik, ekonomi, sosial, budaya, petahanan, keamanan, dan agama. Sehingga menjadi tumpuan segenap pelaksanaan urusan pemerintahan bahkan hampir semua program dan proyek pemerintahan, pembangunan dan kemsyarakatan diarahkan ke pedesaan atau desa merupakan basis atau ujung tombak pemerintahan. Aparatur karena posisinya sebagai pelaksanan tugas pemerintah maka harus dapat mengikuti perkembangan dan secara bertahap selalu meningkatkan dirinya. Sutanto, dalam Zaerudy Alamsyah, 1994: 30. Itulah secara ideal yang menjadi persyaratan aparat pemerintah yang bisa tanggap, tangguh dan terampil dalam menghadapi perubahan lingkungan. Cara kerja akan menjadi tantangan baru dalam pelaksanaan tugas-tugas selanjutnya. Pemimpin organisasi juga menanggapi kompleksitas lingkungan dengan melakukan adaptasi dan menjadi inovatif. Bryant, 1989 :74.

B. Aparatur Pemerintahan Desa

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

STRATEGI PEMASARAN PISANG SALE DI DESA LHOK NIBONG KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR.

13 69 32

KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM)

2 26 132

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi Pemberdayaan Perempuan Miskin Pada LSPBM Tomporoso Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

0 0 1