10.13 62.50 D3 | 12.66 12.50 SMP | Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan Revised standards in issue not yet adopted in the current period

La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 39 RENCANA KE DEPAN Seluruh perkembangan organisasi dan pengembangan sistem yang terjadi dalam KPEI merupakan hasil pembelajaran yang kontinyu yang dilalui oleh perusahaan. Capacity Building senantiasa menjadi sasaran stratejik perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya hingga ke depan. Sebagai bagian dari optimalisasi capacity building tersebut, lebih lanjut KPEI berkomitmen mewujudkan strategi building image reputation yang mempertegas peran KPEI selaku Central Counterparty dalam Pasar Modal Indonesia dan kewenangannya selaku regulator. Strategi tesebut mengarahkan SDM KPEI untuk menyempurnakan dan memperbarui kebijakan pengembangan pengelolaan SDM. Langkah pertama dalam awal tahun 2010 adalah penyampaian rencana strategi perusahaan yang menjadi panduan kegiatan pengembangan bisnis dan operasional setiap divisi di lingkungan KPEI. Hal utama yang direncanakan adalah melakukan evaluasi atas implementasi fungsi-fungsi strategi SDM yang telah dijalani selama dua periode terakhir, dengan fokus pada pengembangan fungsi-fungsi yang belum sepenuhnya dibangun oleh KPEI, baik untuk rencana jangka panjang maupun jangka pendek. Career Management merupakan salah satu rencana jangka pendek yang akan menjadi fokus SDM. Hal ini didukung oleh telah dimilikinya Model Kompetensi Teknis yang menjadi salah satu pondasi untuk mengimplementasikan Sistem Jenjang Karir Career Path . FUTURE PLAN Company’s growth and system development that took place in KPEI was the outcome of continuous learning process happening within the Company. The Capacity Building will always be the company strategic target from the previous year until the next year. As a part of the capacity building best efort, KPEI commits to create the building image and reputation strategy that emphasize the KPEI role as the Central Counterparty in Indonesia Capital Market as well as its role as the regulator. The strategy directed the KPEI HR to enhance and renew the HR management development policy. The initial phase in the beginning of 2010 will focus on presenting the company strategic plan which becomes the guidance for the business development and operational activities in every division in KPEI. Our primary concern is to evaluate the implementation of HR strategic function for the last two periods, with focus on the functions that are not fully formed. This will cover both for long term and short term period. Career Management is one of the functions that will be HR focus for the short term plans. It is supported by the availability of Technical Competency Model that is required as a basis to implement the Career Path. Tabel Jumlah Karyawan Table of Total Employment Pendidikan | Education Tahun | Year 2009 2008 2007 S2 | Post Graduate 12.35

