Pendidikan formal yang pernah ditempuh

2 orang 6,3 dan yang terkecil ditempati oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta yang berjumlah 1 orang 3,1.

B. Variabel Penelitian

1. Kemampuan Aparatur

a. Pendidikan formal yang pernah ditempuh

Tabel 10: Tanggapan Responden mengenai sesuai atau tidak Pendidikan formal yang pernah ditempuh aparat desa dengan pekerjaannya No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sesuai 30 93,8 2 Kurang sesuai 2 6,2 3 Tidak sesuai - - Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner oktober 2008 Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh aparat desa sesuai dengan pekerjaan aparat tersebut, hal ini terbukti dengan jumlah responden yang mayoritas menjawab sesuai yang berjumlah 30 orang 93,8 responden. Sementara sisanya berjumlah 2 orang 6,2 menjawab kurang sesuai antara pendidikan formal yang pernah ditempuh aparat dengan pekerjaan aparat desa tersebut. Hal ini juga didukung oleh pernyataan key informan yang didominasi oleh perangkat desa yang menyatakan bahwa sudah sesuai antara pendidikan formal yang pernah ditempuh dengan pekerjaan para aparat tersebut. Dimana para aparat desa objek penelitian tersebut berpendidikan rata2 tamat SLTPsederajat atau diatasnya,tidak ada yang berada dibawah tingkat tersebut. Seperti yang telah disebutkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 64 tahun 1999 dan PP No.72 pasal 25 dan 26 tahun 2005 bahwa kepala desa dan kepala dusun berpendidikan serendah-rendahnya tamat SLTPsederajat dan sekretaris desa serendah-rendahnya tamat SLTAsederajat. Tabel 11: Tanggapan responden mengenai sesuai atau tidak jenis pendidikan yang pernah ditempuh aparat desa dengan jabatan yang dipegang sekarang No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sesuai 32 100 2 Kurang sesuai - - 3 Tidak sesuai - - Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner Oktober 2008 Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas atau lebih tepatnya dikatakan keseluruhan dari responden menjawab sesuai antara jenis pendidikan yang pernah ditempuh aparat desa dengan jabatan yang dipegang aparat desa yaitu yang menjawab sesuai sebanyak 32 orang 100. Hal ini ada kaitannya dengan pertanyaan sebelumnya yang secara umum responden menjawab bahwa pekerjaan para aparat desa sudah sesuai dengan pendidikan aparat desa karena didalam jabatan tersebut mencakup tugaspekerjaan dan wewenang dari aparat desa. Dengan demikian dapat dikatakan pendidikan formal yang pernah ditempuh aparat desa sudah memenuhi kriteria yang diinginkan masyarakat.

b. Pelatihan yang pernah di ikuti

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

STRATEGI PEMASARAN PISANG SALE DI DESA LHOK NIBONG KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR.

13 69 32

KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM)

2 26 132

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi Pemberdayaan Perempuan Miskin Pada LSPBM Tomporoso Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

0 0 1