AR KPEI 2009 lowres 7 Mb

(1)

This is one of our endless eforts to develop the market through capacity

and competency building in risk management.

Laporan Tahunan Annual Report

2009

Devoutness in investment

to develop the market

and enhance the capacity

and competency in risk

management. Our strategic

actions to face the future.

Kesungguhan berinvestasi guna

mengembangkan pasar, serta

meningkatkan kapasitas dan kompetensi

dalam bidang manajemen risiko. Langkah

strategis kami dalam menghadapi masa

yang akan datang.


(2)

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

42

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

52

Corporate Social Responsibility

Diskusi dan Analisis Manajemen

55

Management Discussion & Analysis

Kilas Balik 2009

64

Milestones of 2009

Data Perusahaan

69

Corporate Information

Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

74

BOC and BOD’s Statement

Laporan Keuangan

75

Pengantar

01

Introduction

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Inti

02

Vision, Mission and Core Values

Ikhtisar Keuangan

04

Financial Highlights

Sekilas KPEI

05

KPEI In Brief

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

08

Laporan Dewan Direksi

Board of Directors’ Report

12

Strategi dan Rencana Pengembangan

The Strategy and Development Plant

20

Sumber Daya Manusia

Human Resources

36


(3)

Pengalaman merupakan sumber ilmu

yang paling berharga. Badai krisis

yang telah lalu menempa kami dengan

pembelajaran yang tidak terlupakan.

Memberi bekal bagi kami dalam

menapaki setiap langkah di kemudian

hari. Maka investasi kami di hari ini

pada manajemen risiko telah menjadi

langkah awal yang begitu menentukan

di masa yang akan datang.

Experience is the ultimate source of knowledge.

The past crisis storm has made us stronger with

unforgettable lesson. It braces us to take every

step in days ahead. Our investment today in risk

management has become our first step that will

determine our future.


(4)

VISI, MISI &


(5)

La

p

o

ra

n

T

ah

u

n

an

|

A

n

n

u

al

Re

p

o

rt

2

0

0

9

3

CUSTOMER FOCUS

KPEI senantiasa mengutamakan kepentingan

kebutuhan pelanggan dan berupaya memberikan pelayanan dengan mutu terbaik kepada seluruh pelanggan, baik internal maupun eksternal. Fokus terhadap pelanggan merupakan sikap yang responsif, proaktif, berpandangan luas, dan siap membantu pihak yang membutuhkan.

KPEI places a strong emphasis of the needs and interest on the customer at all times, also exerts every efort to provide the best-quality service to all stakeholders, both internal and external. Customer focus relects our collective conduct that is responsive, proactive, with broad perspectives and ready to lend a hand.

ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE

KPEI senantiasa berupaya memberi kontribusi yang maksimal, menjaga keseimbangan antara tujuan dan proses guna meraih hasil yang terbaik.

KPEI constantly strives to contribute optimally, maintaining a balance between aims and means to produce the very best.

INTEGRITY

KPEI senantiasa menjaga konsistensi antara pikiran, ucapan dan tindakan, melakukan diskusi secara terbuka, mendukung keputusan yang telah ditetapkan, serta menumbuhkan rasa memiliki yang tinggi.

KPEI is always consistent in thoughts, words as well as deeds. Engages in open discussions, supports the decision that has been taken, and cultivates a high sense of belonging.

PRUDENCE

KPEI mengharuskan semua pihak di lingkungan perusahaan untuk mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan pengambilan keputusan serta menerapkan kaidah pengelolaan risiko yang baik dan benar.

KPEI requires everyone in the company to consider the outcome of every action and decision and adopt the principles of risk management in line with best practices.

FELLOWSHIP

KPEI senantiasa menumbuhkan kerjasama tim yang erat, bersikap saling mendukung dan saling menghargai.

KPEI continuously nurtures strong teamwork and is supportive and respectful of one another.

To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing

the best service in Indonesian Capital Market.

To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market.