12.50 10.13

S1 | Bachelor

65.43 62.50

62.03 D3 | Diploma 8.64

11.25 12.66

SMA | High School

12.35 12.50

12.66 SMP | Junior High School 1.23

1.25 2.53

40 Kamus Kompetensi Teknis ini juga melengkapi Kamus Kompetensi Non Teknis soft competency yang sebelumnya telah dimiliki. Keduanya saling mendukung untuk menjadi panduan kebutuhan pengembangan dan pelatihan sesuai hasil pemetaan kompetensi individu masing-masing terhadap tuntutan peran dalam organisasi. Kebutuhan tersebut tertuang dalam Personal Development Plan masing-masing karyawan. Pengembangan organisasi Organization Development -OD juga akan menjadi titik berat perusahaan di tahun 2010 disamping melanjutkan program-program sebelumnya yang ada di tahun 2009. Program-program lanjutan meliputi implementasi Knowledge Management sesuai roadmap dan blueprint KM KPEI; membangun career management; melakukan kajian infrastruktur sistem SDM; serta penyempurnaan fungsi-fungsi SDM yang sudah ada. Kegiatan benchmarking dan memperkuat layanan komunikasi seputar SDM ke lingkungan internal termasuk yang akan dilakukan oleh KPEI dalam proses evaluasi dan penyempurnaan ini. Juga melakukan integrasi dengan rencana kegiatan pengembangan diri para manajer lini terkait penilaian kinerja dan pengembangan kompetensi, yaitu antara lain berupa pengembangan kemampuan coaching and counseling khususnya pada para personil di unit yang dipimpinnya. Dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan prioritas program perusahaan, dalam rencana tahunan ini juga akan disusun kegiatan kekeluargaan secara reguler baik khusus karyawan maupun yang melibatkan keluarga karyawan. Terkait hal ini, KPEI akan terus melakukan penjajakan penyusunan kebijakan perusahaan yang berorientasi pada keluarga, termasuk pembangunan sarana sosial, serta pengembangan karakter individu dan tuntutan karyawan berperan dalam struktur masyarakat yang ada. The Technical Competency Glossary completes the Soft Competency Glossary which has been owned before. Both of them complement the other and this is the guidance for development and training requirement based on the mapping of individual competency over hisher role in the organization. This requirement will be written and documented in the Personal Development Plan of each employee. The Organization Development OD is the main focus of the company in 2010 as well as the persistent to execute program that are planned in 2009. The next programs are the implementation of Knowledge Management based on the roadmap and the blueprint of KPEI KM; to build the career management; to review the HR system infrastructure; also the enhancement of the available HR functions. The benchmarking and the support activities to increase the HR communication services to the internal environment are in the evaluation and enhancement process. In addition, HR activities will take into account to integrate the development plan of the managerial level in relation to the performance appraisal and the competency development. These include the development of coaching and counseling ability particularly to the staf in their unit. Considering the capability and priority program of the company, the annual plan will arrange regular family activities that focus on the employee itself and their family. Related to this matter, KPEI will always improve company’s policy that is family oriented policy, including the social facility development, the individual character development as well as the role of the employee in the community structure. Sumber Daya Manusia | Human Resources 40 Integrity Konsistensi antara pikiran, ucapan dan tindakan menjadi landasan kami dalam menghasilkan setiap keputusan. Senantiasa jujur, dan tulus di setiap pekerjaan. Consistency in thoughts, words and actions remains to be foundation in making every decision. Remain honest and sincere in every work. 42 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance KPEI constantly performs its business based on Good Corporate Governance GCG which must be taken as the guidance and a thought pattern for all level in the Company. This substance is consistently described by conducting the transparency, accountability, responsibility, independency, and equality and fairness to support the achievement of business sustainability with regard to the stakeholders’ interest. The implementation of GCG in KPEI should be comprehensive, starting from the formulation of company values, business ethic and code of conduct, to the function of company organs. APPLICATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG PRINCIPLES TRANSPARENCY Transparency is important in order to maintain the objectivity and disclosure in running the business and making the evaluation and decision making process easier for shareholders and stakeholders, therefore KPEI continually ensures the availability material and relevant information both in financial and non financial in a timely Dalam menjalankan usahanya, KPEI senantiasa didasarkan pada prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance GCG yang merupakan sifat dasar serta sebagai pedoman bagi pola pikir semua jajaran di perusahaan. Hal ini secara konsisten ditunjukan dengan melaksanakan asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran serta kesetaraan guna mendukung pencapaian kesinambungan usaha dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholder. Penerapan GCG di lingkungan KPEI bersifat menyeluruh, mulai dari perumusan nilai-nilai perusahaan, etika bisnis dan pedoman perilaku, hingga fungsi dari organ-organ perusahaan. PENERAPAN ASAS-ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG TRANSPARANSI Transparansi merupakan hal penting untuk menjaga obyektifitas dan keterbukaan dalam menjalankan usaha serta memudahkan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi, oleh sebab itu KPEI senantiasa memastikan ketersediaan informasi bidang keuangan dan operasional yang Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 43 material dan relevan secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan, dengan cara yang mudah untuk diakses serta dipahami bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingannya. Sebagai perwujudan asas transparansi, informasi tentang KPEI senantiasa dapat diperoleh dalam bentuk laporan-laporan berkala, konferensi pers, siaran pers, dan situs resmi KPEI yang dapat diakses dengan mudah. AKUNTABILITAS Semenjak tahun 2006, komitmen KPEI dalam menjaga akuntabilitasnya tercermin melalui penerapan Balance Scorecard. Kinerja perusahaan diukur melalui Key Performance Indicator KPI pada setiap jenjang organisasi, mulai dari jenjang korporasi hingga individu, sehingga memungkinkan manajemen untuk memonitor dan menyelaraskan setiap aktivitas organisasi dengan sasaran perusahaan. Di samping itu, KPEI juga memiliki sistem audit internal dan eksternal yang efektif, serta etika bisnis dan pedoman perilaku yang berlaku bagi setiap organ perusahaan dan seluruh karyawan. TANGGUNG JAWAB KPEI di dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini tercermin dari tindakan perusahaan yang senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan guna terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. Disamping itu, KPEI juga aktif dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial dengan fokus pada bidang pendidikan di lingkungan pasar modal maupun masyarakat umum. Hal ini diyakini oleh KPEI bahwa dengan meningkatnya kualitas pendidikan, akan dapat menentukan kualitas hidup seseorang. INDEPENDENSI Sebagai Self Regulated Organization SRO, KPEI merupakan organisasi independen yang bebas dari kemungkinan konflik kepentingan dan intervensi dari pihak manapun termasuk dominasi salah satu dari organ perusahaan. Untuk mewujudkan hal ini, Pemegang Saham KPEI memisahkan antara kepemilikan dan manner, adequate, clear, accurate and easily accessible and understood by shareholders and stakeholders. As the fulfillment of transparency principles, KPEI information can be obtained easily in the form of periodic report, press conference, press release, and the official KPEI website. ACCOUNTABILITY Since 2006, KPEI’s commitment to maintain accountability was reflected from the Balance Scorecard implementation. The business performance was measured by Key Performance Indicator KPI on every level in the organization, ranging from corporate to individual level, this enabled management to monitor and coordinate in every activities of each organization aligned with company target. In addition, KPEI has had an effective internal and external audit system, as well as the business ethic and code of conduct that applied to every sector and employees of company. RESPONSIBILITY KPEI continually executes its business based on and comply with the rules and regulation. It is revealed in the company activities that comply with laws and regulations as well as carried the responsibility towards the community and environment, therefore the business continuously can be maintained in the long term and the company can gain the recognition as a good citizen. Furthermore, KPEI also actively carried out the social activities that focus in education for capital market industry as well as community. KPEI believes that by improving the quality of education can determine the quality of life. INDEPENDENCY As a Self Regulatory Organization SRO, KPEI is the independent organization which requires absence from the conflict of interest and intervention from any parties including the domination from one of the company organ. To achieve this, KPEI shareholder segregates between the owner and company management. KPEI 44 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance manajemen perusahaan. KPEI memiliki 3 tiga anggota Dewan Komisaris dan 2 dua Direksi yang terdiri dari profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang sahamnya. KEWAJARAN DAN KESETARAAN KPEI menerapkan asas keadilan baik untuk pemegang saham maupun untuk para Anggota Kliring. Seluruh Anggota Kliring, baik besar maupun kecil dari sisi perusahaan, volume transaksi maupun nilai transaksi mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam hubungan dengan mitra bisnis, KPEI melakukan transaksi atas dasar saling menguntungkan. Terkait dengan karyawan, KPEI memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU Keberhasilan jangka panjang hanya dapat tercapai apabila pelaksanaan GCG dilandasi oleh integritas yang tinggi. KPEI memiliki Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku yang memuat aturan-aturan dan standar tentang perilaku dalam melakukan pekerjaan sehari- hari terutama hubungan dengan Perusahaan, sesama karyawan mitra bisnis dan pelanggan. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku ini berlaku bagi Direksi, manajemen dan seluruh karyawan KPEI serta bagi setiap pihak yang bertindak atas nama KPEI, yang disusun berdasarkan nilai-nilai inti yang telah dikembangkan selama ini, yakni customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship. has 3 three members of Board of Commissioners and 2 two of Board of Directors which consist of professional who do not have any special relationship with Indonesia Stock Exchange as its shareholder. EQUALITY AND FAIRNESS KPEI employs the principles of equality and fairness for its shareholder and participants. All clearing members, irrespective of the size of the company in terms of volume and transaction acquire the equal treatment. In relation with the business partner, KPEI performs transaction on the basis of mutual benefit. For the employees, KPEI offers an equal opportunity employment in recruitment, career development, and performs these tasks professionally without any discrimination. BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT The long term success can only be achieved if the implementation of GCG is based on the high integrity. KPEI has Business Ethic and Code of Conduct that includes the rules and standards of expected behavior in performing the day to day work in relationship with the company, fellow employees, business partner and customer. Business Ethic and Code of Conduct are applicable to the Director, management and all the entire employees of KPEI and each parties who act on behalf of KPEI, and compiled based on the core value that have been developed for, namely customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship. Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 45 STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS Untuk menjalankan wewenang tertinggi di dalam perusahaan, setiap tahunnya KPEI sekurang-kurangnya menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan untuk persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan, mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan penentuan honorariumnya, penentuan penggunaan laba bersih Perseroan. RUPS Luar Biasa diselenggarakan berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan antara lain Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan RKAT untuk tahun berikutnya. Pada tanggal 19 Juni 2009, KPEI menyelenggarakan RUPS Tahunan. Di antara keputusan penting yang ditetapkan pada RUPS Tahunan tersebut adalah Penunjukan dan pengangkatan Direksi baru KPEI, penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2009, persetujuan pemberian apresiasi untuk tahun buku 2008. Sementara itu selama tahun 2009, Perusahaan telah melaksanakan RUPS Luar Biasa pada tanggal 5 Oktober 2009 dengan keputusan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan RKAT KPEI Tahun 2010. DEWAN KOMISARIS Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal pengawasan operasional dan kontrol terhadap perusahaan serta arah strategi dan pengembangan perusahaan, termasuk bertanggung jawab dalam memastikan berlangsungnya sistem pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan, serta kecukupan sumber daya manusia dan keuangan. Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG melalui fungsi pengawasan yang dilakukan. Setiap tahun Dewan Komisaris turut melaporkan fungsi pengawasannya terhadap Perusahaan pada saat pelaksanaan RUPS. Keanggotaan dan Periode Jabatan Masa tugas Dewan Komisaris adalah 3 tiga tahun untuk setiap periode. Per tanggal 31 Desember 2009, CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS GMS To conduct the highest authority in the Company, every year KPEI at least organize the Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General Meeting of Shareholders GMS. The Annual GMS is held for approval of Annual Report and Financial Report, election of members of the Board of Commissioners and Directors, the decision on their honorarium and the determination of the use of the Company Net Profit. The Extraordinary GMS is held based on the need of the Company for the purposes of Approval of the Annual Work and Budgeting Plan for the next year. On 19 June 2009, KPEI organized the Annual GMS. Among the determined important decision at the Annual GMS was the Appointment of the new KPEI Directors, the Appointment of Public Accountant to audit the Company books for the year 2009, and the approval of appreciation for the Company books for the year 2008. Meanwhile, during 2009, the Company has organized an Extraordinary GMS on 5 October 2009 and was granted an approval for the 2010 Annual Work and Budgeting Plan. BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners are responsible to the shareholders in terms of company strategic plan, development and control of the company. This includes their responsibility to ensure of the system of internal control, good corporate governance, compliance to the rules, as well as the adequacy of human resources and finance. Board of Commissioners have an important role in conducting the GCG principle by implementing the function of monitoring. Every year Board of Commissioners also report its monitoring function over the Company at the GMS. Membership and Period of Position The period of Board of Commissioners is 3 three years for each term. As of 31 December 2009, the KPEI Board 46 Dewan Komisaris KPEI terdiri dari 3 tiga orang, yaitu Bapak Agus Muhammad Komisaris Utama, Bapak Rahmat Waluyanto, dan Bapak Sebastianus Harry Wiguna. Komposisi ini telah diputuskan pada RUPST tanggal 8 Juni 2007 dan telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, ketiga formatur Dewan Komisaris ini telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Komisaris KPEI yaitu antara lain: warga Negara Indonesia yang memiliki kompetensi dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen mengembangkan pasar modal Indonesia, tidak pernah melanggar UU Pasar Modal atau pernah dipenjara karena kasus kriminal, tidak menjadi Direktur atau Komisaris pada perusahaan yang dinyatakan pailit. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 12 dua belas kali Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi. Disamping itu Dewan Komisaris secara konsisten menyelenggarakan Rapat Internal Dewan Komisaris beserta Komite Audit guna membahas kinerja bulanan dan permasalahan yang terjadi di perusahaan. DIREKSI Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen dalam kegiatan operasional sehari-hari melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Pada setiap RUPS Tahunan, Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian target-target perusahaan kepada pemegang saham. KPEI memiliki sistem pertanggungjawaban yang dirancang sedemikian rupa sehingga independensi Direksi dalam mengelola perusahaan tetap terjaga, dan pada saat yang sama menjamin berlangsungnya organisasi dengan baik secara etika maupun teknis. Tanggung jawab Direksi juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-temuan Audit Internal sesuai dengan arahan dari Dewan Komisaris. of Commissioners consist of 3 three people, namely Agus Muhammad President Commissioner, Rahmat Waluyanto Commissioner, and Sebastianus Harry Wiguna Commissioner. This composition was decided at the Annual GMS on 8 June 2007 and has received the approval from Bapepam-LK. Based on the provision in the Article of Association, the three members of Board of Commissioners have been eligible to become members of KPEI Board of Commissioners for among other terms: Indonesian citizen who have the insight and competency in the capital market, a commitment to develop the Indonesia capital market, no record for violation against the Law of Capital Market or imprisoned for any crime, not a member of any Commissioners or Directors of a bankrupt company. During the 2009, Board of Commissioners have held 12 twelve joint meeting with Board of Directors. Furthermore, Board of Commissioners were consistently held Board of Commissioners Internal Meeting with the Audit Committee to discuss the monthly performance and the difficulty happened in the Company. BOARD OF DIRECTORS Duties and Responsibility Board of Directors were responsible for the strategic direction and all management in day to day operation through the risk management and the GCG implementation in every level of the organization. For every the Annual GMS, Directors are accounted for the implementation of duties and achievements of the company targets to the shareholders. KPEI has a responsibility system which is designed to keep the independency of the Directors in managing the company to be secured, and at the same time sustaining technically and ethically the organization operation. The responsibility of Directors include the implementation of internal control structure, the implementation of internal audit function, and follow up on the Internal Audit findings based on the direction from the Board of Commissioners. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 47 KPEI memiliki organisasi yang ramping dengan Dewan Direksi yang hanya terdiri dari 2 dua orang yang memenuhi syarat administrative maupun kompetensi. Syarat Administratif yang dimaksud, diantaranya: warga Negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Sementara itu, untuk syarat kompetensi yang dimaksud, seperti misalnya ahli dan berwawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen pengembangan pasar modal, serta tidak pernah melanggar UU Pasar Modal. Per tanggal 31 Desember 2009, Dewan Direksi terdiri dari Bapak Hoesen Direktur Utama dan Bapak Bambang Widodo Direktur. Komposisi ini diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 19 Juni 2009 yang juga telah disetujui oleh Bapepam-LK , dengan masa jabatan selama 3 tiga tahun untuk setiap periode. Sepanjang tahun 2009, Dewan Direksi telah menyelenggarakan lebih dari 12 kali Rapat Direksi. Rapat ini diselenggarakan berdasarkan permintaan minimal satu anggota Direksi atau satu anggota Dewan Komisaris. Dengan komposisi yang hanya dihadiri oleh kedua Direktur dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Pemegang saham menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Tahunan. Kinerja Direksi, baik secara perseorangan maupun keseluruhan, dievaluasi oleh Dewan Komisaris melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi. KEBIJAKAN REMUNERASI Dewan Komisaris dan Direksi menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi. Penetapan besaran remunerasi antara lain dipengaruhi oleh faktor kompetensi dan pengalaman, tanggung jawab, pencapaian target, serta kondisi keuangan perusahaan dan aspek makro ekonomi yang mempengaruhinya. KPEI has a slim organization with only consists of 2 two members of Board of Directors who have fulfilled the administrative requirements and competency. The administrative requirements, which include: Indonesian citizen, not stated bankrupt, never been imprisoned for any crime. Meanwhile, the competency requirements are such as expert in Capital Market, committed to develop the capital market, and no recorded of violation of the Law of Capital Market. As of 31 December 2009, Board of Directors consists of Hoesen President Director and Bambang Widodo Director. This composition was decided at the Annual GMS on 19 June 2009 which was also approved by Bapepam-LK, with the official period of 3 three years of each period. During the 2009, Board of Directors held more than 12 Board of Directors meetings. These meetings were held based on request from at least one member of Director or one member of Board of Commissioners. With the composition that consist only two Directors, Directors were entitled to make a legal and binding decision. The shareholder evaluates the performance of Board of Commissioners and Board of Directors at the Annual GMS. The overall and individual performance of Directors was evaluated by Board of Commissioners through the meeting with Board of Commissioners and Directors. REMUNERATION POLICY Board of Commissioners and Directors receive the reward in form of salaries, allowance and facilities. The Remuneration of Board of Commissioners and Directors are determined at the Appointment of Board of Commissioners and Directors in the GMS. The amount of remuneration is affected by other competency and experience factor, responsibility, target achievement, as well as the company financial condition and macro economic aspects. 48 KOMITE KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGENDALIAN RISIKO Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B 6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, yang tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk membantu Direksi dalam hal pengelolaan risiko KPEI, dengan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi atas kebijakan-kebijakan seperti investasi Dana Jaminan, rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko, serta penanganan masalah kepailitan Anggota Kliring AK. Sama halnya dengan komposisi tahun sebelumnya, komposisi anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko selama tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Chaeruddin Berlian Koordinator merangkap Anggota 2. F.X. Eddy Hartanto Anggota 3. Adikin Basirun Anggota 4. Risa Effennita Guntoro Anggota 5. Urip B. Prassetya Anggota Pengangkatan Anggota Komite ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No Kep-002DIRKPEI0208 dengan masa jabatan selama 1 satu tahun. Namun sehubungan pengunduran diri Adikin Basirun dan Urip B. Prassetya dikarenakan terpilih menjadi Direksi PT Bursa Efek Indonesia, KPEI menetapkan Alpino Kianjaya dan Edy Soetrisno sebagai anggota komite pengganti. Para anggota komite ini berasal dari Anggota Kliring yang merupakan pihak-pihak independen dan professional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka. KOMITE AUDIT Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan dan menindaklanjuti hasil RUPST KPEI tanggal 6 Juni 2008 dibentuklah Komite Audit. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam THE CREDIT POLICY AND RISK MANAGEMENT Based on the Bapepam-LK Regulation No. III.B.6 concerning the Guarantee of Stock Exchange Transaction Settlement, KPEI established the Credit Policy and Risk Management Committee, whose duties and responsibilities are to assist the Directors in managing the KPEI risk, by supervising over the risk management policies and providing policy recommendations such as the Guarantee Fund investment, the credit policy and risk management plan, as well as CM’s bankruptcy issues. Similar to the previous year, the composition of the member of the Credit Policy and Risk Management Committee in 2009 were as follows: 1. Chaeruddin Berlian Coordinator including Member 2. F.X. Eddy Hartanto Member 3. Adikin Basirun Member 4. Risa Effennita Guntoro Member 5. Urip B. Prassetya Member The appointment of the Committee Member was decided based on Board of Directors Decision No.: Kep- 002DIRKPEI0208 with the official period of 1 one year. Referring to the resignation of Adikin Basirun and Urip B. Prassetya as the elected Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange, KPEI determined Alpino Kianjaya and Edy Soetrisno as the replacement of the committee member. The committee members were come from CM who are independent professionals in their respective fields and have the required competency and experience to support the implementation of their duties. AUDIT COMMITTEE Duties and Responsibility The Audit Committee was established pursuant to the Bapepam-LK regulation No. III.B.8 concerning the Commissioners of Clearing and Guarantee Institution and as a follow-up of the KPEI GMS on 6 June 2008. The main duty of the Audit Committee is to support Board of Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 49 menjalankan fungsi pengawasan, antara lain dengan melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, memastikan ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan, melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal, serta memantau kinerja auditor eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas. Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya berwenang untuk meminta data- data yang relevan terkait dengan kegiatan operasional. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal Audit di KPEI. Keanggotaan dan Periode Jabatan Pengangkatan anggota Komite ditetapkan sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. SK-01DEKOMIX2008 dengan masa jabatan sampai dengan Juni 2010. Para anggota Komite ini merupakan pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka. Komposisi Komite Audit yang diangkat pada bulan September 2008 adalah sebagai berikut: 1. Sebastianus Harry Wiguna KomisarisKetua 2. Noeniek Herliani, SE AK, MM Anggota 3. Vonny Sulaimin Anggota SATUAN PEMERIKSA INTERNAL Satuan Pemeriksa Internal SPI bekerja secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. SPI bertanggung jawab antara lain untuk memastikan bahwa KPEI memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan mematuhi hukum dan perundang-undangan, termasuk kebijakan dan prosedur internal KPEI, mengevaluasi kehandalan informasi keuangan dan tersedianya sarana-sarana yang memadai untuk menjaga dan melindungi aset-aset KPEI, serta melaksanakan tugas-tugas khusus yang relevan dengan pekerjaan audit. Sepanjang tahun 2009, SPI telah menyampaikan laporan-laporan audit yang terdiri dari laporan operasional audit dan laporan pengukuran kepuasaan pemakai jasa KPEI. Commissioners in conducting the controlling function, such as by analyzing the financial information published by the Company, ensuring the Company compliance towards the relevant rules and regulation, reviewing the audit of Internal Audit, and monitoring performance of external auditor and ensuring its independency in conducting its duties. The Audit Committee as an organ of Board of Commissioners in performing its function has the authority requests the data which is relevant to the operational activities. In conducting its authority, the Audit Committee has to cooperate with the parties who conduct the Internal Audit function in KPEI. The membership and period of the Appointment of the Committee members was based on Board of Commissioners Decision No.: SK-01DEKOMIX2008 with the official period until June 2010. The committee members are independent and professional in their respective fields and have the required competency and experience to support the implementation of their duties. The composition of the Audit Committee, which was appointed on September 2008, were as follows: 1. Sebastianus Harry Wiguna CommissionersChairman 2. Noenik Herlinani, SE AK, MM Member 3. Vonny Sulaiman Member INTERNAL AUDIT The Internal Audit SPI works independently in performing their duties and responsibilities. SPI is responsible among others for ensuring that KPEI has a good internal control system and complies with the laws and regulation, including KPEI internal policies and procedure, evaluating the reliability and availability of financial means sufficient to maintain and protect KPEI asset, as well as performing special duties that are relevant to the audit. Throughout 2009, SPI has submitted the audit reports which consist of the operational audit report and measurement of KPEI customer satisfaction report. 50 AUDITOR INDEPENDEN KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan, meskipun KPEI bukan merupakan perusahaan publik. Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi dan akuntabilitasnya. RUPS Tahunan tanggal 19 Juni 2009 menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik KAP Osman Bing Satrio dan Rekan selaku member of Deloitte Touche Tohmatsu, untuk meng-audit laporan keuangan KPEI untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. KOMUNIKASI DENGAN PARA STAKEHOLDER Dalam rangka memelihara akuntabilitas dan transparansi perusahaan, KPEI secara teratur menyampaikan berbagai informasi, khususnya yang terkait dengan kepentingan Anggota Kliring dan para pemangku kepentingan lainnya. Sepanjang tahun 2009, KPEI menerbitkan 24 dua puluh empat pengumuman, antara lain tentang libur bursa, perubahan peraturan, penyesuaian nilai haircut efek, pemberlakukan saham eligible untuk transaksi PME dan 4 empat siaran pers tentang RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa, peringatan HUT Pasar Modal, dan konferensi pers akhir tahun. KPEI juga menerbitkan Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Masyarakat umum dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai KPEI melalui situs www.kpei.co.id. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi Departemen Komunikasi Perusahaan KPEI melalui telp 62-21-5155115 ext. 5721, fax 62-21-5155120. AUDITOR INDEPENDENT KPEI always uses the public accountant to audit the company financial statement, despite of the fact that KPEI is not the public company. This is done to ensure the transparency and accountability. The Annual GMS on 19 June 2009 approved to use a service of Public Accountant Firm KAP Osman Bing Stario dan Rekan as a member of Deloitte Touche Tohmatsu, to audit the KPEI financial report for the books of year that ended on 31 December 2009. COMMUNICATIONS WITH STAKEHOLDERS In order to maintain the company accountability and transparency, KPEI regularly deliver a variety of information related particularly to the interest of Clearing Member and interest of the other stakeholder. During the 2009, KPEI issued i.e. 24 twenty four announcements about exchange holiday, regulation, securities haircut value adjustment, eligible securities for SLB transaction, and 4 four press releases on the Annual GMS, the Extraordinary GMS, the mid-year report and end of year press release. KPEI also published Annual Report in Bahasa Indonesia and English. Public may follow the latest issues on official KPEI website at www.kpei.co.id. If you have any further question, you can contact the KPEI Corporate Communication Department by phone at: 62- 21-515 5115 ext. 5721 or fax at: 62-21-515 5120. Kami memberdayakan seluruh komponen perusahaan untuk bekerjasama dan mendukung dalam menjalani setiap pekerjaan. Selalu dalam kebersamaan dan saling menghargai dalam bekerja. We empower every component of the company to work together and be supportive in carrying out every task. Always maintain togetherness and mutual respect at work. Fellowship 52 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Sebagai salah satu lembaga yang berperan sebagai Agent of Development dalam Perekonomian Indonesia, KPEI mempunyai peran dalam memajukan pasar modal pada khususnya serta Bangsa Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu memajukan pasar modal dan Bangsa Indonesia merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR. KPEI mempercayai dua mata rantai kehidupan yaitu Pendidikan dan Kesehatan baik langsung maupun tidak langsung diyakini dapat memberikan kontribusi terhadap penyelesaian krisis Bangsa. Diharapkan perubahan sosial ekonomi dapat terjadi untuk menuju tatanan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, sedapat mungkin fokus utama program tanggung jawab sosial KPEI CSR KPEI ditujukan pada dua aspek tersebut. Selama tahun 2009, CSR KPEI dijalankan baik bersama- sama dengan Bapepam-LK dan SRO lain di Pasar Modal atau oleh KPEI sendiri. Dalam rangka memperingati 32 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, bersama Bapepam-LK dan SRO telah dilaksanakan program CSR dengan melakukan pembangunan sumur air dan pipanisasi air bersih dan sarana Mandi Cuci Kakus di Desa Cirukem, Kuningan, Jawa Barat dan Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Selain itu kami juga melakukan bantuan rehabilitasi rumah penduduk kepada 29 korban gempa, di Kuningan, Jawa Barat dimana kegiatan ini bekerja sama dengan Masyarakat Mandiri-Dompet Dhuafa. Dibidang pendidikan, kegiatan CSR bersama juga dilakukan dengan memberikan bantuan bagi perbaikan dan pembangunan sekolah di Bojonegoro, Jawa Timur dan memberikan bantuan beasiswa kepada beberapa SD Negeri di daerah Jakarta antara lain SDN Bendungan As an institution that plays a role as an Agent of Development in Indonesian Economy, KPEI has a responsibility to improve the capital market in particular and the country in general. Therefore, to improve capital market and the Indonesia people become part of Corporate Social Responsibility CSR. KPEI believes two main things in life, Education and Health, are considered to be able to contribute solution to the national crisis both direct and indirectly. It is expected that the change of social and economic structure can take place to have better life for the country. Therefore, the main program for KPEI CSR is as much as possible to focus in those two aspects. During the year 2009, the KPEI CSR was conducted either by jointly with Bapepam-LK and the other SRO in capital market or by KPEI itself. In order to commemorate the 32 years of Indonesia capital market re-activated, Bapepam- LK and SRO run the CSR program by building the water well and the pipelines of clean water and sanitary equipment at Desa Cirukem, Kuningan, West Java and Desa Muara, Teluk Naga area, Tangerang. In addition, we facilitated the renovation of 29 earthquake victim’s houses in Kuningan, West Java where this activity is in cooperation with Masyarakat Mandiri-Dompet Dhuafa. In relation with education, the jointly CSR was conducted by donating the renovation and construction of the school in Bojonegoro, East Java as well as donating the scholarships to several public elementary school in Jakarta such as SDN Bendungan Hilir 12 Pagi, Madrasah Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 53 Hilir 12 Pagi, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 16, SDN Cililitan 03 Pagi dan SDN Cibubur 05 Pagi. Berkaitan dengan CSR yang ditujukan untuk masyarakat luas baik yayasan maupun perorangan, kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Bapepam-LK dan SRO meliputi bentuk-bentuk kegiatan sosial lainnya seperti memberikan santunan ke panti asuhan dan panti jompo serta kegiatan donor darah. Khusus untuk program CSR yang dilakukan oleh KPEI adalah memberikan bantuan bagi PERTUNI serta bantuan dana operasional kepada beberapa Yayasan Yatim Piatu di daerah Bantar Gebang dan Rawa Lumbu. Pengembangan Pasar Modal Selain