Pengeluaran Perbulan Informan Slum Area di Lingkungan XII Gg Ksatria

79 Hal tersebut senada dengan penuturan Ibu Mursidah yang merupakan Kepala Lingkungan Gang Ksatria: “ Masyarakat di Gang Ksatria ini memiliki bermacam-macam pekerjaan, diantaranya buruh bangunan, SPG, guru honorer, wiraswasta, dan Cleaning Service. Gaji mereka kebanyakan sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah.” Sumber wawancara dengan Ibu Mursidah, 29 Januari 2014 Hal ini juga didukung dengan penuturan Ibu Khadijah: “ Kalau saya bekerja sebagai Cleaning Service dengan pendapatan sekitar lima ratus ribu perbulan dan gaji suami saya sebagai karyawan sebesar satu juta rupiah perbulan, jadi kalau digabungkan sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah.” Sumber wawancara dengan Ibu Khadijah, 29 Januari 2014 Dari penuturan di atas, jelas bahwa rata-rata besar pendapatan yang dimiliki masyarakat Gang Ksatria sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah dan pendapatan yang terendah yaitu sebesar lima ratus ribu rupiah. Hal ini memperjelas bahwa keluarga di Gang Ksatria merupakan keluarga menengah kebawah. Namun, sebagian besar masyarakat gang Ksatria pendapatannya besar, jika digabungkan penghasilan suami dan penghasilan istri agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

4.6.2. Pengeluaran Perbulan Informan Slum Area di Lingkungan XII Gg Ksatria

Setiap masyarakat yang hidup menetap di wilayah tertentu, pastinya akan selalu memenuhi kebutuhan hidupnya, baik memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun kebutuhan hidup keluarganya jika sudah bekeluarga. Namun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya diperlukan pengeluaran yang terkadang besar dan terkadang kecil tergantung cara pengaturan Universitas Sumatera Utara 80 pengeluarannya. Kondisi ini juga yang dirasakan oleh masyarakat di gang Ksatria kelurahan Sei Mati, kecamatan Medan Maimoon. Pengeluaran kebutuhan rumah tangga pada masyarakat gang Ksatria, kelurahan Sei Mati, Medan Maimoon tergolong cukup tinggi. Pengeluaran untuk makan, pakaian, aksesoris, dan pendidikan sekolah anak. Pengeluaran masyarakat gang Ksatria untuk kebutuhan sehari-hari sebesar lima puluh ribu rupiah sampai enam puluh ribu rupiah , jadi jika di hitung perbulan maka pengeluaran masyarakat gang Ksatria sebesar satu juta enam ratus ribu rupiah. Hal ini sesuai dengan penuturan Ibu Cinta yang bekerja sebagai penjual burger sekaligus sebagai Ibu Rumah Tangga : “ Anak saya dua orang, dan keduanya masih sekolah. Uang jajan Rp 30.000, untuk dua orang anak. Kebutuhan makan dan perlengkapan dapur Rp 30.000. Dalam sehari Rp 60.000 habis uang saya untuk kebutuhan makan dan kebutuhan sekolah anak. Apabila ada kebutuhan tidak terduga, seperti acara pesta, melayat, dan melihat orang sakit, maka saya meminjam uang ke saudara. Saya pernah berharap untuk menyisihkan uang dari pendapatan Rp 1.500.000bulan, tapi setelah menghitung - hitung ternyata pengeluaran sampai Rp 1.600.000bulan. Apalagi untuk kebutuhan sehari – hari saja masih kurang bahkan menghutang.” Sumber wawancara dengan Ibu Cinta, 29 Januari 2014 Dari penuturan di atas, jelas bahwa pengeluaran rata-rata pada masyarakat gang Ksatria perbulan sebesar Rp 1.600.000 dengan pengeluaran perharinya lebih dari Rp 20.000. Hal ini menunjukan begitu banyaknya pengeluaran yang perlu dikeluarkan. Dengan pendapatan rata-rata hanya Rp 1.500.000. Berarti pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Belum lagi kebutuhan yang tidak terduga, yang membuat kepala keluarga berpikir lebih keras untuk memenuhi pengeluaran dengan cara menghutang. Universitas Sumatera Utara 81

4.6.3. Kondisi Tempat Tinggal Informan Slum Area di Lingkungan XII Gang Ksatria