Misi |

Mission

Mewujudkan Pasar modal Indonesia yang aman dan menarik.

Visi |

Vision

Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk

menyediakan layanan terbaik di Pasar Modal Indonesia.

Annual R

epor

t |

Laporan

Tahunan 2009

3


(6)

NERACA | BALANCE SHEET

AKTIVA | ASSETS 2009 2008 2007 2006 2005

Aset Lancar Current Assets

1,754,911 867,896 2,689,215 1,175,081 504,638 Aset Tidak Lancar

Non-Current Assets

68,886 36,106 28,649 24,985 25,469 JUMLAH ASET

TOTAL ASSETS

1,823,797 904,002 2,717,864 1,200,066 530,107

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Kewajiban Lancar Current Liabilities

1,396,802 606,648 2,480,748 1,068,182 440,971 Kewajiban Tidak Lancar

Non-Current Liabilities

6,957 6,645 6,113 6,013 5,967

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES

1,403,758 613,293 2,486,861 1,074,195 446,938 JUMLAH EKUITAS

TOTAL EQUITY

420,039 290,709 231,003 125,871 83,169 JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1,823,797 904,002 2,717,864 1,200,066 530,107

IKHTISAR KEUANGAN

Financial Highlight

LAPORAN LABA RUGI | INCOME STATEMENT (angka dalam jutaan rupiah) | (figures in millions Rupiah)

2009 2008 2007 2006 2005

Pendapatan Usaha

Operating Revenues 181,520 189,834 192,381 92,550 73,717

Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak

Contribution on Non Tax State Revenues (13,614) (14,237) (14,429) 0 0 Pendapatan Usaha Bersih

Net Operating Revenues 167,906 175,596 177,952 92,550 73,717

Beban Usaha

Operating Expenses 65,712 64,182 48,702 42,919 37,863

Laba (Rugi) Usaha

Operating Income (Loss) 102,194 111,414 129,250 49,631 35,854 Penghasilan Lain-Lain Bersih

Other Income - Net 54,036 (2,139) 19,235 11,592 5,938

Laba Sebelum Pajak

Income Before Tax 156,230 109,275 148,485 61,223 41,792

Beban Pajak

Tax Expense (34,872) (41,734) (43,389) (18,521) (12,859)

Laba Bersih


(7)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

5

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan

Self Regulatory Organization (SRO) yang turut berperan menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kehadiran KPEI sebagai CCP diperlukan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia. Proses kliring yang dilakukan KPEI dimaksudkan agar setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk setiap pembeli dan satu-satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa. Hal ini dimungkinkan karena KPEI melakukan proses kliring secara netting

dengan novasi.

Disamping itu untuk mendukung fungsinya sebagai CCP, KPEI menyediakan jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) dengan tujuan membantu AK untuk memenuhi kebutuhan efek sementara, agar terhindar dari terjadinya kegagalan penyelesaian Transaksi Bursa maupun penggunaan fasilitas PME untuk mendukung strategi perdagangan AK.

KPEI didirikan berdasarkan akta notaris No: 8 tanggal 5 Agustus 1996 dan memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Dua tahun kemudian, Bapepam-LK menerbitkan Izin Operasional KPEI pada 1 Juni 1998 berdasarkan Surat Keputusan No: Kep-26/PM/1998. Berbekal izin tersebut, KPEI secara resmi mulai menyelenggarakan operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di Pasar Modal Indonesia. Saat ini pemegang saham KPEI adalah PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kepemilikan 100% dari total saham yang telah ditempatkan sebesar Rp 15 miliar.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) is a Self Regulatory Organization (SRO) who has a role to determine the development of Indonesian Capital Market. As a Central Counterparty (CCP), KPEI provides the clearing and guarantee services of stock exchange settlement. The presence of KPEI as CCP is required to develop the efficiency and certainty for the settlement transaction in Indonesia Stock Exchange (IDX).

