Koefisien Korelasi Product Moment Uji Hipotesis

a. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui tingkat hubungan antara Kemampuan Aparatur X dengan Efektivitas Pelakasanaan Program Pembangunan Desa Y pada desa Keupok NIbong Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara, maka penulis mempergunakan rumus: = angka index korelasi “ r ” product moment = populasi = jumlah seluruh score x = jumlah seluruh score y = jumlah hasil kali antar score x dan y Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil: Diketahui: = 32 = 921 = 933 = 27.423 28.031 = 27.190 Jawab: = = = = = = 0,654 Dengan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi positif sebesar 0,654 antara variable bebas dan variable terikat, dimana kenaikan variable yang satu akan diikuti dengan variable yang lainnya. Hubungan yang positif tersebut mengartikan bahwa semakin baik kemampuan dari aparatur maka akan semakin tinggi efektivitas pelaksanaan program pembangunan desa pada desa Keupok Nibong Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara.

b. Uji Hipotesis

Selanjutnya koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan koefisien r-tabel. Pada tabel Koefisien Korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5 untuk n=32, diperoleh r-tabel =0,394 lihat lampiran dengan ketentuan bila r- hitung lebih besar dari r-tabel, maka hipotesis alternative diterima, tetapi sebaliknya, bila t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka hipotesa nol yang diterima. Dengan analisa tersebut dapat diketahui apakah hipotesa alternative yang diajukan dapat diterima atau tidak, dan ternyata r-hitung 0,654 lebih besar dari nilai t-tabel 0,394 dengan demikian hipotesa dalam penelitian ini dapat diterima. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa besar pengaruh, maka dapat digunakan pedoman tabel dibawah ini : Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Besarnya “r” product Moment Interpretasi 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Berdasarkan tabel diatas maka koefisien korelasi sebesar 0,654 terletak diantara 0,60 – 0,799, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan aparatur terhadap Efektivitas pelaksanaan program pembangunan desa terdapat pada tingkat yang Kuat.

c. Uji Determinan

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

STRATEGI PEMASARAN PISANG SALE DI DESA LHOK NIBONG KECAMATAN PANTE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR.

13 69 32

KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM)

2 26 132

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DESA (Studi Pemberdayaan Perempuan Miskin Pada LSPBM Tomporoso Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

0 0 1