KetrampilanKeahlian khusus yang dimiliki

pemerintah desa maupun BPD tidak pernah dilibatkan, dan biasanya yang melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut adalah pihak kecamatan. Tabel 13: Tanggapan Responden mengenai menunjang atau tidak pelatihan yang pernah di ikuti aparat desa dalam pelaksanaan tugas sehari-hari No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 menunjang 13 41 2 Kurang tahu 11 34 3 Tidak menunjang 8 25 Jumlah 32 100 Sumber:Kuesioner Oktober 2008 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, sebanyak 13 orang 41 responden menjawab dapat menunjang pelatihan yang pernah di ikuti aparat desa dalam pelaksanaan tugas aparat desa sehari-hari. Kemudian 11 orang 34 menjawab kurang tahu, dan sisanya 8 orang 25 menjawab tidak menunjang menunjang. Seperti halnya pertanyaan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan ini, dimana sebelumnya key informan menyebutkan bahwa sudah sesuai antara pelatihan yang diikuti aparat desa dengan pekerjaannya dan dapat menunjang aparat desa tersebut dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dalam konteks program BBR ini walaupun secara umum yang lainnya tidak dapat menunjang karena salah satu alasan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya pada pertanyaan sebelumnya tentang qanun no.3 yang tidak berjalan.

c. KetrampilanKeahlian khusus yang dimiliki

Tabel 14: Tanggapan Responden mangenai dapat atau menunjang atau tidak ketrampilan yang dimiliki aparat desa dalam pelaksanaan tugas No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Dapat menunjang 16 50 2 Kurang menunjang 13 41 3 Tidak dapat menunjang 3 9 Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner Oktober 2008 Dari data yang diperlihatkan pada tabel diatas dapat terlihat bahwa jumlah responden menjawab dapat menunjangnya ketrampilan yang dimiliki aparat terhadap pelaksanaan tugas sebanyak 16 orang 50, dan yang menjawab kurang tahu sebanyak 13 orang 41, dan sisanya 3 orang 9 menjawab tidak dapat menunjang. Hal ini sesuai dengan keterangan key informan yang menyatakan bahwa ketrampilan yang dimiliki aparat dapat menunjang pelaksanaan tugas aparat tersebut. Misalnya seperti kepala desa yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan sudah memimpin desa selama dua periode. Tentunya tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik karena ditunjang ketrampilan yang dimilikinya. Tabel 15: Tanggapan Responden mengenai sesuai atau tidak ketrampilan khusus yang dimiliki aparat desa terhadap jenis pekerjaan yang dilakukan No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sesuai 15 47 2 Kurang tahu 14 44 3 Tidak sesuai 3 9 Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner Oktober 2008 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 15 orang 47 menjawab sesuai antara ketrampilan khusus yang dimiliki aparat terhadap pekerjaan yang dilakukan, kemudian yang menjawab Kurang tahu berjumlah 14 orang 44 dan sisanya 3 orang 9 menjawab tidak sesuai. Key informan juga berpendapat sama yang menyatakan bahwa sesuai antara ketrampilan khusus yang dimiliki aparat terhadap pekerjaan yang dilakukan. Berdasarkan pertanyaan sebelumnya juga telah disebutkan bahwa ketrampilan aparat dapat menunjang pelaksanaan tugas dengan kata lain ketrampilan yang dimiliki aparat sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga ketrampilan yang dimiliki tersebut dapat menunjang peleksanaan tugas dari aparat tersebut. Tabel 16: Tanggapan Responden mengenai dapat memberi nilai tambah atau tidak ketrampilan yang dimilki aparat desa terhadap pekerjaan yang dilakukan No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iyamemberikan nilai tambah 13 41 2 Kurang memberi nilai tambah 11 34 3 Tidak memberikan nilai tambah 8 25 Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner Oktober 2008 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebanyak 13 orang 41 menyatakan dapat memberi nilai tambah ketrampilan yang dimilki aparat terhadap pekerjaan yang dilakukan aparat desa, sedangkan 11 orang 34 menjawab kurang memeberi nilai tambah dan selebihnya menjawab tidak memberikan nilai tambah yaitu berjumlah 8 orang 25. Menurut key informan ketrampilan khusus yang dimilki aparat desa dapat memberikan nilai tambah karena selama ini apa yang dilakukan sudah cukup baik, tentunya nilai yang cukup baik tersebut karena didukung oleh ketrampilan yang dimiliki dan memberikan nilai tambah sehingga hasilnya cukup baik walaupun masih perlu penignkatan lagi. Tabel 17: Tanggapan Responden mengenai selama bekerja aparat desa berusaha menambah pengetahuan dan kemampuannya sendiri atau tidak No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iyaberusaha sendiri 14 44 2 Kurang tahu 13 40,5 3 Tidak berusaha sendiri 5 15,5 Jumlah 32 100 Sumber: Kuesioner Oktober 2008 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa selama bekerja aparat desa berusaha menambah kemampuannya sendiri. Yang menjawab berusaha sendiri berjumlah 14 orang 44, sedangkan yang menjawab kurang tahu sebanyak 13 orang 40,5, dan sisanya menjawab tidak berusaha menambah kemampuannya sendiri berjumlah 5 orang 15,5. Berdasarkan pernyataan yang disebutkan oleh key informan menyebutkan selama bekerja aparat sudah berusaha menambah kemampuan dan pengetahuannya sendiri. Seperti yang kita ketahui teknologi sekarang semakin berkembang, informasi dapat dengan mudah didapatkan baik melaui media massa maupun media elektronik. Contohnya kalau dulu kepala desasekretaris desa membuat segala macam surat dan data menggunakan mesin ketik. Tapi sekarang setelah masuknya teknologi komputer skretaris pekerjaan tersebut dikerjakan dengan komputer. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuannya bertambah.

d. Pengalaman kerja

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

STRATEGI PEMASARAN PISANG SALE DI DESA LHOK NIBONG KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR.

13 69 32

KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM)

2 26 132

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi Pemberdayaan Perempuan Miskin Pada LSPBM Tomporoso Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

0 0 1