KPEI performs the clearing process for the Clearing Member (CM) in order for them to understand their rights and obligations either securities or cash where this rights and obligations must be settled at the settlement date. As CCP, KPEI is the only seller for every buyer and the only buyer for every seller for every transaction settlement over the investment instrument that is traded in the stock exchange. This is possible to execute since KPEI performs the clearing process by netting with novation.

Moreover to support its function as CCP, KPEI provides the Securities Lending and Borrowing (SLB) services to facilitate CM in order to settle the temporary securities obligation, for that reason CM could prevent failure to pay in the Stock Exchange transaction settlement as well as could make use of SLB facility to support the trading strategy for CM.

KPEI was established based on a Notarial Deed No. 8 on 5 August 1996 and obtained the status of a legal entity on 24 September 1996 by the sanctioned of the Indonesia Minister of Justice. 2 (two) years later, Bapepam-LK established the KPEI Operational License on 1 June 1998 by the Decree No: Kep-26/PM/1998. Based on the license, KPEI was allowed to have clearing and guarantee of stock exchange transaction in Indonesia capital market. Currently, the KPEI shareholder is Indonesia Stock Exchange (IDX) with 100% corporate shares which are placed in amount of Rp 15 billion.


(8)

Sekilas KPEI | KPEI In Brief

Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) didasarkan pada Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pendirian lembaga ini dimaksudkan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa.

KPEI memiliki peran penting dalam mengembangkan pasar modal Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari satu dasawarsa menjalankan fungsinya sebagai LKP, telah banyak hal yang dilakukan KPEI, terutama di tahun 2009 ini KPEI melakukan investasi dalam pengembangan sistem untuk terus meningkatkan layanan sesuai fungsi dan tugas KPEI yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi, layanan yang sesuai dengan internasional best practice serta mendukung pengembangan pasar modal Indonesia secara umum. Kegiatan tersebut meliputi pengembangan internal maupun eksternal, seperti meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam penanganan proses transaksi yang terus berkembang maupun dalam bidang manajemen risiko, meningkatkan kapasitas proses dari sistem teknologi informasi yang ada, melakukan reorganisasi agar senantiasa sesuai dengan situasi industri pasar modal mutakhir, serta secara aktif mensosialisasikan pasar modal, baik di kalangan domestik, regional, maupun global. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka merespon perkembangan yang sedang berlangsung serta merupakan bagian dari perencanaan strategis ke depan sehingga keberadaan KPEI semakin bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

The existence of KPEI as the Clearing and Guarantee Institution is based on The Law No. 8 Year 1995 concerning the Capital Market. The establishment of this institution was designed to mitigate every risk that might arise from the stock exchange transaction settlement.

KPEI has an important role in developing Indonesia capital market. For more than a decade performing its function as Clearing and Guarantee Institution, KPEI has achieved many things, especially in 2009 KPEI invested in system development to continuously improve the function of KPEI which is expected to create the efficiency, the services based on international best practice as well as to support the development of Indonesia capital market in general. Those activities included the internal and external development, such as the improvement of human resources competency in handling the rising of transaction process and in risk management, to enlarge the capacity process from the information technology, to re-organize in order to maintain the up-to-date situation of capital market industry, as well as to address the capital market actively, either in domestic, regional or global. All the activities were conducted in order to respond the current development as well as a part of the next strategic plan; hence the existence of KPEI is more valuable to all the stakeholders and public society.


(9)

Customer focus

Kami memberdayakan segenap kemampuan yang dimiliki

untuk memberikan pelayanan dengan mutu terbaik

kepada pelanggan. Senantiasa

responsive

, proaktif,

terbuka, dan siaga dalam melayani.

We empower all of our capabilities to provide an excellent services to our customers.

Always responsive, proactive, receptive, and ready to serve.


