Factor penghambat atau problem orang tua yang memiliki anak autis

25 Mengacu pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “Bina Diri” atau juga dikenal dengan istilah Activity of Daily Living ADL, “ self care ”, “ self help skill ”, atau “ personal management ” merupakan upaya yang dilakukan untuk mendidik dan melatih kemandirian anak atau seorang individu terutama Anak Berkebutuhan Khusus menjadi lebih baik dalam aktivitas kehidupan sehari-hari tanpa bantuan orang lain dengan layanan pendidikan yang terprogram dan terencana. Kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari dalam hal ini meliputi: aktivitas mulai dari seseorang bangun tidur sampai tidur kembali. Pembelajaran pelatihan keterampilan bina diri yang diterapkan kepada siswa berkebutuhan khusus berdasarkan hasil dari asesmen dengan melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing individu ABK, untuk kemudian penyusunan program kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kemampuan anak. Sebelum memberikan pembelajaran pelatihan keterampilan bina diri kepada anak berkebutuhan khusus terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantarany sebagai berikut Dodo Sudrajat dan Lilis R., 2013: 57- 67:

a. Tujuan dan prinsip dasar bina diri

Tujuan bina diri diberikan kepada siswa berkebutuhan khusus agar mereka mampu dan tidak tergantung pada bantuan orang lain, serta dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan prinsip dasar bina diri sebagai berikut: 26 1 Prinsip fungsional bina diri; adalah layanan yang diberikan dengan melatih fungsi otot dan sendi. Tujuan dari prinsip ini untuk meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi secara optimal sesuai dengan standar gerak ROM Range Of Motion . 2 Prinsip suportif bina diri; adalah layanan yang diberikan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaa diri siswa, sehingga mereka mempunyai keyakinan untuk mengembangkanmeningkatkan kemampuan yang dimilikinya. 3 Prinsip evaluasi bina diri; layanan ini diberikan secara struktur dan berkelanjutan untuk kemudian dilakukan evalusi guna mengetahui keberhasilan yang telah dicapai. 4 Prinsip Activity of Daily Living; layanan jenis ini diberikan mengacu pada segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

b. Ruang lingkup bina diri

Ruang lingkup dalam pembelajaran dan pelatihan bina diri untuk siswa berkebutuhan khusus diantaranya merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, sosialisasi dan adaptasi, keterampilan hidup serta mengisi waktu luang, berikut penjelasannnya; 1 Merawat diri merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat mendasar, seperti: mengenal dan menggunakan peralatan makan minum, kebersihan diri mandi, menggosok gigi, membersihkansetelah buang air kecil dan besar, dan menyisir rambut. 27 2 Mengurus diri merupakan kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan dirinya seperti cara berpakaian dan cara berhias penggunaan dan fungsi alat. 3 Menolong diri merupakan kemampuan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menghindari dan mengendalikan diri dari bahaya dalam kegiatan keseharian api, listrik, air, binatang periharaanbuas. 4 Komunikasi merupakan sarana terpenting dalam mengungkapkan keingingan dan memahami sesuatu yang disampaikan oleh orang lain komunikasi ekspresif dan reseprif. 5 Sosialisasi dan adaptasi merupakan interaksi dengan lingkungan sekitar, seperti; bermain dengan teman, melakukan kerja sama dengan sesama, dll. 6 Ketermpilan hidup merupakan kemampuan dalam mengatur dan menggunakan uang, membelanjakan atau kemampuan keterampilan bekerja. 7 Mengisi waktu luang merupakan waktu sisa setalah menyelesaikan kegiatan sehari-hari dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti olahraga, kesenian, dll. Pengembangan program bina diri menurut Dodo Sudrajad dan Lilis R. 2013: 59-60 adalah suatu program pembinaan yang berkesinambungan agar siswa dapat mengembangkan potensinya seoptimal mungkin untuk menumbuhkan kemampuan motorik serta sikap percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam memberikan pelatihan pengajaran mengenai pengembangan kemampuan bina diri ABK terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu dengan memperhatikan keselamatan safety , kehati-hatian 28 poise , kemandirian independent , percaya diri c onfident , tradisi yang berlaku disekitar lingkungan siswa, sesuai dengan usia, modifikasi alat dan cara, serta analisis tugas. Dengan siswa berkebutuhan khusus mendapatkan pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan bina diri, seperti mandi, mengosok gigi, makan, berpakaian,dll, hal tersebut dapat digunakan siswa dalam hidup mandiri dan sebagai bekal hidup ditengah masyarakat.

C. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Autis

1. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh yang terdiri dari dua kata yaitu “pola” dan “asuh”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata “pola” berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk struktur yang tetap, sedangkan “asuh” berarti menjaga merawat dan mendidik anak kecil, membimbing membantu, melatih, dsb supaya dapat berdiri sendiri orang atau negeri dan memimpin mengepalai, menyelenggarakan suatu badan kelembagaan. Dalam hal ini kata asuh dimaksudkan segala aspek yang berkaitan dengan merawat, mendidik, membimbing guna membantu dan melatih anak dalam menjalani kehidupan. Noor, Rohinah 2012: 134 pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik seperti makan, minum, dan lain-lain dan kebutuhan psikolagis seperti rasa aman, kasih sayang, dan lain-lain, serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya.