Pendidikan Anak Autis Tinjauan Pendidikan Anak Autis

20 dari segi akademik dan non akademik. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pemberian pendidikan dan pembelajaran pada siswa autis hingga mencapai tingkat keberhasilan terdapat beberapa factor yang mempengaruhi, diantaranya yaitu Azwandi, Yosfan, 2005: 158-162 :

a. Factor pendorong keberhasilan pelaksanaan program pendidikan dan

pengajaran bagi anak autis 1 Berat – ringannya kelainan gejala autis yang dialami anak. Hal ini dapat berpengaruh pada tingkat keberhasilan siswa, siswa yang derajat gangguannya berat, akan lebih lambat mencapai keberhasilan dibandingkan siswa autis yang derajat gangguannya ringan. 2 Usia pada saat diagnosis dilakukan. Pada dasarnya semakin cepat atau semakin dini siswa lakukan diagnosis, maka semakin cepat pula siswa tersebut mendapat penanganan program penyembuhan. Hal tersebut dapat berpangaruh terhadap keberhasilan program pendidikan yang diberikan kepada siswa autis. 3 Tingkat kemampuan berbicara dan berbahasa. Hal ini dikarenakan kemampuan berbicara dan berbahasa merupakan modal untuk menjalin interaksi dan komunikasi yang efektif. Siswa autis yang memiliki kemampuan berbicara dan berbahasa, maka akan memudahkan siswa menerima pendidikan dan tingkat keberhasilannya lebih cepat serta lebih baik. 21 4 Tingkat kelebihan streng dan kekurangan weakness yang dimiliki siswa autis. Pada dasarnya kemampuan dan karakter yang dimiliki siswa autis satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, keberhasilan program pendidikan untuk siswa autis, disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik siswa tersebut. 5 Kecerdasan. Siswa autis yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, maka semakin cepat siswa tersebut mencapai keberhasilan dan sebaliknya. Pada level hightfunction dalam DSM V, siswa autis dapat dikategorikan memiliki tinggat kecerdasaan tinggi apabila siswa tersebut memiliki IQ lebih dari 84. 6 Kesehatan dan kestabilan emosi anak. Siswa autis yang sehat dan memiliki kestabilan emosi yang lebih baik, tentunya memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan siswa autis yang memiliki kesehatan dan kestabilan emosi yang kurang baik. 7 Terapi yang tepat dan terpadu, meliputi guru, kurikulum, metode, sarana pendidikan, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

b. Factor penghambat atau problem orang tua yang memiliki anak autis

Setiap orang tentunya mengharapkan anaknya, khususnya anak dengan kebutuhan khusus autis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satunya perkembangan pada kemampuan bina dirinya, sehingga anak-anak tersebut kelak tidak lagi tergantung pada orang lain. Untuk mewujudkan semua harapan orang tua tersebut, dibutuhkan pola asuh yang tepat dari orang tua dalam 22 mengembangkan kemampuan bina diri pada diri siswa autis tersebut. Akan tetapi, pada keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, masih ditemukan beberapa keluarga yang mengalami kesulitan dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya, terutama dalam mengembangkan kemampuan bina dirinya. Kesulitan tersebut menjadi factor penghambat orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya, terutama dalam mengembangkan kemampuan bina diri siswa autis. Berikut ini Jordan dalam Joko Yuwono, 2009: 115-118 mengemukakan beberapa permasalahan yang sering dihadapi orang tua yang memiliki anak autis: 1. Ketidakahlian Orang Tua parents’ lack of experts, dalam hal ini orang tua kurang memiliki keahlian dalam membantu anak autis, orang tua kesulitan untuk memahami anak serta tidak memahami apa yang seharusnya mereka lakukan kepada anaknya, sehingga tidak jarang orang tua cenderung menemui kesulitan dalam pelaksanaannya. 2. Harga Diri Orang Tua parents self esteem , pada butir ini orang tua merasa bersalah dan hal ini akan menjadi kesulitan nyata bagi ibu khususnya dan siswa autis itu sendiri. Self esteem yang rendah, hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam membaut kontak dengan anaknya yang mungkin menjadi pembenaran terhadap rasa bersalah tersebut dan rasa takut. Bagaimanapun, self esteem yang dimiliki orang tua, kecemasan dan ketidakcakapan orang tua merupakan dua reaksi awal yang sering muncul dan sering menjadi masalah jika tidak tertangani dengan baik. 23 3. Kondisi kehidupan yang panjang life-long condition , salah satu factor yang menghambat perkembangan siswa autis adalah ketidakyakinan orang tua terhadap masa depan anak. Orang tua dihadapkan dengan kenyataan bahwa anak mereka membutuhkan dukungan dan keputusan yang tepat. Hal ini akan mempengaruhi persepsi ibu dalam membantu perkembangan siswa autis. 4. Akibat yang lebih Komplek multiple effects , gangguan perkembangan yang komplek ini tidak hanya mempengaruhi orang tua, tetapi juga mempengaruhi bagaimana orang tua harus berinteraksi dengan anak autis. Gangguan komplek tersebut seperti gangguan sensori, gangguan bahasa yang spesifik , gangguan koordinasi motorik, emosional, perilaku dan sebagainya. 5. Akibat Emosi Sosial social emotional effects , kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain merupakan inti dari kondisi dan kegagalan siswa autis pada umumnya. Pada tahap awal ibu atau orang tua selalu mencoba membantu berinteraksi dengan anaknya tanpa bimbingan bagaimana seharusnya ibu memberikan rangsangan yang tepat bagi anaknya. Kegagalan dalam menanggapi perilaku anaknya dan kesulitan dalam menegakkan hubunganrasa antara satu dengan lainnya sehingga ibu menjadi frustasi. 6. Dukungan Informasi dan Sosial explanation and social support , kesulitan yang sering kali dihadapi oleh ibu atau orang tua adalah ketika ibu harus mengatakan tentang masalah anaknya. Hal ini sangat sulit dan membutuhkan dukungan informasi bagi diagnosis anaknya untuk membantu masalah ibu tersebut.