Interpretasi Data Jadwal Kegiatan Keterbatasan Peneliti

34 Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui mengapa masyarakat kumuh dengan etos kerja rendah, tetapi memiliki gaya hidup tinggi, dan bagaimana cara masyarakat kawasan kumuh memenuhi gaya hidup tinggi tersebut.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang diperlakukan untuk mendukung data primer, adapun bentuk pengumpulan data skunder yang dilakukan adalah: 1. Penelitian kepustakaan, dalam hal ini mencari buku tentang etos kerja dan gaya hidup pada masyarakat slum area. 2. Studi Dokumenter, dalam hal ini memcantumkan foto-foto kawasan kumuh Slum Area, foto masyarakat yang bergaya hidup tinggi dan foto masyarakat yang memiliki etos kerja yang rendah.

3.5. Interpretasi Data

Data – data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Artinya untuk analisis data tidak dipergunakan model uji statistik dengan memakai rumus – rumus tertentu. Melainkan lebih ditujukan sebagai tipe penelitian deskripsi dengan studi kasus. Kutipan hasil wawancara sejauh mungkin akan ditampilkan untuk mendukung analisis yang disampaikan. Setiap perkembangan data yang diperoleh akan ditampilkan dalam laporan penelitian. Dengan demikian, kegiatan analisis data sudah dimulai dilakukan pada saat awal pengumpulan data lapangan dan seterusnya sampai dengan selesainya pengumpulan seluruh data lapangan. Selanjutnya data – data tersebut akan dikomparasikan dan diinterpretasikan. Keseluruhan data yang dimiliki akan dicoba diinterpretasikan sebaik mungkin, dengan harapan dapat memahami versetehen dengan sebaik Universitas Sumatera Utara 35 - baiknya data yang diperoleh, sehingga pada gilirannya dapat memahami dan menemukan jawaban dari penelitian tersebut.

3.6. Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan No Kegiatan Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi X 2 ACC Judul X 3 Penyusunan Proposal Penelitian X X 4 Seminar Proposal Penelitian X 5 Revisi Proposal Penelitian X 6 Penelitian Ke Lapangan X X X X 7 Pengumpulan Data dan Analisis X X X X 8 BimbinganPenulisan Laporan Akhir X X X X 9 Sidang Meja Hijau X

3.7. Keterbatasan Peneliti

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan tentang metode penelititan ilmiah, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Peneliti dalam penelitian di lapangan yang kurang dari lima bulan, keterbatasan peneliti dalam wawancara mendalam, keterbatasan peneliti dalam berinteraksi dengan informan karena masih banyaknya Universitas Sumatera Utara 36 yang masih menyimpan rahasia kehidupan sehari-hari, dan keterbatasan peneliti dalam bertemu dengan informan karena cuaca yang selalu hujan. Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4. 1. 1 Sejarah Gang Ksatria Kelurahan Sei Mati

Sejarah berdirinya daerah Sei Mati ini diawali ketika pada zaman penjajahan Belanda. Perkebunan yang dikelola Belanda memerlukan tenaga kerja dalam mengerjakan perkebunan tersebut, oleh karena itu banyak pekerja yang berdatangan ke kota Medan. Diantara para pekerja tersebut terdapat pekerja – pekerja yang berasal dari daerah Mandailing. Seiring berjalannya waktu, maka semakin bertambah jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada sektor perkebunan milik Belanda tersebut. Hal ini juga mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah tenaga kerja yang berasal dari daerah Mandailing. Karena mayoritas berasal dari Mandailing dan sebagian besar beragama islam, maka mereka pergi menghadap Sultan Deli. Mereka beranggapan tentunya Sultan Deli yang beragama Islam juga akan membantu mereka. Sultan Deli kemudian memberikan pinjaman wilayah sebagai tempat tinggal para pekerja yang berasal dari daerah Mandailing tersebut. Wilayah tersebut merupakan lahan kosong yang ada di sekitar Sungai Mati dan posisinya berada dekat dengan istana kesultanan. Keberadaannya yang dekat dengan aliran Sungai Mati, maka pada saat sekarang ini wilayah tersebut dikenal dengan wilayah Sei Mati dan berada di bawah naungan kecamatan Medan Maimoon. Kelurahan Sei Mati ini terdiri dari 12 lingkungan. Diantaranya Gang Ksatria yang merupakan lingkungan XII, dan daerah ini menjadi fokus penelitian, karena gang ini cukup sempit yaitu 7 Ha. Pemanfaatan areal ini terbagi menjadi dua diantaranya 2,5 Ha untuk areal Universitas Sumatera Utara