(10)

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Message from

The Board of Commissioners

Pemegang Saham Yang Terhorma t ,

Dengan memanjatkan syukur kepada Tuhan YME, bersama ini kami sampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan yang terhormat laporan tentang pengawasan kami atas perkembangan, operasional dan pengelolaan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sepanjang tahun 2009. Sebagaimana kita ketahui bahwa memasuki tahun 2009 merupakan suatu tahapan yang cukup krusial bagi perekonomian Indonesia, setelah melalui tahun 2008 yang merupakan tahun yang penuh gejolak sebagai imbas dari terjadinya krisis ekonomi global akibat permasalahan subprime mortgage di Amerika Serikat yang berdampak pula pada kondisi pasar modal dihampir keseluruhan bagian dunia termasuk pasar modal Indonesia.

Tahun 2009 ini merupakan tahun pemulihan bagi perkembangan Pasar Modal Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2009 menunjukkan tren kenaikan yang cenderung positif dan stabil bila dibandingkan dengan angka indeks di awal tahun. IHSG

Honorable Sharehoders,

By thanking God the Almighty, herewith we inform to the shareholder the report concerning our control over the development, operational and management of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) in 2009. As we know, the early year of 2009 was crucial period for the Indonesia Economy, after passing the 2008 which was the year filled with instability affected by the economic global crisis due to the subprime mortgage crisis in United States of America as well as the collapsed of almost capital market in the world including the capital market in Indonesia.

The year of 2009 is the year of recovery for the development in Indonesia Capital Market. This was reflected in the movement of the IDX Composite Index in 2009 that demonstrated positive and stable increased compare to the IDX Composite Index in the early 2009. The IDX Composite Index constantly increased, as well


(11)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

9

terus mengalami kenaikan, terutama sejak Kuartal II tahun 2009, seiring dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar. Hal ini tercermin pada angka penutupan IHSG di tanggal 30 Desember 2009 yang mencapai angka 2.534,35 bila dibandingkan dengan angka 1.355,40 pada akhir Desember 2008, berarti mengalami pemulihan sebesar 86,98%. Suatu pemulihan yang sangat berarti bagi Pasar Modal Indonesia.

Pengalaman krisis pada tahun 2008 menuntut KPEI untuk senantiasa berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis agar tetap dapat memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna jasanya dalam mengarungi tahun 2009 dan juga secara tidak langsung dimaksudkan untuk memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan pada masyarakat/pemodal terhadap Pasar Modal Indonesia. Kondisi dan komitmen di atas membuat kami optimis bahwa manajemen KPEI bersama seluruh karyawan akan dapat melalui dan mengatasi krisis yang ada. Pencapaian yang berhasil diraih KPEI selama tahun 2009 tidaklah diperoleh dengan mudah. Berbagai rencana, langkah, dan program yang telah disusun oleh Manajemen KPEI guna mendukung komitmen untuk terus memberikan layanan jasa yang handal dan prima kepada seluruh pemangku kepentingan KPEI. Dengan tiga tema strategi pengembangan yaitu

Revenue growth, Investment for market development, dan

World Class Organization yang disusun oleh Manajemen telah membantu KPEI lebih fokus dalam menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dan terus mengembangkan usahanya.

Sepanjang tahun 2009, rata-rata nilai transaksi harian di BEI mencapai Rp 4,056 triliun dengan efisiensi netting

atas nilai penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian sebesar 82,5%, sehingga rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa yang melalui KPEI hanya sebesar Rp 640,240 miliar, hal ini tentunya akan mengurangi beban AK dalam menyelesaikan transaksi bursanya. Total volume transaksi bursa hingga akhir tahun 2009 yang berhasil dicatat adalah sebesar 1,536 triliun unit efek atau meningkat sebesar 84,15 % bila dibandingkan dengan akhir tahun 2008 sebanyak 834,39 miliar. Volume penyelesaian transaksi bursa hasil netting yang melalui KPEI sepanjang tahun 2009 hanya sebanyak 509,199 miliar unit efek atau hanya 33,14% dari volume transaksi bursa yang terjadi di BEI.

