Tujuan dan prinsip dasar bina diri

29 Pola asuh orang tua merupakan interaksi anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma yang ada di dalam masyarakat Tarmuji, Tarsis.2001: 37. Adapun pendapat lain mengemukakan bahwa pola asuh berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisplikan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukkan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya, Casmini 2007: 47. Selain itu, menurut Tri Marsiyanti dan Farida H. 2000: 51 mengemukakan bahwa pola asuh adalah cirri khas dari gaya pendidikan, pembinaan, pengawasan, sikap, hubungan dan sebagainya yang diterapkan orangtua kepada anaknya. Pola asuh orangtua akan mempengaruhi perkembangan anak mulai dari kecil sampai anak desawa nanti. Mengacu pada pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan hubungan yang melibatkan interaksi antara orang tua dengan anak selain pemenuhan kebutuhan fisik, kebutuhan psikologi, orang tua juga ikut serta dalam kegiatan mendidik dan mendisiplikan anak untuk mencapai tujuan hidup.

2. Tipe-Tipe Pola Asuh Orang Tua

Orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan pembentukkan pribadi anak. Pola asuh yang tepat dari orang tua kepada anak dapat membantu perkembangan dan pembentukkan 30 pribadi serta tingkah laku anak menjadi lebih baik. Akan tetapi sebaliknya, apabila orang tua dalam memberikan pola asuh yang kurang tepat salah kepada anak dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan dan pembentukkan pribadi serta tingkah laku anak. Menurut ahli psikologi perkembangan pola asuh orang tua dalam mendidik dan memperlakukan anak terbagi oleh beberapa tipe jenis pengasuhan. Secara umum pola asuh terbagi menjadi 3 kategori Noor, Rohinah, 2012: 134-136 sebagai berikut: a. Pola asuh otoriter Pola asuh otoriter merupakan orang tua dalam mengasuh anak cenderung membatasi perilaku kasih sayang, sentuhan, dan kelekatan emosi orang tua-anak sehingga antara orang tua dan anak seakan memiliki dinding pembatas yang memisahkan “si otoriter” orang tua dengan “si patuh”anak. Dalam pola asuh otoriter yang dilakukan orang tua terhadap anaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 kekuasaan orang tua dominan, 2 anak tidak diakui sebagai pribadi, 3 control terhadap tingkah laku anak sangat ketat, 4 orang tua cenderung menghukum anak jika anak tidak patuh. b. Pola asuh permisif Pola asuh permisif merupakan pengasuhan orang tua yang cenderung memberikan kebebasan terhadap anak untuk melakukan atau bertindak sesuai keinginannya tanpa adanya arahan dari orang tua. Pola ini dianggap tidak kondusif dalam pembentukkan karakter anak, karena pada dasarnya pada masa