kegiatan di atas, KPEI bersama dengan SRO lain juga menjalankan beberapa program pendidikan yang secara spesifik dikaitkan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan produk-produk pasar modal berupa edukasi tentang Pasar Modal dengan menerima kunjungan Mahasiswa dari berbagai universitas antara lain Pasca Sarjana Islam Nusantara, Mahasiswa Universitas Lampung UNILA, Mahasiswa Manajemen Bisnis ITB dan beberapa SMU di Jakarta. Pada kesempatan tersebut KPEI melakukan sosialisasi mengenai peran dan fungsi KPEI di Pasar Modal dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan Pasar Modal kepada khalayak umum. Sebagai bukti nyata komitmen KPEI terhadap pendidikan, KPEI bersama, BEI, KSEI dan PT Danareksa Persero membuka sekolah Pasar Modal untuk umum tanpa dikenakan biaya. Di tahun 2009, lebih dari 3.000 perserta mengikuti kegiatan ini. Tujuan dari penyelenggaraan sekolah Pasar Modal adalah untuk memasyarakatkan Pasar Modal dan meningkatkan jumlah investor. Sementara itu, bagi para pengguna jasa sendiri sebagai wujud komitmen KPEI dalam mengembangkan pasar, telah diselenggarakan kegiatan workshop yang bertemakan “Get Ready to Change Your New Business Process ” pada bulan Juli–Agustus 2009. Kegiatan edukasi lainnya yang dilakukan oleh KPEI bersama dengan Bapepam-LK dan SRO lain adalah penyelenggaraan Investor Summit and Capital Market Expo pada tanggal 2-3 Desember 2009. Ibtidaiyah Negeri 16, SDN Cililitan 03 Pagi and SDN Cibubur 05 Pagi. For other CSR that was associated with the public both institution or individual, Bapepam-LK and SRO performed social activities consisted of many kind of social activities such as donating to the orphanage and the nursing home also the blood donors. Particular CSR program that was performed solely by KPEI was donating cash for PERTUNI and as well as the operational cash donation to several orphans institution in Bantar Gebang and Rawa Lumbu. The Development of Capital Market In addition to the activities mentioned before, KPEI together with other SRO conducted several education programs related to the improvement of knowledge and skills of capital market products such as education associated with the capital market knowledge. This program was performed by accepting the visit from students from various universities such as Pasca Sarjana Islam Nusantara, Universitas Lampung UNILA, Manajemen Bisnis ITB and several public high schools in Jakarta. In this opportunity, KPEI addressed the role and function of KPEI in capital market in order to introduce the capital market to the public. As a real commitment from KPEI to education, KPEI with IDX, KSEI and PT Danareksa PERSERO launched the capital market school for public with no cost. In 2009, more than 3,000 participants joint this program. The aim of this program was to make known the capital market industry and increase the investor number. Furthermore, as a concrete commitment to contribute to the development of the market, KPEI organized the workshop for its participants with the topic “Get Ready to Change Your New Business Process” on July-August 2009. The other education program which was performed by KPEI along with Bapepam-LK and other SRO was the arrangement of Investor Summit and Capital Market Expo on 2-3 December 2009. Prudence Kami menerapkan manajemen risiko yang tepat guna dalam mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan pengambilan keputusan yang kami laksanakan. Selalu bijaksana di setiap langkah. We apply efective risk management in deliberating impact from every action and decision that has been made. Remain wise in every step. La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 55 DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN Management, Discussion and Analysis HASIL-HASIL OPERASIONAL LABA USAHA Pada tahun 2009, KPEI telah berhasil membukukan Laba Usaha sebesar Rp 102,19 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 9,22 miliar atau 8,28 bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2008 sebesar Rp 111,41 miliar. Penurunan ini disebabkan menurunnya Pendapatan Usaha Bersih Perseroan sebesar Rp 7,69 miliar atau 4,38 bila dibandingkan dengan tahun 2008 dan meningkatnya Beban Usaha sebesar Rp 1,53 miliar atau 2,38 bila dibandingkan dengan tahun 2008. Rasio Laba Usaha dibandingkan dengan Pendapatan Usaha pada tahun 2009 adalah sebesar 56,30 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 58,69. Demikian pula rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih pada tahun 2009 sebesar 60,86 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 63,45. LABA BERSIH Walaupun Laba Usaha mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 KPEI berhasil membukukan kenaikan Laba Bersih dibandingkan dengan tahun 2008. Laba Bersih tahun 2009 sebesar Rp 121,36 miliar, meningkat sebesar Rp 53,81 miliar atau 79,68 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya hanya Rp 67,54 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Penghasilan Beban Lain-lain Bersih. Bila pada tahun 2008, pada pos ini membukukan adanya Beban Lain-lain bersih sebesar Rp 2,14 miliar maka pada tahun 2009 justru membukukan Pendapatan Lain-lain Bersih dalam jumlah yang luar biasa yaitu sebesar Rp 54,04 miliar. OPERATIONAL RESULTS OPERATING INCOME In 2009, KPEI has booked an Operating Income of Rp 102.19 billion, or decreased by Rp 9.22 billion or 8.28 compared to the year 2008 at Rp 111,41 billion. The decrease was caused by the decline of the Company Net Operating Revenue at Rp 7.69 billion or 4.38 compared to the year 2008 and the increase of Operating Expenses by Rp 1.53 billion or 2.38 compared to the year 2008. The Operating Income Ratio compared to Operating Revenue in 2009 is 56.30 or dropped by 58.69 compared to the year 2008. Also for the Operating Income Ratio to Net Operating Revenues in 2009 is 60.86 or declined 63.45 compared to the year 2008. NET INCOME Although the Operating Income decreased, however in 2009 KPEI has succeeded to increase the Net Income compared to the year 2008. The Net Income of 2009 is Rp 121.36 billion, increased by Rp 53.81 billion or 79.68 compared to the year 2008 which was only amount of Rp 67.54 billion. The increase was caused by the Other Income Expenses–Net. If in 2008, the Other Expenses– Net was Rp 2.14 billion, thus in 2009 booked the Other Income–Net in an extraordinary amount by Rp 54.04 billion. 56 Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih mengalami peningkatan luar biasa dari 38,46 pada tahun 2008 menjadi 72,28 pada tahun 2009. Laba Bersih per saham pada tahun 2009 sebesar Rp 8,09 juta, meningkat sebesar 79,68 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 4,50 juta. The Net Income Ratio to the Net Operating Revenue was significantly increased from 38.46 at the year 2008 to 72.28 at the year 2009. The Net Income per shares in 2009 is Rp 8.09 million, increased 79.68 compare to the year 2008 at Rp 4.50 million. LAPORAN LABA RUGI | INCOME STATEMENTS Uraian | Description 2009 2008 2007 2006 2005 Pendapatan Usaha Operating Revenues 181,520 189,833 192,381 92,550 73,717 Dikurangi : | Less: Setoran atas PNBP Contribution on Non Tax State Revenues 13,614 14,237 14,429 Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues 167,906 175,596 177,952 92,550 73,717 Beban Usaha Operating Expenses 65,712 64,182 48,702 42,919 37,863 Laba Rugi Usaha Operating Income Loss 102,194 111,414 129,250 49,631 35,854 Penghasilan Lain-lain Bersih Other Income - Net 54,036 2,139 19,235 11,592 5,938 Laba Sebelum Pajak Income Before Tax 156,230 109,275 148,485 61,223 41,792 Beban Pajak Tax Expense 34,872 41,734 43,389 18,521 12,859 Laba Bersih Net Income 121,358 67,541 105,096 42,702 28,933 dalam jutaan Rupiah | figures in millions Rupiah PENDAPATAN USAHA BERSIH Komponen Pendapatan Usaha KPEI adalah Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Pendapatan Lainnya. Secara Keseluruhan Pendapatan Usaha KPEI pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 181,52 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 8,31 miliar atau 4,38 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 189,83 miliar. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP- 181BL2007 tanggal 13 Juni 2007, KPEI dikenakan biaya tahunan sebesar 7,5 dari Pendapatan Usaha sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Besarnya PNBP tahun 2009 adalah sebesar Rp 13,61 miliar. Komponen Beban Jasa sebagai PNBP disajikan sebagai pengurang Pendapatan Usaha Kotor Perseroan. THE NET OPERATING REVENUE The component of KPEI Operating Revenue consist of Clearing and Guarantee of Stock Transaction Settlement Fee, Guarantee Fund Management Services and Securities Lending and Borrowing Services also Other Revenue Services. In general, the KPEI Operating Revenue in 2009 was Rp 181.52 billion, decreased Rp 8.31 billion or 4.38 compared to the year 2008 which was amount of Rp 189.83 billion. Based on the Decree of Bapepam-LK No.: KEP-181 BL2007 on 13 June 2007, KPEI was imposed the annual fee at 7.5 from the Operating Revenue as the Non-tax State Revenues PNBP. The amount of PNBP in 2009 was Rp 13.61 billion. PNBP is calculated as the reduction of the Company Gross Operating Revenue. Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 57 La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 57 Dengan adanya Beban Jasa tersebut, maka Pendapatan Usaha Bersih KPEI pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 167.91 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 7.69 miliar atau 4,38 dari Rp 175.59 miliar pada tahun 2008. By PNBP, the KPEI Net Operating Revenue in 2009 was Rp 167,91 billion, decrease at Rp 7,69 billion or 4.38 from Rp 175,59 billion in the year 2008. PENDAPATAN USAHA BERSIH | NET OPERATING REVENUE Uraian | Description 2009 2008 2007 Rp. Jutaan Rp. Jutaan Rp. Jutaan Pendapatan Usaha : Operating Revenues Jasa Kliring Saham Stock Clearing Fee 170,990 94.20 185,067 97.49 187,489 97.46 Jasa Kliring Derivatif Derivative Clearing Fee - 0.00 - 0.00 2 0.002 Jasa Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing Lending Fee 213 0.12 431 0.23 463 0.24 Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Guarantee Fund Management Fee 10,186 5.61 4,220 2.22 4,330 2.25 Jasa Lainnya Other Services 131 0.07 115 0.06 97 0.05 Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenue 181,520 100.00 189,834 100.00 192,381 100.00 Dikurangi: | Less : Setoran atas Penerimaan Negara bukan Pajak PNBP Contribution on Non Tax State Revenues 13,614 14,237 14,429 Jumlah Pendapatan Usaha Bersih Total Operating Revenues - Net 167,906 175,596 177,952 JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN SAHAM Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham memberi kontribusi terbesar atas total Pendapatan Usaha KPEI ditahun 2009 yang mencapai Rp 170,99 miliar. Sejalan dengan penurunan nilai transaksi pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008, nilai Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham mengalami penurunan sebesar Rp 14,08 miliar atau 7,61 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 185,07 miliar. JASA PINJAM MEMINJAM EFEK Pendapatan Jasa Pinjam Meminjam Efek PME pada tahun 2009 sebesar Rp 213,25 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 217,49 juta dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 430,74 juta. Walaupun secara absolut penurunan tersebut nilainya tidak terlalu besar, namun secara relatif penurunan tersebut sangat signifikan yaitu sebesar 50,49. Penyebab penurunan Pendapatan Jasa PME dikarenakan fasilitas PME baru dibuka kembali mulai pada bulan Juni 2009 sejak dihentikan pada tahun 2008. Penghentian fasilitas PME dilakukan dengan mempertimbangkan adanya krisis keuangan yang melanda dunia di tahun 2008. CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE SERVICES FOR SECURITIES TRANSACTION The Income from Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction has reached the highest contribution over the KPEI Operating Revenue in 2009 in amount of Rp 170.99 billion. In line with the decrease of transaction value in 2009 compared to the year 2008, the Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction Income dropped by Rp 14.08 billion or 7.61 compared to the year 2008 that was in amount of Rp 185.07 billion. SECURITIES LENDING AND BORROWING INCOME The Securities Lending and Borrowing Income in 2009 was Rp 213.25 million, decreased by Rp 217.49 million compared to the year 2008 that was in amount of Rp 430.74 million. Even though there was a minor absolute decline, however relatively there was significant decrease of 50.49. The decrease was caused by the re-opening of SLB on June 2009 after it was suspended in 2008. The suspended was conducted considering the financial crisis in 2008. 58 JASA PENGELOLAAN DANA JAMINAN Berbeda dengan pendapatan yang berasal dari Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham dan Jasa Pinjam Meminjam Efek yang mengalami penurunan, pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan mengalami peningkatan. Perseroan berhasil membukukan pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan pada tahun 2009 sebesar Rp 10,19 miliar atau meningkat tajam sebesar 141,37 bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar Rp 4,22 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh semakin besar nilai aset atas Dana Jaminan yang dikelola oleh KPEI dan juga ketepatan pengelola dalam melakukan kombinasi pilihan investasi. Dana Jaminan yang dikelola oleh perseroan pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp 1,16 triliun atau meningkat sebesar 27,91 setara Rp 253,65 miliar dari nilai Dana Jaminan yang dikelola hingga akhir tahun 2008 sebesar Rp 908,81 miliar. BEBAN USAHA Komponen Beban Usaha terdiri dari beban Gaji, Honor dan Tunjangan, Beban Pengembangan Usaha, Beban Umum dan Administrasi, Beban Penyusutan, Beban Sewa dan Beban Pemeliharaan Teknologi informasi. Secara keseluruhan, Beban Usaha pada tahun 2009 memang mengalami peningkatan sebesar Rp 1,53 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu dari Rp 64,18 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 65,71 miliar pada tahun 2009, namun demikian peningkatan tersebut secara relatif tidak signifikan yaitu hanya sebesar 2,38. GUARANTEE FUND MANAGEMENT SERVICES Different from the income from the Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction and Securities Lending and Borrowing Services which was decreased, the income from Guarantee Fund Management was increased. The Company has succeeded booking the income from Guarantee Fund Management in 2009 at Rp 10.19 billion or significantly increased at 141.37 compared to the year 2008 at Rp 4.22 billion. The increase was caused by an increased of asset value of Guarantee Fund that was managed by KPEI as well as an accuracy of the management in combining the investment option. The Guarantee Fund that was managed by the company in 2009 was Rp 1.16 trillion or increased 27.91 equal to Rp 253.65 billion from the management of Guarantee Fund value in the end of 2008 at Rp 908.81 billion. OPERATING EXPENSES Components of Operating Expenses consist of salaries, honorarium and allowances, Business Development Expenses, General and Administrative Expenses, Depreciation Expenses, Rental Expenses also Information Technology Maintenance. Overall, the Operating Expenses in 2009 increased by Rp 1.53 billion compared to the year 2008 at Rp 64.18 billion and became Rp 65.71 billion in 2009, however it increased slightly to only 2.38. Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis BEBAN USAHA PER AKUN | OPERATING EXPENSES PER ACCOUNT Uraian | Description 2009 2008 2007 2006 2005 Beban Usaha | Operating Expenses : Gaji, honor dan tunjangan Salaries, honorarium, allowances 28,500 29,982 21,787 17,831 16,575 Pengembangan usaha Business development 15,420 16,037 11,912 9,959 6,474 Umum dan administrasi General Administrative 12,908 10,161 8,245 8,067 5,994 Penyusutan Depreciation 3,771 3,547 2,694 2,843 2,930 Sewa Rent 2,632 2,248 2,192 2,032 1,427 Pemeliharaan Teknologi Informasi Maintenance of Information Technology 2,481 2,207 1,872 2,187 4,463 Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses 65,712 64,182 48,702 42,919 37,863 dalam jutaan Rupiah | figures in millions Rupiah Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 59 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 59 Gaji, Honor dan Tunjangan Beban Gaji, Honor dan Tunjangan terdiri dari Gaji, Honor dan Tunjangan Karyawan, Direksi dan Komisaris, serta imbalan pasca kerja. Beban ini tetap merupakan komponen terbesar dari seluruh Beban Usaha, seperti yang terjadi pada tahun- tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, Beban Gaji, Honor dan Tunjangan sebesar Rp 28,50 miliar, turun sebesar Rp 1,48 miliar atau turun 4,94 dibandingkan dengan beban tahun 2008 yang besarnya Rp 29,98 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan bonus yang signifikan untuk karyawan, direksi dan Komisaris pada tahun 2009 dibandingkan dengan bonus tahun 2008. Pada dasarnya Beban Gaji, Honor dan Tunjangan pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2008. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian Gaji, Honor dan Tunjangan, adanya tambahan karyawan baru serta adanya pesangon bagi karyawan yang mengundurkan diri. Jumlah penambahan karyawan baru yang direalisasikan pada tahun 2009 adalah 11 orang karyawan. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA Beban Pengembangan Usaha terdiri dari Beban Pengembangan Pasar Modal, Beban Pelatihan Anggota Kliring, Beban Publikasi, Beban Sumbangan CSR dan Beban Sponsor serta Beban Lainnya. Pada tahun 2009, Beban Pengembangan Usaha tercatat sebesar Rp 15,42 miliar, turun sebesar Rp 0,62 miliar atau 3,85 dari tahun 2008 yang besarnya Rp 16,04 miliar. Penurunan Beban Pengembangan Usaha ini terutama disebabkan oleh turunnya Beban Pengembangan Pasar Modal sebesar Rp 1,78 miliar atau 14,41 yaitu dari Rp 12,38 miliar pada tahun 2008 menjadi hanya Rp 10,59 miliar pada tahun 2009 dan penurunan Beban Lainnya sebesar Rp 0,13 miliar. Namun demikian, karena terdapat peningkatan yang signifikan pada Beban Pelatihan Anggota Kliring sebesar Rp 1,14 miliar yaitu dari Rp 0,59 miliar pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp 1,72 miliar pada tahun 2009 dan adanya peningkatan Beban Publikasi sebesar Rp 0,43 miliar yaitu dari Rp 1,27 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1,70 miliar pada tahun 2009, maka penurunan Beban Pengembangan Usaha hanya sebesar Rp 0,62 miliar. Salaries, Honorarium and Allowances Salaries, Honorarium and Allowance Expenses consist of Salaries, Honorarium, Employee, Directors, and Commissioners Allowances, also Post-employment Benefit. These expenses are still the biggest component for all the Operating Expenses, as conducted in the previous year. In 2009, Salaries, Honorarium and Allowance Expenses are Rp 28.50 billion, decreased by Rp 1.48 billion or 4.94 compared to the expenses in 2008 at Rp 29.98 billion. The decrease was caused by the significant decrease of bonus for employees, directors and commissioners in 2009. Basically, Salaries, Honorarium and Allowance Expenses in 2009 increased compared to the year 2008. The increase was caused by the adjustment of Salaries, Honorarium and allowances, the increasing of new employees also the separation pay for the resign employee. The amounts of new employees in 2009 are 11 employees. THE BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES The Business Development Expenses consists of Capital Market Development, Training of Clearing Members, Publication, Donation CSR and Sponsorship also Others Expenses. In 2009, Business Development Expenses booked at Rp 15.42 billion, decreased by Rp 0.62 billion or 3.85 compared to 2008 which was amount of Rp 16.04 billion. The decrease of Business Development Expenses were caused by the decline of Capital Market Development Expenses at Rp 1.78 billion or 14.41 which was from Rp 12.38 billion in 2008 became only Rp 10.59 billion in 2009 and the decrease of Other Expenses were Rp 0.13 billion. However there was a significant increase in Training of Clearing Members Expenses at Rp 1.14 billion which was from Rp 0.59 billion in 2008 increased to Rp 1.72 billion in 2009 and an increased of Publication Expenses at Rp 0,43 billion which was from Rp 1.27 billion in 2008 up to Rp 1.70 billion at 2009, therefore the reduction of Business Development Expenses was only Rp 0.62 billion. 60 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Komponen Beban Umum dan Administrasi adalah Biaya Konsultan, Beban Peralatan Kantor, Beban Pelatihan dan Literatur, Beban Telekomunikasi, Beban Asuransi, dan Beban Rapat serta Beban Lainnya. Pada tahun 2009, Beban Umum dan Administrasi tercatat sebesar Rp 12,91 miliar meningkat sebesar Rp 2,75 miliar atau 27,04 bila dibandingkan dengan Beban Umum dan Administrasi tahun 2008 yang besarnya Rp 10,16 miliar. Peningkatan terbesar Beban Umum dan Administrasi adalah Beban Konsultan diikuti oleh Beban Telekomunikasi dan Beban Asuransi serta Beban Lainnya. Peningkatan Beban Konsultan sebesar Rp 2,60 miliar atau 132,24 yaitu dari Rp 1,97 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 4,57 pada tahun 2009. Peningkatan Beban Konsultan ini sangat erat kaitannya dengan upaya KPEI untuk terus mengembangkan infrastruktur dan proses bisnis agar menjadi lebih efisien dan efektif sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada AK dan bersaing dengan institusi sejenis dalam lingkup regional dan internasional. BEBAN PENYUSUTAN Beban penyusutan pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 3,77 miliar, naik sebesar Rp 0,22 miliar atau 6,33 dibandingkan dengan Beban penyusutan pada tahun 2008 yang besarnya Rp 3,55 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan Aktiva Tetap ditahun 2009. BEBAN SEWA Beban sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban sewa pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 2,63 miliar naik sebesar Rp 0,38 miliar atau 17,09 dari Rp 2,25 miliar pada tahun 2008. Kenaikan Beban Sewa ini terutama diakibatkan penambahan luas ruang kerja yang berlokasi di lantai dua. BEBAN PEMELIHARAAN TEKNOLOGI INFORMASI Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi merupakan beban atas pemeliharaan hardware dan software yang dimiliki oleh Perseroan. Pada tahun 2009, Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi sebesar tercatat sebesar Rp 2,48 miliar, naik sebesar Rp 0,27 miliar atau 12,42 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 2,21 miliar. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and Administrative Expenses consists of Consultant Fee, Office Supplies, Training and Library, Telecommunications, Insurance, Meeting also Others Expenses. In 2009, General and Administrative Expenses were Rp 12.91 billion, increased by Rp 2.75 billion or 27.04 compared to the General and Administrative Expenses in 2008 which were Rp 10.16 billion. The major increasing of General and Administrative Expenses were the Consultant Fee Expenses followed by Telecommunications Expenses and Insurance Expenses also Others Expenses. The increase of Consultant Fee Expenses by Rp 2,60 billion or 132.24 were from Rp 1,97 billion in 2008 up to Rp 4,57 billion in 2009. The increased of Consultant Fee Expenses was related to the KPEI effort to develop the infrastructure and business process thus it was expected to be more efficient and effective and it was expected to increase the service to CM and competed with the similar institution in regional and international. DEPRECIATION EXPENSES The Depreciation Expenses in 2009 was Rp 3.77 billion, increased by Rp 0.22 billion or 6.33 compared to the Depreciation Expenses at 2008 which were Rp 3.55 billion. The increase was caused by the adding of equipments and facilities in 2009. LEASEHOLD EXPENSES The Leasehold Expenses is the lease over the office room. The Leasehold Expenses in 2009 was Rp 2.63 billion increased by Rp 0.38 billion or 17.09 from Rp 2.25 billion in 2008. The increase of Leasehold Expenses was caused by adding of the office room where located in the second floor. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSES The Information Technology Maintenance Expenses was the expenses over the hardware and software maintenance which is owned by the Company. In 2009, the Information Technology Maintenance Expenses were Rp 2.48 billion, increased by Rp 0.27 billion or 12.42 compared to the year 2008 which were in amount of Rp 2.21 billion. Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 61 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 61 PENGHASILAN LAIN LAIN – BERSIH Penghasilan Lain lain – Bersih pada tahun 2009 sebesar Rp 54,04 miliar naik sebesar Rp 56,17 miliar atau 2.626,43 dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencatat Beban Lain lain - Bersih sebesar Rp 2,14 miliar. Komponen terbesar penghasilan lain-lain adalah Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana dan penghasilan Bunga serta penghasilan dari kontribusi Bank Pembayaran. Penghasilan Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana tercatat sebesar Rp 28,93 miliar meningkat Rp 57,15 miliar atau meningkat 202,55 dibandingkan dengan tahun 2008 yang menderita rugi belum terealisasi atas penurunan nilai wajar reksadana sebesar Rp 28,21 miliar. Kenaikan ini disebabkan semakin membaiknya harga saham-saham yang menjadi underlying reksadana. Penghasilan Bunga pada tahun 2009 sebesar Rp 26,16 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 8,62 miliar atau 49,18 dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 17,53 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh ketepatan dalam menetapkan komposisi investasi yang menghasilkan return yang baik. Penghasilan kontribusi Bank Pembayaran juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, penghasilan kontribusi Bank Pembayar sebesar Rp 1,74 miliar dan sebesar Rp 2,08 miliar pada tahun 2009, naik sebesar Rp 0,34 miliar atau 19,45. Kenaikan ini disebabkan karena selama ini Penghasilan dari kontribusi Bank Pembayaran dibagi untuk seluruh SRO namun untuk tahun 2009 hanya dibagi 2 antara KSEI dan KPEI. BEBAN PAJAK Beban Pajak – Bersih Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp 34,87 miliar turun sebesar Rp 6,86 miliar atau 16,44 jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 41,73 miliar. ARUS KAS Kas dan setara Kas pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 193,30 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 37,15 miliar atau 23,79 dari Rp 156,15 miliar pada akhir tahun 2008. OTHERS INCOME NET The Others Income – Net in 2009 were Rp 54.04 billion increased by Rp 56.17 billion or 2,626.43 compared to the year 2008 which booked the Others Expenses – Net were Rp 2.14 billion. The biggest component of Others Income were the unrealized gain in changes of fair value of mutual funds and the interest income as well as the Payment Bank contribution income. The Unrealized gain in changes of fair value of mutual funds were Rp 28.93 billion increased by Rp 57.15 billion or increased 202.55 compared to the year 2008 which were the unrealized loss in changes of fair value of mutual funds were Rp 28.21 billion. The increased was caused by the recovery of securities prices which became the underlying of mutual funds. The Interest Income in 2009 was Rp 26.16 billion, increased by Rp 8.62 billion or 49.18 compared to the year of 2008 which were in amount of Rp 17.53 billion. The increase was caused by the correct placement of investment which gave the best return. The Payment Bank contribution income was also increase. In 2008, the Payment Bank contribution income was Rp 1.74 billion and in 2009 was Rp 2.08 billion, increased by Rp 0.34 billion or 19.45. The increase was caused by Payment Bank contribution income divided to all SRO however in 2009 was only divided for KSEI and KPEI. TAX EXPENSES The Company Tax Expenses – Net in 2009 was Rp 34.87 billion, decreased by Rp 6.86 billion or 16.44 compared to the year 2008 which were in amount of Rp 41.73 billion. CASH FLOW Cash and Cash Equivalents at the end of 2009 were Rp 193.30 billion, increased by Rp 37.15 billion or 23.79 from Rp 156.15 billion at the end of the year 2008. 62 Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat dari Rp 82,12 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 86,68 miliar pada tahun 2009. Kenaikan tersebut sebagai akibat kenaikan Penghasilan Bunga dan Penurunan Pembayaran Pajak. Kas Bersih yang digunakan untuk Investasi tercatat sebesar Rp 49,53 miliar pada tahun 2009. Penggunaan ini terutama karena adanya penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp 23,20 miliar dan adanya pembelian aset tetap sebesar Rp 21,33 miliar. The Net Cash Provided by Operating Activities increased from Rp 82.12 billion in 2008 up to Rp 86.68 billion in 2009. The increase was as the result of the raise of the Interest Income and the decrease of Income Tax Paid. The Net Cash Provided by used in Investment Activities was Rp 49.53 billion in 2009. The utilization was especially for the Placement in short-term investment in amount of Rp 23.20 billion and the purchase of equipment and facilities at Rp 21.33 billion. Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis ARUS KAS BERSIH | NET CASH-FLOW Uraian | Description 2009 2008 2007 2006 2005 Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Operasi Net Cash from Operating Activities 86,677 82,122 120,688 38,455 32,001 Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Investasi Net Cash from Investment Activities 49,526 47,675 100,588 6,457 742 Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan Net Cash from Financing Activities Jumlah KenaikanPenurunan Kas Net Increase decrease In Cash and Cash Equivalents 37,151 34,447 20,100 31,998 31,743 Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash Cash Equivalent at Beginning of Year 156,148 121,701 101,601 69,602 37,859 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalent at End of Year 193,298 156,148 121,701 101,601 69,602 PENGOLAAN AKTIVA MODAL KERJA Aktiva Lancar pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 1,755 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 887 miliar atau 102,20 dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 868 miliar. Sedangkan Kewajiban Lancar pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 1,397 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 790 miliar atau 130,15 dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 607 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa pada 3 tiga hari terakhir tahun 2009 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008. Selain itu peningkatan Aktiva Lancar terjadi pada kas dan setara kas, dan investasi jangka pendek. Sedangkan pada Kewajiban Lancar peningkatan terjadi pada Hutang Pajak. ASSET MANAGEMENT WORKING CAPITAL The Current Asset in the end 2009 was Rp 1.755 trillion, increased by Rp 887 billion or 102.20 compared to the year 2008 at Rp 868 billion. Meanwhile, the Current Liabilities at the end of 2009 was Rp 1.397 trillion, increased by Rp 790 billion or 130.15 compared to the 2008 which was in amount of Rp 607 billion. The increase was caused by the increase of Securities transaction settlement receivables and payable on the last 3 three days at the end of 2009 compared to the same period in 2008. Besides, the increase of current asset was conducted at the cash and cash equivalents, short- term investments. Meanwhile, the increase of current liabilities was conducted at the Taxes payable. Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 63 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 63 Modal Kerja Bersih yang tercermin dari besarnya nilai Aktiva Lancar dikurangi dengan Kewajiban Lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 97 miliar atau 37,16 dari Rp 261 miliar pada akhir tahun 2008 menjadi Rp 358 miliar pada akhir tahun 2009. Rasio lancar current ratio pada tahun 2009 sebesar 125,63 dan pada tahun 2008 sebesar 142,99, dengan demikian mengalami penurunan sebesar 12,14. Walaupun mengalami penurunan, KPEI senantiasa mempertahankan tingkat likuiditas untuk menjamin tersedianya dana untuk kegiatan operasional dan Pengembangan Pasar Modal dan Belanja Modal. BELANJA MODAL Pada tahun 2009 belanja modal untuk Aset Tetap difokuskan pada pengembangan sistem pengendalian risiko Risk Management System yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2010, Peralatan dan Sistem komputer serta pembangunan ruangan gedung yang disewa. Pengembangan sistem pengendalian risiko dilakukan untuk meningkatkan pengendalian risiko yang lebih baik dan untuk mempersiapkan diimplementasikannya penyelesaian transaksi secara langsung Straight Through Processing. Selama tahun 2009, Belanja Modal untuk menambah Aktiva Tetap tercatat sebesar Rp 33,36 miliar. Dengan adanya belanja modal tersebut nilai Aset Tetap – Bersih pada tahun 2009 mencatat kenaikan sebesar sebesar Rp 29,58 miliar atau 269,15 yaitu dari Rp 10,99 miliar pada akhir tahun 2008 menjadi Rp 40,57 miliar pada akhir tahun 2009. TOTAL EKUITAS Jumlah Ekuitas pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 420,04 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 129,33 miliar atau 44,49. Peningkatan tersebut berasal dari Laba Bersih Tahun berjalan dan Laba belum terealisasi atas kenaikan wajar nilai Efek Hutang. The Net Working Capital, which was captured in the amount of current asset minus the current liabilities, increased by Rp 97 billion or 37.16 from Rp 261 billion in the end of 2008 up to Rp 358 billion at the end of 2009. The current ratio in 2009 was 125.63 and in 2008 was 142.99, thus it was dropped by 12.14. Although the current ratio was decreased, KPEI constantly maintained the liquidity level to guarantee the availability of cash for operational and the development Capital Market and Capital Expenditure. CAPITAL EXPENDITURE In 2009 the capital expenditure for Equipment and Facilities were focused on the development of risk management system which was estimated would be finished in the middle of 2010 as well as leasehold of Equipment and computer System improvements. The risk management system development was performed to improve the better risk management and to prepare the implementation of transaction settlement by Straight through Processing. During the 2009, the Capital Expenditure is used to enlarge the Equipment and Facilities was booked in amount of Rp 33.36 billion. By the capital expenditure, the value of Equipment and Facilities – Net in 2009 increased Rp 29.58 billion or 269.15 that was from Rp 10.99 billion at the end of 2008 up to Rp 40.57 billion at the end of 2009. TOTAL EQUITY The Equity value at the end of 2009 was Rp 420.04 billion or increased by Rp 129.33 billion or 44.49. The increased came from the Net Income for the year and the Unrealized gain in fair value of debt securities. 64 KILAS BALIK 2009 Milestones of 2009 64 5 Januari Pembukaan Perdagangan 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menkeu RI, Ketua Bapepam-LK, Kabiro dan Direksi SRO untuk ketiga kalinya meresmikan pembukaan perdagangan tahun 2009. Kehadiran Presiden dalam pembukaan ini diharapkan dapat memberikan sentiment positif kepada harga saham yang per November 2008 mengalami penurunan drastis akibat krisis keuangan global. 13 Maret Penandatanganan Memorandum of U n d e r s t a n d i n g MoU antara KPEI dan RAZOR P e n g e m b a n g a n sistem Risk Management KPEI sebagai wujud m e m p e r k u a t fungsi risk management oleh KPEI dalam Pasar Modal Indonesia, ditandai dengan penandatanganan MoU antara KPEI dengan RAZOR. 2-5 Mei Sidang Tahunan Asian Development Bank ADB, Bali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka secara resmi sidang tahunan Bank Pembangunan Asia ADB ke 42, tanggal 2-5 Mei 2009 di Bali. KPEI dan SRO berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara ini. 25 Mei Pinjam Meminjam Efek PME Level Sub Account KPEI dan KSEI menyelenggarakan sosialisasi sistem PME Lendable Pool Sub Account karena adanya kebutuhan transparansi kepemilikan efek Nasabah yang akan digunakan sebagai objek Pinjam Meminjam Efek PME oleh Anggota KliringBank Kustodian sebagai lender serta alokasi efek dan lending revenue kepada nasabah. 17 Juni Penandatanganan Memorandum of Understanding MoU Sekolah Pasar Modal Tanggal 17 Juni 2009 dilakukan penandatanganan MoU antara Bapepam-LK, SRO dan Universitas Indonesia perihal pendirian Perhimpunan Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan khusus di bidang pasar modal. 5 January Opening Trade 2009 President Susilo Bambang Yudhoyono, accompanied by Minister of Finance, Chairman of Bapepam-LK, Bureau Head and Board Directors of SRO, for the third time officially opened the 2009 trading. The President’s presence in the opening event was expected to give positive sentiment to the share prices which experienced drastic declined in November 2008 due to global financial crisis. 13 March The signing Memorandum of U n d e r s t a n d i n g MoU between KPEI and RAZOR The development of Risk Management System KPEI as an achievement to enhance the risk management functions of KPEI in Indonesian capital market, by signing of MoU between RAZOR and KPEI. 2-5 May Asian Development Bank ADB Annual Meeting, Bali President Susilo Bambang Yudhoyono officially opened the 42 nd annual meeting of the Asian Development Bank ADB on 2-5 May, 2009 in Bali. KPEI and SRO participated in this event. 25 May Securities Lending and Borrowing SLB Sub Account Level KPEI and KSEI addressed the publication of the SBL Lendable Pool Sub Account to meet the needs of transparency on Customer’s securities ownership to be used as object of Securities Borrowing and Lending SBL system by Clearing MemberCustodian Bank as lender as well as securities allocation and lending revenue to the investor. 17 June The signing of Capital Market School Memorandum of Understanding MoU On 17 June 2009, a MoU was signed between Bapepam-LK, SROs and University of Indonesia on the establishment of an Education Association to provide special education in capital market field. Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 65 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 65 19 Juni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST RUPST KPEI dilaksanakan pada Jumat, 19 Juni 2009. RUPST menyetujui pengangkatan Direksi KPEI periode 2009-2012 dan beberapa agenda lain seperti persetujuan laporan tahunan Direksi tentang jalannya perseroan dan pengesahan laporan keuangan perseroan termasuk laporan fungsi pengawasan terhadap perseroan oleh Dewan Komisaris untuk tahun Buku 2008, persetujuan penunjukkan Kantor Akuntan Publik OSMAN TOUCHE TOHMATSU untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2009, serta persetujuan penambahan penyertaan perseroan di Penilai Harga Efek Indonesia PHEI. RUPST tersebut dihadiri oleh pemegang saham tunggal KPEI yaitu BEI. 20 Juni Pisah Sambut Direksi KPEI mengadakan acara sederhana dalam rangka perpisahan dengan Direksi lama Bapak Inarno Djajadi sekaligus penyambutan Direksi baru, Bapak Hoesen Direktur Utama dan Bapak Bambang Widodo Direktur. Acara pisah sambut ini bertempat di Plataran Dharmawangsa. 29 Juni Donor Darah Pelaksanaan Donor Darah yang dilakukan secara rutin oleh KPEI bekerjasama dengan IPEI dan SRO serta Bapepam-LK sebagai salah satu wujud kepedulian Pasar Modal kepada stakeholder-nya. 2-4 Juli Asia Pacific Central Depository Group ACG Bangladesh KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang merupakan anggota Asia Pacific Central Depository Group ACG berkesempatan mengikuti pertemuan tahunan yang dilangsungkan di Dhaka, Bangladesh, tanggal 2 hingga 4 Juli 2009 yang lalu. 16-17 Juli Central Counterparty CCP Meeting, Mumbai KPEI menghadiri 6 th AsiaOceania CCP Meeting yang diadakan di Mumbai. Acara ini dihadiri beberapa Negara AsiaOceania antara lain: Jepang, Korea, Taiwan, China, Indonesia dan India. Adapun tema penting yang diangkat pada acara ini adalah adalah CCP Risk Management . KPEI berkesempatan membawakan presentasi mengenai Risk Management Enhancement. 19 June The Annual General Meeting of Shareholders AGMS The AGMS of KPEI was held on Friday, 19 June 2009. AGM approved of the appointment of KPEI Board of Directors for the period of 2009-2012 and several other agendas including the approval of Board of Directors annual report on the corporate operations and the corporate financial report including the report of controlling function toward corporate by Board of Commissioners for 2008 fiscal year, approval for the appointment of Public Accountant Office OSMAN TOUCHE TOHMATSU to audit corporate reports for 2009 fiscal year, as well as the approval for corporate additional stake in Indonesian Bond Pricing Agency IBPA. The AGMS was attended by IDX, the sole shareholder of KPEI. 20 June Board of Directors Farewell and Welcoming Ceremony KPEI held a simple farewell ceremony for Inarno Djajadi as well as welcoming new directors, Hoesen President Director and Bambang Widodo Director. The ceremony took place at the Plataran Dharmawangsa. 29 June Blood Donation Blood Donation event was held regularly by KPEI in collaboration with IPEI, SROs, and Bapepam-LK as a form of Capital Market care for its stakeholders. 2-4 July Asia Pacific Central Depository Group ACG, Bangladesh KPEI as a Clearing and Guarantee Institution which is a member of Asia Pacific Central Depository Group ACG had the opportunity to attend annual meeting held in Dhaka on 2 until 4 July 2009. 16-17 July Central Counterparty CCP Meeting, Mumbai KPEI attended 6 th AsiaOceania CCP Meeting held in Mumbai. The event attended by several Asia Oceania countries including: Japan, Korea, Taiwan, China, Indonesia and India. The crucial theme raised in the event was CCP Risk Management. KPEI took the opportunity to give the presentation on Risk Management Enhancement. 66 Kilas Balik 2009 | Milestones of 2009 66 21-22 Juli Kunjungan Iran Securities Exchange Securities Exchange of Iran mengadakan kunjungan ke Indonesia pada tanggal 21-22 Juli 2009. 20 peserta tersebut berada di Indonesia selama kurang lebih dua hari dengan prioritas adalah kunjungan ke Bapepam-LK, SRO dan Danareksa yang bertujuan untuk bertukar pengalaman dan studi banding mengenai beberapa hal, diantaranya adalah gambaran singkat industri pasar modal di Indonesia. Juli-Agustus Workshop AK KPEI – Get Ready To Change Your New Business Process Sebagai bagian dari learning process, KPEI mengadakan workshop AK yang ke-5 pada bulan Juli-Agustus 2009. Acara yang bertemakan Get Ready To Change Your New Business Process dikemas dengan beberapa agenda penting, diantaranya, Roadmap Menuju Straight Through Procesing , Metodologi Perhitungan Risiko KPEI-Value at Risk Var, dan Sosialisasi Sub Account Collateral SID. 22 Juli 5 th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 KPEI dilaksanakan pada 22 Juli 2009 KPEI berhasil mempertahankan ISO 9001:2000 pada 5 th Surveillance Visit Assessment yang bertujuan untuk menjamin bahwa KPEI akan memberikan jasa kepada pelanggannya yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. 5 Agustus Ulang Tahun KPEI Pada tanggal 5 Agustus 2009 KPEI berulang tahun ke 13. Direksi dan seluruh karyawan melaksanakan syukuran sederhana di lobby Direksi KPEI lt. 5. Meskipun sederhana, acara ini tidak mengurangi kehikmatan ulang tahun KPEI tahun ini. 21-22 July The visit of Iran Securities Exchange Securities Exchange of Iran visited Indonesia on 21-22 July 2009. 20 delegates were in Indonesia for around two days with priority visits to Bapepam-LK, SRO and Danareksa to exchange experience and conduct a comparative study on several issues, including brief description on capital market industry in Indonesia. July-August Workshop AK KPEI – Get Ready To Change Your New Business Process As part of learning process, KPEI held the 5 th workshop on July–August 2009. The event’s theme Get Ready To Change Your Business Process was packaged with several important agendas, including Roadmap Toward Straight Through Processing, KPEI Risk Valuation Methodology – Value at Risk VaR, and socialization of Sub Account Collateral SID. 22 July 5 th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 Conducted on 22 July 2009, KPEI succeeded to maintain ISO 9001:2000 during the 5 th Surveillance Visit Assessment which was aimed to ensure that KPEI provides services to its customers in compliance with the requirements. 5 August KPEI Anniversary On 5 August 2009 KPEI had its 13 th anniversary. The Directors and all employees held a simple ceremony at the KPEI Directors lobby on 5 th floor. However simple, the ceremony remained as a solemn event to celebrate KPEI anniversary this year. Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 67 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 67 12 Agustus Konferensi Pers HUT Pasar Modal Konferensi pers Peringatan 32 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, dilangsungkan pada 12 Agustus 2009 bertempat di Galeri BEI. Konferensi pers ini dihadiri oleh Bapepam-LK, SRO dimana masing-masing institusi menyampaikan kinerjanya mulai dari Januari-Agustus 2009. 5 Oktober Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Bertempat di Ruang Rapat Utama KSEI, Senin, 5 Oktober 2009 diselenggarakan RUPSLB. Rapat tersebut secara aklamasi menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan KPEI Tahun 2010. 12-14 Oktober Sharing Session Knowledge Management KM Sharing Session dalam rangka sosialisasi metode KM kepada seluruh karyawan KPEI untuk mewujudkan organisasi pembelajar. 23-25 Oktober Adversity KPEI mengadakan kegiatan pelatihan Adversity untuk pertama kali di kawasan perkemahan Ciwidey, Jawa Barat. Acara yang dipandu oleh tim Inspira dan Anggota Paskhas ini bertujuan untuk melatih mental karyawan menjadi lebih tangguh walaupun dalam suatu keadaan penuh dengan keterbatasan. 6-8 November Outing KPEI Salah satu program SDM untuk membangun kebersamaan dan silaturahmi diantara sesama karyawan adalah dengan mengadakan kegiatan outing di Bandung. 12 August Press Conference for Capital Market Anniversary The press conference on the 32 nd Anniversary of the Reactivation of Indonesian Capital Market was held on 12 August 2009 at the IDX Gallery. The press conference was attended by Bapepam-LK and SROs who presented their performance reports during January-August 2009. 5 October Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS The Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS was held on Monday, 5 October 2009 at the Main Meeting Room of KSEI. The meeting has an acclamation approval on the 2010 Annual Working and Budgeting Plan of KPEI. 12-14 October Sharing Session Knowledge Management KM Sharing Session to address KM’s method to the KPEI employees with aims to pursuit learning organization. 23-25 October Adversity KPEI held Adversity training program for the first time at the camping area Ciwidey, West Java. The event was led by Inspira team and members of Special Army Force to train the employees’ mentality become stronger during limited circumstances. 6-8 November KPEI Outing One of the Human Resources programs to build the unity and ties among fellow employees was arranged an outing in Bandung. 68 68 2-3 Desember Investor Summit Setelah sukses melaksanakan dua kali Investor Summit di tahun 2007 dan 2008, SRO bersama Bapepam-LK kembali menjadi penyelenggara dari pelaksanaan Investor Summit III yang berlangsung di Ballroom Hotel Ritz Carlton tanggal 2-3 Desember 2009. 12-13 Desember Gathering Wartawan Solo Pelaksanaan gathering wartawan 2009 dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh Kabiro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, Direksi SRO dan wartawan pasar modal dari berbagai media. 30 Desember Tutup Bursa Dengan berakhirnya tahun 2009, penutupan perdagangan dilakukan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan dihadiri pejabat Bapepam LK, SRO dan pelaku pasar. 1-30 Desember Forum Group Discussion FGD Untuk mensosialisasikan pengembangan sistem risk management dan mekanisme Straight Trough Processing KPEI menyelenggarakan FGD di hotel Mulia yang dihadiri oleh Direksi AK. Sosialisasi ini dilakukan dalam 4 batch penyelenggaraan dan secara langsung dibawakan oleh Direktur Utama KPEI, Bapak Hoesen. 2-3 December Investor Summit After successfully holding two Investor Summit events on 2007 and 2008, SROs and Bapepam-LK became host of Investor Summit III held at the Ballroom of Ritz Carlton Hotel on 2-3 December 2009. 12-13 December Solo Journalists Gathering The journalists gathering in 2009 was held in Solo, Central Java. The gathering was attended by the Bureau Head of Transaction and Securities Institution of Bapepam- LK, Directors of SROs and capital market journalists from various media. 30 December Closing of Stock Exchange In the end of 2009, closing trading ceremony was done by Minister of Finance, Sri Mulyani, and it was attended by Bapepam-LK, SROs and the market players. 1-30 December Forum Group Discussion FGD Forum Group Discussion was held by KPEI at Hotel Mulia which was attended by Board of Directors of CM and was aimed at informing the Risk Management project being developed by KPEI and the briefing on Straight Through Processing that will be implemented. The socialization was directly conducted by KPEI President Director, Hoesen. Kilas Balik 2009 | Milestones of 2009 Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 69 DATA PERUSAHAAN Corporate Information Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 69 STRUKTUR ORGANISASI Company Structure PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Komite Audit Audit Committee DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR DIREKTUR DIRECTOR Komite Kebijakan Kredit Pengendalian Resiko Credit Policy Risk Management Committee Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit General Manager I General Manager II Divisi Penjaminan, Pengendalian Resiko, Pengembangan Risk Management Division Departemen Pengkajian Pengembangan Bisnis Research Development Department Departemen Pengendalian Risiko Risk Management Department Departemen Dana Jaminan, Agunan Keanggotaan Fund Management Membership Department Divisi Keuangan, Akuntansi SDM Finance, Accounting Human Resources Division Departemen Keuangan Finance Department Departemen Akuntansi Accounting Department Departemen SDM Human Resources Department Divisi Operasional Kliring Penyelesaian Operations Division Departemen Ekuiti Equity Department Departemen Surat Utang Derivatif Fixed Income Derivative Department Departemen Pinjam Meminjam Efek Repo Securities Lending Borrowing Repo Department Divisi Hukum, Komunikasi Umum Legal, Communication Support Division Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Departemen Operasional Administrasi Sistem System Operations Department Departemen Pengembangan Sistem System Development Department Departemen Dukungan Teknis Technical Support Department Departemen Urusan Umum General Afairs Department Departemen Komunikasi Perusahaan Corporate Communication Department Departemen Hukum Legal Departement 70 DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Agus Muhammad Komisaris Utama President Commissioner Memperoleh gelar sarjananya di bidang akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan gelar Magister Akuntansi dari Southern Illinois University, Amerika Serikat. Agus Muhammad memulai karirnya dengan menjabat sebagai Auditor perusahaan Minyak dan Gas Negara pada tahun 1977. Selama lebih dari 31 tahun menjalankan tugas berkenaan dengan Akuntansi di kalangan Pemerintah Indonesia dan sempat menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI, Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, serta Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset Bapepam. Menjabat sebagai Komisaris Utama semenjak tahun 2001, Agus Muhammad saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara. Obtaining his bachelor degree in accounting from Gajah Mada University, Yogyakarta and Master of Accounting from Southern Illinois University, United States of America. Agus Muhammad started his career as an Auditor for State Oil and Gas company in 1977. For more than 31 years working in the Accounting related jobs at the Indonesia Government environment and held a position of Inspector General at the Minister of Finance, Bureau Head of Securities Transaction and Institution, as well as Bureau Head of Investment Management and Research at Capital Market Supervisory Agency Bapepam. Appointed as President Commissioner since 2001, Agus Muhammad also holds a position of Expert Staff for Ministry of Finance in State Asset Management Division. 70 La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 71 Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Commissioner Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta di tahun 1981. Sebastianus Harry Wiguna memiliki pengalaman yang luas selama 27 tahun di dunia pasar modal diantaranya di PT Bursa Efek Jakarta sebagai Direktur Pencatatan 1999–2005 dan merangkap sebagai Direktur Perdagangan 1999– 2000. Sebastianus Harry Wiguna pernah menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan swasta antara lain PT Sinarmas Sekuritas 1995–1999 sebagai Direktur Utama dan sebagai Direktur Banker Trust Prima Securities Indonesia 1989–1995 dan Direktur PT Danareksa Persero. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris KPEI dan juga Direktur di PT Eagle Capital. Rahmat Waluyanto Komisaris Commissioner Merupakan lulusan jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1983 dan meraih gelar Ph.D nya dari University of Birmingham, Inggris di tahun 1997. Rahmat Waluyanto memulai karirnya di Departemen Kuangan Republik Indonesia dan memiliki keahlian di bidang audit keuangan yang telah teruji di beberapa perusahaan BUMN di samping kegiatannya di Ikatan Komite Audit Indonesia. Selain menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2007, Rahmat Waluyanto juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia dan aktif sebagai dosen tamu di beberapa lembaga pendidikan. Obtaining his Accounting Degree from Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, in 1981. Sebastianus Harry Wiguna has extensive experience for 27 years in capital market including as Director of Listing at the Jakarta Stock Exchange 1999-2005 and Director of Trading 1999-2002. Sebastianus Harry Wiguna has held various positions at some private companies such as President Director of PT Sinarmas Securities 1995-1999 and Director of Banker Trust Prima Securities Indonesia 1989-1995 and Director of PT Danareksa Persero. He has held the position of Commissioner of KPEI since 2007 and currently is a Director at PT Eagle Capital. Graduated from Accounting major at Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1983 and obtained his Ph.D degree from Birmingham University in England in 1997. Rahmat Waluyanto started his career at the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and had expertise in financial audit which has been tested at several State-owned Enterprises, aside from his activities at the Indonesian Audit Committee Association. Beside his position as Commissioner since 2007, Rahmat Waluyanto also held the position of Director General of Debt Management at the Minister of Finance of Republic of Indonesia and active as guest lecturer at several educational institutions. La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 71 72 72 DEWAN DIREKSI Board of Directors Hoesen Direktur Utama | President Director Menjabat sebagai Direktur Utama KPEI semenjak Juni 2009, Hoesen memiliki pengalaman hampir 16 tahun di dunia Pasar Modal. Memperoleh gelar sarjana di bidang pertanian dari Universitas Padjadjaran Bandung dan Magister Management di Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Karirnya diawali di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM sebagai coordinator riset dan metodologi program. Karirnya di KPEI dimulai sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Manajemen Risiko 1996- 2005 dan menjabat sebagai Direktur tahun 2005-2009. Bambang Widodo Direktur | Director Menjabat sebagai Direktur KPEI semenjak tahun 2009, Bambang Widodo menyandang gelar sarjana Akuntansi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Memiliki pengalaman semenjak tahun 1986 di dunia Pasar Modal yang diawali di Badan Pelaksana Pasar Modal sebagai staf Analisa Laporan Keuangan Biro Pendaftaran Emisi dan Akuntansi. Karirnya berlanjut di Bursa Efek Surabaya dari tahun 1989 hingga 1991 dan kemudian di Bursa Efek Indonesia dh Bursa Efek Jakarta dari tahun 1991 hingga 2009 dengan jabatan terakhir Kepala Divisi Keanggotaan. Hoesen has been the President Director of KPEI since June 2009, with his 16 years of experience in Capital Market. Obtaining his bachelor degree in agriculture from Padjadjaran University, Bandung and Magister Management degree from Pelita Harapan University, Jakarta. His career started at a Non-governmental Organization NGO as research and program methodology coordinator. His career at KPEI started as Head of Guarantee and Risk Management Division 1996- 2005 and Director 2005-2009. Bambang Widodo started as a Director at KPEI since the year 2009. Bambang Widodo held a degree in Accounting from the Gadjah Mada University in Yogyakarta. Having an experiences in the Capital Market since the 1986 and beginning in the Capital Market Executive Agency as a staff of Financial Reports Analysis of Bureau Registration Issuance and Accounting. His career continued in Surabaya Stock Exchange of 1989 to 1991 and the Indonesian Stock Exchange formerly Jakarta Stock Exchange of 1991 to 2009 with his last position as the Head of Membership Division. La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 73 La p o ra n T ah u n an | A n n u al Re p o rt 2 9 73 DIVISI Division Sunandar General Manager II Roni Gunardi Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko Pengembangan Risk Management Division Indriani Darmawati General Manager I Wening Kusharjani Divisi Keuangan, Akuntansi Sumber Daya Manusia Finance, Accounting Human Resources Division Antonius Herman Azwar Divisi Operasional Kliring Penyelesaian Operations Division Suryadi Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit Aditya Gadiri H.P. Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division 74 PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board of Commissioners and Board of Directors’ Statement Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari naskah Buku Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2009 terlampir, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2009. Berkaitan dengan tindakan kami selaku Direksi Perseroan terhitung sejak tanggal 19 Mei 2006 sampai dengan tanggal 19 Juni 2009, kami menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2009 yang menyangkut kejadian sampai dengan tanggal 19 Juni 2009. The undersigned have read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2009, which includes the Financial Statement for the year 2009. With regard to our duties as Board of Directors from 19 May 2006 to 19 June 2009, we herewith agree with the Annual Report of the Company for period 2009 that relates to occurred until 19 June 2009. Agus Muhammad Komisaris Utama | President Commissioner Rahmat Waluyanto Komisaris | Commissioner Sebastianus Harry Wiguna Komisaris | Commissioner Bambang Widodo Direktur | Director Hoesen Direktur Utama | President Director Hoesen Direktur | Director Inarno Djajadi Direktur Utama | President Director LAPORAN KEUANGAN Financial Statement PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA 31 Desember 2009 dan 2008 31 December 2009 dan 2008 76 Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 77 Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report No. GA110 0149 KPEI ALH No. GA110 0149 KPEI ALH Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia The Stockholders, Boards of Commissioners and Directors P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia Kami telah mengaudit neraca P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Penilai Harga Efek Indonesia, perusahaan asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Jumlah tercatat investasi pada perusahaan asosiasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 7.823.266.829 dan Rp 4.450.492.117 dan bagian rugi bersih perusahaan asosiasi sebesar Rp 1.627.225.288 dan Rp 549.507.883 untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, termasuk dalam laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diberikan kepada kami, dan pendapat kami sejauh berkaitan dengan jumlah untuk PT Penilai Harga Efek Indonesia, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. We have audited the accompanying balance sheets of P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia as of December 31, 2009 and 2008, and the related statements of income, changes in equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Companys management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of PT Penilai Harga Efek Indonesia, an associate which is accounted for by using the equity method of accounting. The carrying amount of investment in such associate of Rp 7,823,266,829 and Rp 4,450,492,117 as of December 31, 2009 and 2008, respectively and the equity in net loss of Rp 1,627,225,288 and Rp 549,507,883 for the years then ended are included in the accompanying financial statements. Those statements were audited by other independent auditors whose report expressed an unqualified opinion, have been furnished to us, and our opinion, insofar as it relates to the amounts included for PT Penilai Harga Efek Indonesia, is based solely on the reports of such other independent auditors. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti- bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits and the report of the other independent auditors provide a reasonable basis for our opinion. 78 2 Menurut pendapat kami berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. In our opinion, based on our audit and the report of the other independent auditors, such financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia as of December 31, 2009 and 2008, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. OSMAN BING SATRIO REKAN Ali Hery Izin License No. 07.1.1004 15 Maret March 15, 2010 The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, the results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia. Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 79 2 dan of P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NERACA BALANCE SHEETS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Catatan 2009 Notes 2008 Rp Rp ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 193.298.469.458 3d,4 156.147.957.290 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 180.761.998.295 3e,5 118.473.655.738 Short-term investments Piutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement bursa 1.355.418.269.500 3f,6 578.300.113.500 receivables Piutang usaha 9.937.552.722 3g,7 6.249.426.909 Accounts receivable Piutang lain-lain 12.589.720.872 3g,8 6.603.597.048 Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka 2.904.766.883 3h,3l 2.121.613.345 Prepaid expenses Jumlah Aset Lancar 1.754.910.777.730 867.896.363.830 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Aset dana pengaman 5.192.052.254 3i,6 5.167.687.149 Security fund assets Dana disisihkan sebagai cadangan Fund reserved for guarantee of jaminan 6.951.804.321 3i,9 6.951.804.321 settlement of securities transactions Investasi saham 11.786.582.209 3j,10 8.413.807.497 Investment in shares of stock Aset pajak tangguhan - bersih 191.438.220 3p,26 323.297.964 Deferred tax assets - net Aset tetap - setelah dikurangi Equipment and facilities - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 53.603.697.058 tahun 2009 Rp 53,603,697,058 in 2009 dan Rp 49.940.973.513 and Rp 49,940,973,513 tahun 2008 40.570.751.240 3k,11 10.999.491.642 in 2008 Aset lain-lain 4.193.765.538 12 4.249.843.365 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 68.886.393.782 36.105.931.938 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 1.823.797.171.512 904.002.295.768 TOTAL ASSETS KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement bursa 1.355.418.269.500 3f,6 578.300.113.500 payables Hutang pajak 14.158.735.489 3p,13 5.951.441.990 Taxes payable Hutang lain-lain 15.411.819.136 14 7.384.191.229 Other liabilities Biaya masih harus dibayar 10.798.434.257 15 13.272.998.402 Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka 1.014.548.176 3n,16 1.739.076.595 Unearned revenues Jumlah Kewajiban Lancar 1.396.801.806.558 606.647.821.716 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIES Kewajiban dana pengaman 5.192.052.254 3i,6 5.167.687.149 Security fund liabilities Kewajiban imbalan pasca kerja 1.764.580.000 3c,3o,27 1.477.395.000 Post-employment benefits obligation Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 6.956.632.254 6.645.082.149 Total Noncurrent Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta Capital stock - Rp 1 million par value per saham per share Modal dasar - 60.000 saham Authorized - 60,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up - 15.000 saham 15.000.000.000 17 15.000.000.000 15,000 shares Laba rugi belum terealisasi atas kenaikan penurunan nilai wajar Unrealized gain loss in fair value of efek hutang 172.511.736 3e,5 7.799.100.431 debt securities Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 11.768.422.206 18 11.768.422.206 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 393.097.798.758 271.740.070.128 Unappropriated Jumlah Ekuitas 420.038.732.700 290.709.391.903 Total Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.823.797.171.512 904.002.295.768 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements. 80 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Catatan 2009 Notes 2008 Rp Rp PENDAPATAN USAHA BERSIH 167.906.099.243 3n,19 175.596.277.301 NET OPERATING REVENUES BEBAN USAHA 3n OPERATING EXPENSES Gaji, honor dan tunjangan 28.499.217.984 20 29.981.582.087 Salaries, honorarium and allowances Pengembangan usaha 15.419.950.102 21 16.037.404.498 Business development Umum dan administrasi 12.908.318.778 22 10.161.213.253 General and administrative Penyusutan 3.771.559.557 11 3.547.172.279 Depreciation Sewa 2.632.312.407 3l,30e 2.248.070.325 Rent Pemeliharaan teknologi informasi 2.481.048.950 23 2.206.929.515 Information technology maintenance Jumlah Beban Usaha 65.712.407.778 64.182.371.957 Total Operating Expenses LABA USAHA 102.193.691.465 111.413.905.344 INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN OTHER INCOME CHARGES Penghasilan bunga 26.158.394.910 24 17.534.401.771 Interest income Penghasilan dana kontribusi Payment bank contribution bank pembayaran 2.077.259.299 16 1.739.076.577 income Bagian rugi bersih asosiasi 1.627.225.288 3j,10 549.507.883 Equity in net loss of an associate Laba rugi belum terealisasi atas kenaikan penurunan nilai wajar Unrealized gain loss in changes of fair reksadana 28.933.657.123 5 28.212.775.692 value of mutual fund Lainnya - bersih 1.505.854.128 25 7.349.967.261 Others - net Pendapatan Lain-lain - Bersih 54.036.231.916 2.138.837.966 Other Income - Net LABA SEBELUM PAJAK 156.229.923.381 109.275.067.378 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK 34.872.194.751 3p,26 41.733.921.595 TAX EXPENSE LABA BERSIH 121.357.728.630 67.541.145.783 NET INCOME Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements. - 4 - Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 81 IA IH HA ir P .T . KLIRING P E NJA M INA N E F E K INDONE S IA P .T . KLIRING P E NJA M INA N E F E K INDONE S IA LAP ORA N P E RUB A HA N E K UIT A S S T A T E M E NT S OF CHA NGE S IN EQUIT Y UNT UK T A HUN -T A HUN Y A NG B E RA K HIR 31 DE S E M B E R 20 09 DA N 20 08 F OR T HE Y E A RS E NDE D DE CE M B E R 31 , 2 00 9 A ND 20 08 La ba rug i b elu m te rea lisasi at as ken aika n pe nu run an nilai w aja r ef ek hu ta ng Unr ea liz ed g ain loss B elu m d iten tu kan T ela h dite nt uka n Cata ta n M od al sa ha m in f air va lue o f penggunaanny a penggunaanny a Jum lah Jum lah e kuita s Note s Cap ital st ock de bt se cur ities A pp rop riate d Una pp rop riate d T ot al T ot al e qu ity R p R p R p R p R p R p S ald o pe r 1 Ja nu ar i 20 08 15 .0 00 .0 00 .0 00 35 .5 85 .0 00 20 4. 19 8. 92 4. 34 5 11 .7 68 .4 22 .2 06 21 5. 96 7. 34 6. 55 1 23 1. 00 2. 93 1. 55 1 B ala nce a s o f Ja nu ar y 1 , 2 00 8 Rug i be lum te rea lisasi at as pe nu run an n ilai w aja r Unr ea lized loss in fa ir v alu e ef ek hu ta ng 3e ,5 - 7. 83 4. 68 5. 43 1 - - - 7. 83 4. 68 5. 43 1 of d eb t se cur ities La ba b er sih t ah un b er jalan - - 67 .5 41 .1 45 .7 83 - 67 .5 41 .1 45 .7 83 67 .5 41 .1 45 .7 83 Net inco m e fo r th e yea r S ald o pe r 3 1 Dese m be r 2 00 8 15 .0 00 .0 00 .0 00 7. 79 9. 10 0. 43 1 27 1. 74 0. 07 0. 12 8 11 .7 68 .4 22 .2 06 28 3. 50 8. 49 2. 33 4 29 0. 70 9. 39 1. 90 3 B ala nce a s o f De cem be r 3 1, 2 00 8 La ba b elu m te rea lisasi at as ken aika n nilai w aja r Unr ea lized ga in in fa ir v alu e ef ek hu ta ng 3e ,5 - 7. 97 1. 61 2. 16 7 - - - 7. 97 1. 61 2. 16 7 of d eb t se cur ities La ba b er sih t ah un b er jalan - - 12 1. 35 7. 72 8. 63 - 12 1. 35 7. 72 8. 63 12 1. 35 7. 72 8. 63 Net inco m e fo r th e yea r S ald o pe r 3 1 Dese m be r 2 00 9 15 .0 00 .0 00 .0 00 17 2. 51 1. 73 6 39 3. 09 7. 79 8. 75 8 11 .7 68 .4 22 .2 06 40 4. 86 6. 22 0. 96 4 42 0. 03 8. 73 2. 70 B ala nce a s o f De cem be r 3 1, 2 00 9 Lih at ca ta ta n at as lap or an ke ua ng an y an g m er up aka n S e e a c c o m p a n yi n g n o te s t o f in a n c ia l s ta te m e n ts w h ic h a re ba gia n yan g tida k te rpisa hka n da ri lap or an ke ua ng an . a n i n te g ra l p a rt o f th e f in a n c ia l s ta te m e n ts . S ald o lab a Reta ine d ea rnin gs 82 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008 2009 2008 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Laba sebelum pajak 156.229.923.381 109.275.067.378 Income before tax Penyesuaian untuk: Adjustments for: Penyusutan 3.771.559.557 3.547.172.279 Depreciation Kerugian keuntungan pelepasan aset tetap 20.630.938 70.000.000 Loss gain on disposal of equipment and facilities Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran 2.077.259.299 1.739.076.577 Amortization of payment bank contribution Kewajiban imbalan pasca kerja 427.970.000 319.932.000 Post-employment benefits expense Penghasilan bunga 26.158.394.910 17.534.401.771 Interest income Bagian rugi bersih asosiasi 1.627.225.288 549.507.883 Equity in net loss of an associate Laba terealisasi atas pencairan reksadana 634.000.000 773.283.934 Realized gain on settlement of mutual fund Rugi laba belum terealisasi atas penurunan Unrealized loss gain in fair value of kenaikan nilai wajar reksadana 28.933.657.123 28.212.775.692 mutual fund Beban pajak - 535.344.450 Tax expense Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 104.273.997.832 122.323.037.400 Cash flows before changes in working capital Perubahan modal kerja: Changes in working capital: Piutang penyelesaian transaksi bursa 777.118.156.000 1.853.144.260.500 Securities transactions settlements receivables Piutang usaha 3.688.125.813 9.378.521.266 Accounts receivable Piutang lain-lain 5.359.097.339 712.074.659 Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka 783.153.538 926.893.253 Prepaid expenses Aset lain-lain 56.077.827 1.458.187.687 Other assets Hutang penyelesaian transaksi bursa 777.118.156.000 1.853.144.260.500 Securities transactions settlements payables Hutang pajak 158.540.581 1.621.806.555 Taxes payable Hutang lain-lain 4.005.808.541 4.313.105.380 Other liabilities Biaya masih harus dibayar 2.474.564.145 4.790.194.912 Accrued expenses Pembayaran manfaat karyawan 140.785.000 8.553.000 Employee benefits paid Penerimaan dana kontribusi bank pembayaran 1.352.730.880 - Contribution from Payment Banks Penerimaan bunga 23.978.295.158 16.943.511.830 Interest received Pembayaran pajak 26.691.582.089 63.696.659.391 Income tax paid Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 86.676.525.813 82.122.134.801 Net Cash Provided By Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penempatan investasi saham 5.000.000.000 5.050.000.000 Placement in investment in shares of stocks Penempatan investasi jangka pendek 23.196.000.000 41.760.810.063 Placement in short-term investments Perolehan aset tetap 21.330.013.645 934.550.085 Acquisitions of equipment and facilities Hasil penjualan aset tetap - 70.000.000 Proceeds from sale of equipment and facilities Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi 49.526.013.645 47.675.360.148 Net Cash Used In Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES Kenaikan aset dana pengaman 24.365.105 20.233.782 Increase in security fund assets Kenaikan kewajiban dana pengaman 24.365.105 220.233.782 Increase in security fund liabilities Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman - - Net Cash From Security Fund Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 37.150.512.168 34.446.774.653 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 156.147.957.290 121.701.182.637 OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 193.298.469.458 156.147.957.290 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Aktivitas operasi dan investasi yang tidak mempengaruhi kas: Noncash operating and investing activities: Penambahan aset tetap melalui Addition to equipment and facilities through hutang lain-lain 12.033.436.448 3.853.980.024 other liabilities Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 83 A ax P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED 1. UMUM