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

9

as market capitalization value particularly since the II (second) quarter of 2009. It was demonstrated in the closing IDX Composite Index on 30 December 2009 that reached 2,534.35 compare to 1,355.40 at the end of December 2008, recovered by 86.98% which was the significant recovery for Indonesia Capital Market.

Learning from the crisis that occured in 2008, KPEI constantly committed to perform strategic way out in order to provide the best services for its customer to undergo the year of 2009 as well as to provide the trust and confidence to the society/investor of Indonesia Capital Market indirectly. The condition and commitment created our optimism that the management of KPEI together with the entire employee would pass and dealt with the crisis. It was not easy to achieve the accomplishment that had been completed during 2009. A number of plans, resolution and program had been performed by KPEI management to support the commitment for providing continuous reliable and excellent services to all of stakeholders of KPEI. With the three development themes namely Revenue growth, Investment for market development, and World Class Organization that was compiled by the Management had been guided KPEI to be more focus in conducting its function as Clearing and Guarantee Institution and continuously development the business.

During the year of 2009, the average of daily transaction value in IDX reached Rp 4.056 trillion with the percentage of netting efficiency of the daily average of stock exchange transaction settlement was 82.5%, thus the average of stock exchange transaction settlement value through KPEI was only Rp 640.240 billion, this absolutely reduced the financing of CM in settling the stock exchange transaction. The total volume of stock exchange transaction until the end of 2009 that was recorded reached 1.536 trillion of shares unit or an increased by 84.15% compared to 2008 in the amount of 834.39 billion. The volume of stock exchange transaction settlement by netting from KPEI during 2009 was in the amount of 509.199 billion shares unit or only 33.14% from the volume of stock exchange transaction in IDX.


(12)

Pertumbuhan positif nilai transaksi bursa di BEI serta kondisi pasar surat utang, memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan KPEI pada tahun 2009. KPEI pada tahun 2009, telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 121,358 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 67,541 miliar, ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi KPEI sampai saat ini.

Kinerja dan perkembangan KPEI pada tahun 2009 tersebut tentunya bukan hanya merupakan hasil upaya yang dilakukan KPEI semata, tetapi juga didukung oleh perkembangan transaksi bursa di BEI, serta kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Disamping itu, hal tersebut juga tidak terlepas dari peran Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko yang bertugas dalam meningkatkan efektivitas pengawasan dan memberikan rekomendasi khususnya dalam hal kebijakan dan manajemen risiko, termasuk mengkaji sistem manajemen risiko yang telah diaplikasikan dalam Perusahaan serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan, serta peran Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya melakukan pengawasan atas jalannya Perusahaan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Pada tahun 2009, dalam kaitannya dengan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di KPEI, kami senantiasa terus mengevaluasi dan menata penerapan GCG sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola perusahaan. Penataan kembali penerapan GCG yang dilakukan mencakup penelaahan kembali apa yang telah dilaksanakan selama ini dan membuat program-program yang dapat turut meningkatkan implementasi prinsip-prinsip GCG dalam rangka mendukung strategi KPEI tahun 2009. Di samping itu, guna menindaklanjuti program GCG tahun sebelumnya maka di tahun 2009 KPEI telah mulai melakukan persiapan untuk penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai kerangka kerja dan panduan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko internal KPEI serta mengoptimalkan peranan Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap aktivitas operasional KPEI.

The positive development of stock exchange transaction value in IDX and positive highlights of the bonds market condition gave positive impact to the KPEI financial performance in 2009. KPEI had successfully booked the net income in the amount of Rp 121.358 billion compared to 2008 that only reached the net income in the amount of Rp 67.541 billion, until now this was the highest net income of KPEI.

