15
3. Penyebab Autisme
Anak autis dapat disebabkan oleh beberapa factor diantaranya menurut Yuniar Pamuji, 2007: 8 adalah factor genetic, abnormal fungsi gastro intestional, polusi
lingkungan, kekebalan tubuh yang lemah, gangguan metabolism, gangguan pada masa kehamilan serta proses kelahiran.
1 Faktor ketunuran merupakan faktor yang bersifat genetik atau gangguan
neurologis yang turun temurun dalam sebuah keluarga. Apabila dalam keluarga terdapat penderita autis maka tidak jarang pula keturunannya
berpotensi mengalami autis. Ataupun adanya keabnormalan dari kromosom. 2
Abnormal fungsi gastro intestional merupakan ketidakseimbangannya fungsi hormon yang terdapat didalam tubuh yang dapat mempengaruhi anak dalam
kandungan menjadi autis. Hormon yang dimaksud yaitu hormon
testosterone
di dalam kandungan, apabila hormon
testosterone
dalam kandungan tinggi dapat berdampak pada perkembangan janin yang dikandung seorang ibu.
3 Kondisi lingkungan buruk dapat pula mempengaruhi perkembangan otak
anak, seperti logam berat, asap kendaran bermator dan lain-lain. 4
Disfungsi imunologi atau kekebalan tubuh ibu pada saat mengandung. Wydiawati dalam Yosfan Azwandi menjelaskan bahwa ditemukanya
antigen lekosit
pada sel-sel otak anak-anak autis, dikarenakan system imun ibu yang rendah. Sehingga antibody ibu dapat secara langsung merusak
jaringan saraf otak janin yang menjadikan timbulnya autistic.
16
5 adanya gangguan metabolisme yang ditandai dengan mudah terjadi alergi
yang mengganggu perkembangan bayi. 6
gangguan pada masa kehamilan, seperti adanya infeksi TORCH, dapat mempengaruhi perkembangan janin pada masa kehamilan.
7 Serta proses kelahiran juga memiliki pengaruh penting dalam perkembangan
anak. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab anak
menjadi autis dikarenakan beberapa factor, seperti factor genetic, factor prenatal atau pada saat kehamilan ibu, serta factor neonatal atau pada saat persalinan.
B. Tinjauan Pendidikan Anak Autis
1. Pendidikan Anak Autis
Pendidikan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus,dengan karakteristik mereka yang spesifik maka layanan pendidikan bagi mereka juga harus
dapat menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan intensitas gejala yang ketunaannya tidak terkecuali pendidikan untuk siswa autis. Dalam hal pendidikan,
setiap individu siswa autis dimungkinkan memiliki tingkat kemampuan atau keterbatasan pada taraf tertentu. Pemberian pelayanan pendidikan untuk siswa autis
pada umumnya didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut Azwandi, Yosfan, 2005 : 153-156.:
a.
Terstruktur,
Pemberian pelayanan dalam mendidik atau penyampaian materi pengajaran dimulai dari bahan ajar materi yang paling mudah dan dapat