Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Data Lokasi dan Subyek Penelitian
                                                                                51
H.K ibu IRT
2 Subyek  II  orang  tua
H.A Orang tua wali
WS bapak SM ibu
Guru Guru
Yogyakarta
3 Subyek  III  orang
tua M.A A .R ayah
SP ibu Wiraswasta
pedagang IRT
Yogyakarta
b. Subyek Penelitian siswa autis
Berikut  ini  merupakan  data  anak-anak  yang  menjadi  pertimbangan alasan  peneliti  melakukan  penelitian  dengan  judul  Pola  Asuh  Orang  Tua
Terhadap Pendidikan Pengembangan Kemampuan Bina Diri Siswa Autis  Slb Citra Mulia Mandiri.
1 Subyek I
a Nama
: L.A samaran b
Usia : 13 tahun
c Kelas
: 2 SDLB d
Jenis kelamin : P
e Alamat
: Yogyakarta Subyek  pertama  ke  I  dengan  nama  samaran  LA  berusian  13
tahun  dan  merupakan  siswa  kelas  2  dasar  di  SLB  Citra  Mulia  Mandiri. Subyek tidak memiliki riwayat kelahiran yang khusus. LA terlahir dengan
52
kondisi  fisik  yang  normal  tidak  mengalami  kelainan.  Dalam  keseharian LA  belum  dapat  berkomunikasi  secara  verbal  namun  subjek  dapat
mengelurkan  suara.  Subjek  mengeluarkan  suara  hanya  saat  subjek  senang atau  marah.  Subjek  memiliki  minat  untuk  berbicara  dilihat  dari  mulut
subjek yang terbuka dan mengikuti oral mulut guru saat mengajar. Kemampuan  LA  secara  akademik  dapat  dikatakan  masih  rendah.
Hal  ini  terlihat  pada  kemampuan  menulis  LA  pada  tahap  menulis, mewarnai pola gambar yang masih dibantu guru. Meskipun demikian, LA
sudah  dapat  memahami  dan  mengerti  perintah  sederhana  yang  dikatakan orang  lain.  Dalam  pembelajaran  tidak  jarang  konsentrasi  siswa  terpecah
kepada  hal  lain.  Hal  tersebut  yang  mendorong  guru  atau  orang  tua  selalu memperingatkan siswa untuk focus pada pekerjaannya.
Kemampuan  LA  pada  pengembangan  bina  diri  menurut  hasil wawancara  dengan  guru  kelas  yang  mengampunya,  kemampuan  bina  diri
yang dimiliki LA saat ini dapat dikatakan cukup baik karena pada dasarnya LA  menyukai  sesuatu  yang  rapi.  Hal  serupa  juga  dibenarkan  oleh
pengakuan orang tua LA HK selaku ibu kandung LA pada saat dilakukan wawancara.  Dalam  melakukan  aktivitas  bina  diri,  seperti  mandi,
menggosok  gigi,  makan  minum,  berpakaian,  dan  bersolek  LA  saat  ini sudah mampu melakukannya sendiri meskipun juga masih sering mendapat
sedikit  banyak  bantuan  dari  orang  tua  di  rumah  dan  guru  di  sekolah berupa pemberian intruksi ataupun dengan tindakan secara langsung.
53
Diusia LA yang kini 13 tahun dan merupakan usia remaja, LA saat ini  sudah  mengalami
menstruasi
.  Menurut  hasil  wawancara  dengan  guru pengampu  LA  selama  di  sekolah,  pada  saat
menstruasi
LA  sering  tidak merasa  nyaman  dalam  menggunakan  pembalut.  Hal  ini  terlihat  ketika  LA
menggunakan  pembalaut  pada  saat  menstruasi  LA  selalu  berusaha  untuk melepas  pembalut  tersebut.  Untuk  menghindari  hal  serupa,  guru  selalu
mengajarkan  siswa  membiasakan  menggunakan  pembalut  1  minggu sebelum  LA  menstruasi.  Tujuan  agar  LA  merasa  nyaman  pada  saat
menstruasi  yang  sebenarnya  untuk  penggunaan  pembalut.  Meskipun demikian, guru selalu mengingatkan LA untuk tidak melepas pembalutnya,
ketika melihat LA mulai merasa tidak nyaman dengan memegang-megang bagian kelaminnya.
2 Subyek II Siswa
a Nama
: H.A samaran b
Usia : 14 tahun
c Kelas
: 5 SDLB d
Jenis kelamin  : L e
Alamat : Yogyakarta
Subyek  II  dengan  nama  samaran  H.A  berusia  14  tahun  dan merupakan siswa kelas 5 dasar di SLB Citra Mulia Mandiri. Subyek tidak
memiliki  riwayat  kelahiran  yang  khusus.  H.A  terlahir  dengan  proses
54 Caesar
dengan  usai  kandungan  9  bulan  10  hari.  Kondisi  fisik  H.A  pada saat  terlahir  tidak  mengalami  kelainan  fisik  normal.  Dalam  keseharian
HA  belum  dapat  berkomunikasi  secara  verbal.  Akan  tetapi  H.A  memiliki minat untuk berbicara dilihat dari mulut subjek yang terbuka dan mengikuti
oral mulut guru saat mengajar. Kemampuan H.A secara akademik dapat dikatakan masih rendah.
Hal  ini  terlihat  pada  kemampuan  pemaham  konsep  yang  terkadang  masih sering  keliru.  Sebagai  contoh  pada  saat  guru  memberikan  pemahaman
anggota  tubuh
tangan
hasil  yang  terlihat  H.A  memegang
kaki,  meja
akan tetapi  H.A  memegang
kursi
.  Meskipun  demikian,  H.A  sudah  dapat memahami  dan  mengerti  perintah  sederhana  yang  dikatakan  orang  lain.
Dalam  pembelajaran  tidak  jarang  konsentrasi  siswa  terpecah  kepada  hal lain.  Hal  tersebut  yang  mendorong  guru  atau  orang  tua  selalu
memperingatkan siswa untuk focus pada pekerjaannya. Kemampuan  HA  pada  pengembangan  bina  diri  menurut  hasil
wawancara dengan guru kelas yang mengampunya dan orang tua wali HA, saat  ini dapat  dikatakan  cukup baik.  Dalam melakukan aktivitas  bina diri,
seperti  mandi,  menggosok  gigi,  dan  BAB  buang  air  besar,  H.A  masih mendapat  bantuan  dari  guru  di  sekolah  dan  orang  tua  di  rumah  yaitu
berupa  intruksi  dan  bantuan  secara  langsung,  meskipun  bantuan  yang diberikan seminim mungkin.   Sedangkan kemampuan bina diri  HA dalam
aktivitas makan minum dan berpakaian, dapat dikatakan sudah baik. Orang
                                            
                