The KPEI performance and development in 2009 were not only the result of KPEI’s effort but also the result of an increased of stock exchange transaction in IDX, as well as the improvement of the Indonesia Economy. Furthermore, the performance was supported by the Credit Policy and Risk Management Committee whom had role to enhance the effectiveness of controlling and provide the recommendation particularly in risk policy and management, including reviewing the risk management system which had been applied in the Company as well as to assess the risk tolerance that can be implemented by the Company, and the role of Audit Committee who support Board of Commissioners to conduct its function in monitoring the Company operational.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Related to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in KPEI in the year of 2009, we constantly evaluated and organized the implementation of GCG as a part of the improvement of good corporate governance quality. The re-organization of the implementation that was performed including the evaluation of past performance and established programs to increase the implementation of GCG principles in order to support KPEI strategy for 2009. Furthermore, to follow up the previous GCG program in 2009, KPEI had started to prepare for the Enterprise Risk Management (ERM) application as the framework and guidance to identify and govern the KPEI internal risks as well as to optimize the role of Audit Committee as the Board of Commissioners organ in conducting the monitoring function for KPEI operational activities.

Sambutan Dewan Komisaris | Messages from The Board of Commissioners


(13)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

11

Agus Muhammad

Komisaris Utama | President Commissioner

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap sosial dan lingkungannya, kami juga sangat mendukung program kepedulian sosial yang dilaksanakan oleh KPEI selama tahun 2009.

Kami meyakini bahwa melalui program inilah, maka KPEI akan dapat meningkatkan rasa kepedulian dari segenap jajaran karyawan dan manajemen KPEI guna menjaga keseimbangan antara pemenuhan kepentingan jasmaniah dan rohaniahnya. Harapan dari pelaksanaan program yang secara rutin tiap tahun dilakukan oleh KPEI adalah tidak hanya sekedar guna membantu meringankan beban yang menerima sumbangan, akan tetapi kami berharap bahwa sumbangsih tersebut akan membantu dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dewan Komisaris merasa yakin, dengan berbagai upaya seperti diuraikan di atas, KPEI sudah cukup kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan yang menghadang dan memanfaatkan peluang sehingga bersama seluruh pemangku kepentingan dapat membawa KPEI ke masa depan yang lebih baik.

Perkenankan kami mewakili Dewan Komisaris dan Direksi menghaturkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi sumbangsih pada kesuksesan KPEI di tahun 2009. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh karyawan KPEI yang masing-masing telah memberikan kontribusinya pada perusahaan, yang dapat mereka banggakan. Rasa terima kasih yang tulus juga kami sampaikan kepada mitra kerja dan institusi lain yang selama ini telah menjalin hubungan kerjasama dalam mendukung kegiatan usaha yang KPEI lakukan tahun 2009 ini. Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham dan otoritas pasar modal yang tidak pernah berhenti mendukung pertumbuhan serta pengembangan KPEI.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

As a responsibility and awareness for social and environment, we as well supported the social program which was performed by KPEI during 2009.

We believed by this program, KPEI could raise the awareness from the entire employee and management of KPEI in order to maintain balancing in life both physically and spiritually. The expectation from the implementation of this annual program was not only to help any parties who accepted the donation, but also to wish that the donation would help them to improve their quality of life.

The Board of Commissioners believe that by performing efforts mentioned before, KPEI had been strong enough to deal with any challenge and made use of the opportunity together with all the stakeholders to guide KPEI to the better future.

Let us represent the Board of Commissioners and Board of Directors to thank for all parties who support for the success of KPEI in 2009. We also would like to thank to the entire employee of KPEI who made contribution for the company that we can be proud of. We also would like to give our gratefulness to the entire parties and the other institution that cooperated with us in order to support KPEI during this 2009. At the end, we would like to convey our great appreciation to the shareholder and capital market authority that never stopped supporting the improvement and development of KPEI.

Rahmat Waluyanto

Komisaris | Commissioner

Sebastianus Harry Wiguna


(14)

Pemegang Saham Yang Terhormt ,

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat-Nya,

perkenankanlah kami melaporkan ringkasan hasil usaha PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi komunitas keuangan dunia termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pelaku Pasar Modal Indonesia. Krisis keuangan global di tahun 2008 menuntut BEI harus selalu melakukan langkah strategis guna memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan masyarakat/pemodal dalam mengarungi tahun 2009.