1. GENERAL P.T.

Kliring Penjaminan Efek Indonesia Perusahaan, didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, S.H.. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 173 tanggal 19 Juni 2009 dari Aulia Taufani, S.H., selaku notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UU PT. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Agustus 2009. P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia the Company was established based on Notarial Deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, S.H.. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 173 dated June 19, 2009 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute notary of Notary Sutjipto, S.H., concerning the changes in the Company’s article of association in accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company UU PT. These changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 18, 2009. Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam melalui Surat Keputusannya No. Kep-26PM1998 tanggal 1 Juni 1998. The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency Bapepam in his decision letter No. Kep- 26PM1998 dated June 1, 1998. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. 1687PM2000. The Company commenced its operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and guarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. 1687PM2000. Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek KBIE, Opsi Saham OS, Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi. The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond. 84 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued - Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan adalah 81 orang pada tahun 2009 dan 80 orang pada tahun 2008. The Company is located at Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5 th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 81 employees in 2009 and 80 employees in 2008. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009 2008 Komisaris Utama Agus Muhammad Agus Muhammad President Commissioner Komisaris Rahmat Waluyanto Rahmat Waluyanto Commissioners Harry Wiguna Harry Wiguna Direktur Utama Hoesen Inarno Djajadi President Director Direktur Bambang Widodo Hoesen Director

2. PENERAPAN PERNYATAAN

DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI PSAK DAN ISAK 2. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS PSAK AND ISAK

a. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan

a. Revised standards in issue not yet adopted in the current period

i. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: i. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:  PSAK 26 revisi 2008, Biaya Pinjaman  PSAK 26 revised 2008, Borrowing Costs  PSAK 50 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan  PSAK 50 revised 2006, Financial Instruments: Presentation and Disclosures  PSAK 55 revisi 2006, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 55 revised 2006, Financial Instruments: Recognition and Measurement ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: ii. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:  PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan  PSAK 1 revised 2009, Presentation of Financial Statements  PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas  PSAK 2 revised 2009, Statements of Cash Flows  PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 4 revised 2009, Consolidated and Separate Financial Statements  PSAK 5 revisi 2009, Segmen Operasi  PSAK 5 revised 2009, Operating Segments  PSAK 12 revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama  PSAK 12 revised 2009, Financial Reporting of Interest in Joint Venturer  PSAK 15 revisi 2009, Investasi pada Entitas Asosiasi  PSAK 15 revised 2009, Accounting for Investments in Associates NESIA - i and N pi t an al     al  en  al an al  an  ,    an  ,   ng  an  al  i  ng                   Laporan Tahunan | Annual R epor t 2009 85 NESIA - i and N pi t an al     al  en  al an al  an  ,    an  ,   ng  an  al  i  ng P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued -  PSAK 25 revisi 2009, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan  PSAK 25 revised 2009, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors  PSAK 48 revisi 2009, Penurunan Nilai Aset  PSAK 48 revised 2009, Impairment of Assets  PSAK 57 revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi  PSAK 57 revised 2009, Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets  PSAK 58 revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan  PSAK 58 revised 2009, Non- current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK berikut yang telah diterbitkan tetapi