19
dilakukan  dengan  berbagai  macam  bentuk,  salah  satunya  dengan  memberikan  pola pendidikan  yang  konsisten  kepada  siswa.  Siswa  autis  biasanya  memiliki  pola  hidup
yang  teratur  dan  kaku,  untuk  itu  orang  tua  bisa  menyesuaikan  pola  sehari  hari anaknya  di  rumah.  Kegiatan  yang  dapat  dilakukan  orang  tua  selama  mendidik
anaknya di rumah dengan mengulang kembali pembelajaran  yang telah dilakukan di sekolah.  Jenis  kegiatan  yang  dapat  dilakukan  dalam  mengulang  pembelajaran  dan
pelatihan  selama  siswa  di  rumah  yaitu  dengan  melibatkan  anak  untuk  ikut  serta melakukan  kegiatan  aktivitas  sederhana  dikehidupan  sehari-hari.  Sebagai  contoh
aktivitas  sederhana  dalam  kehidupan  sehari-hari  berkaitan  dengan  pengembangan kemampuan bina diri anak autis yaitu merapikan dan membereskan peralatan makan
yang digunakan anaknya. Orang tua dapat memberikan bimbingan atau melatih siswa dalam merapihkan tempat tidur setelah bangun tidur, mandi, berpakaian, dan  makan
minum. Melalui kegiatan aktivitas rutin yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat  menjadikan  siswa    terbiasa  dan  dapat  pula  membantu  meningkatkan
kemampuan bina dirinya.
2.  Factor Pendorong Dan Penghambat Keberhasilan Pendidikan Anak Autis
Setiap  orang  tua  tentunya  mengharapkan  anaknya  dapat  tumbuh  dan berkembang  dengan  baik.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  adanya  pemberian  pendidikan
dan  pembelajaran  yang  menunjang  perkembangan  anak  baik  secara  akademik  dan non  akademik.  Hal  serupa  juga  dilakukan  orang  tua  yang  memiliki  anak  dengan
kebutuhan  khusus,  terutama  penyandang  autis.  Para  orang  tua  akan  memberikan pendidikan  baik  formal  maupun  nonformal  untuk  menunjang  perkembangan  anak
20
dari  segi  akademik  dan  non  akademik.  Akan  tetapi,  dalam  pelaksanaan  pemberian pendidikan dan pembelajaran pada siswa autis hingga mencapai tingkat keberhasilan
terdapat  beberapa  factor  yang  mempengaruhi,  diantaranya  yaitu    Azwandi,  Yosfan, 2005: 158-162 :
a. Factor  pendorong  keberhasilan  pelaksanaan  program  pendidikan  dan
pengajaran bagi anak autis
1 Berat – ringannya kelainan gejala autis  yang dialami anak. Hal ini dapat
berpengaruh  pada  tingkat  keberhasilan  siswa,  siswa  yang  derajat gangguannya berat, akan lebih lambat mencapai keberhasilan dibandingkan
siswa autis yang derajat gangguannya ringan. 2
Usia  pada  saat  diagnosis  dilakukan.  Pada  dasarnya  semakin  cepat  atau semakin  dini  siswa  lakukan  diagnosis,  maka  semakin  cepat  pula  siswa
tersebut  mendapat  penanganan  program  penyembuhan.  Hal  tersebut  dapat berpangaruh  terhadap  keberhasilan  program  pendidikan  yang  diberikan
kepada siswa autis. 3
Tingkat  kemampuan  berbicara  dan  berbahasa.  Hal  ini  dikarenakan kemampuan  berbicara  dan  berbahasa  merupakan  modal  untuk  menjalin
interaksi  dan  komunikasi  yang  efektif.  Siswa  autis  yang  memiliki kemampuan  berbicara  dan  berbahasa,  maka  akan  memudahkan  siswa
menerima  pendidikan  dan  tingkat  keberhasilannya  lebih  cepat  serta  lebih baik.