Sepanjang tahun 2009, BEI terus menerus berupaya menciptakan pasar yang semakin likuid, teratur, wajar dan efisien. Sepanjang periode tersebut, Bursa telah menunjukkan kinerja yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya nilai kapitalisasi pasar. Pada tanggal 30 Desember 2009, IHSG ditutup pada level

Dist inguished Sharehol der,

By thanking God the Almighty, let us report the summary of operating income of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia for this year that ended on 31 December 2009.

The year of 2009 was a year full of challenge for the global financial community including Indonesia Stock Exchange (IDX) and the player of Indonesia Capital Market. The global financial crisis in 2008 forced IDX to conduct the strategic plan in order to provide the trust and certainty from society/investor along 2009.

During 2009, IDX continuously created the market which was more liquid, regulated, properly and efficient. Along the period, Stock Exchange has proved the positive performance. The IDX Composite Index was continuously increased in line with the increase of the market capitalization value. On 30 December 2009, the IDX Composite Index was closed at 2,534.35 or increased


(15)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

13

2.534,35 atau mengalami kenaikan sebesar 86,89% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun 2008 di level 1.355,40. Nilai kapitalisasi pasar saham pada 30 Desember 2009 sebesar Rp 2.019,3 triliun, naik 87,59% dibanding akhir Desember 2008 yaitu Rp 1.076 triliun. Demikian halnya dengan KPEI, selaku lembaga kliring dan penjaminan yang bertindak sebagai Central Counterparty

(CCP) di Pasar Modal Indonesia, bertekad untuk terus berupaya mengembangkan dan menyempurnakan dirinya guna memberikan kontribusi yang optimal bagi pasar modal sehingga diharapkan akan dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan perekonomian nasional secara tidak langsung.

Bagi KPEI, tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan. Dengan kondisi perekonomian nasional dan global serta situasi pasar modal yang sedang lesu membuat kami tertantang untuk dapat berupaya secara terus menerus agar dapat melewati masa krisis tersebut. Percaya kepada kemampuan dan kompetensi yang dimiliki serta dengan prediksi bahwa masa krisis ini akan segera berakhir, kami telah berupaya untuk menyusun program dan langkah strategis yang kami anggap dapat memandu kami dalam menjalankan usaha.

Dalam upaya untuk terus mengembangkan Perusahaan, kami selaku Direksi KPEI telah menyusun strategy business plan yang menjadi pijakan dalam kegiatan operasional dan pengembangan usaha KPEI. Adapun tema strategi yang telah kami identifikasi dan definisikan, yaitu

Revenue Growth, Investment for market development, dan

World Class Organization. KPEI menggunakan Balance Scorecard sebagai metode untuk mengukur pencapaian kinerjanya, yang mana kinerja KPEI tidak hanya diukur dari kinerja keuangannya saja tapi juga diukur dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif pengembangan proses bisnis dan juga perspektif kepuasan pengguna jasanya.

PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAN PENCAPAIAN BESAR

Hingga akhir tahun 2009, diketahui bahwa proses kliring transaksi bursa KPEI yang dilakukan secara netting, telah mencapai efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa

86.89% compared to the closing at the end of 2008 at 1,355.40. The stock market capitalization value at 30 December 2009 was in amount of Rp 2,019.3 trillion, increased 87.59% compared to the end of December 2008 that was Rp 1,076 trillion.

KPEI as the clearing and guarantee institution that acted as the Central Counterparty (CCP) in Indonesia Capital Market, was determined to continuously develop and enhanced in order to provide the optimal contribution for capital market thus it would expected indirectly to support the national financial development and improvement.

For KPEI, the 2009 was the year full of challenge. Referring to the national and global economic also the slack capital market challenged us to attempt continuously for passing the crisis. Trust to the ability and competency that we have also by predicting that the crisis would end, we have organized the program and strategic plan that we were expected can guide us to run the business.

In order to build up the Company, we as the KPEI Director have organized the strategy business plan that became the basis of the KPEI operational activities and business development. The strategic themes that we have identified and defined were Revenue growth, Investment for market development, and World Class Organization. KPEI used the Balance Scorecard as the method to measure the performance, whereas the KPEI performance did not only measure from the financial performance but also can be measured from the learning and growth perspective, the development of business process perspective and customer satisfaction perspective.

REVENUE GROWTH AND GREAT ACHIEVEMENT

Until the end of 2009, the KPEI clearing process of stock exchange which was performed by netting, has reached the efficiency of daily average volume of settlement

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009


(16)

rata-rata harian sebesar 62,31%, sehingga rata-rata harian volume efek yang diselesaikan hanya 37,68% atau sebesar 2.112 miliar unit saham per hari. Efisiensi nilai penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian sebesar 82,57%, sehingga rata-rata harian nilai penyelesaian dana menjadi sebesar 17,43% atau sebesar Rp 640,23 miliar.

Tingkat efisiensi kliring penyelesaian transaksi bursa dari sisi efek maupun dana yang tinggi, tentunya mengurangi beban Anggota Kliring (AK) dalam menyelesaikan transaksi bursa yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar.

Adapun total nilai transaksi bursa yang telah dicapai sebesar Rp 977,523 triliun yang sedikit menurun bila dibandingkan dengan tahun 2008 lalu yang mencapai Rp 1.069,41 triliun. Sedangkan dari sisi volume efek yang ditransaksikan pada tahun ini telah mencapai 1,536 triliun unit efek yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 834,4 miliar unit efek.

Rata-rata nilai transaksi bursa harian yang sebelumnya Rp 4,4 triliun di tahun 2008, menjadi Rp 4,05 triliun di tahun 2009, sehingga KPEI mencatat penurunan pendapatan usaha bersih dari jasa kliring transaksi bursa dan pengelolaan dana jaminan hingga 4,38% bila dibandingkan dengan periode 2008. Namun demikian KPEI dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 121,357 miliar atau naik 79 % dari laba bersih tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh karena pendapatan lain-lain terutama dari pendapatan bunga sebesar Rp 26,158 miliar dan apresiasi atas nilai penempatan pada reksa dana senilai Rp 28,933 miliar yang pada tahun 2008 KPEI mencatatkan beban lain sebesar Rp 2,138 miliar.

INVESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR

Sebagaimana perannya sebagai CCP di industri Pasar Modal Indonesia, KPEI terus melakukan program

Capacity Building yang sudah menjadi kegiatan yang sifatnya inherent dalam program kerja yang dilakukan oleh setiap unit kerja di KPEI guna mampu berperan aktif dalam percaturan pasar modal baik domestik, regional, maupun global.

of the stock exchange transaction at 62.31%, thus the daily average of securities volume which was settled were 37.68% or in amount of 2,112 billion shares unit per day. The efficiency of daily average volume of stock exchange transaction was 82.57% thus the daily average of cash settlement value was 17.43% or in amount of Rp 640.23 billion.

The clearing efficiency level of settlement of the stock exchange transaction from securities and high cash definitely reduced the load of CM to settle the stock exchange which was at the end would increase the market liquidity.

The total value of stock exchange transaction has reached Rp 977.523 trillion which decreased from 2008 that reached in amount of Rp 1,069.41 trillion. Meanwhile, from the shares volume which was traded this year has reached 1.536 trillion shares unit which increased from the last at 834.4 billion shares unit.

The previous daily average value of stock exchange transaction in 2008 was Rp 4.4 trillion, became Rp 4.05 trillion in 2009, thus the net operating revenue of KPEI from the stock exchange clearing transaction and the management of guarantee fund up to 4.38% compared to the 2008 period. However, KPEI could record the net income at Rp 121.357 billion or increased 79% from the net income of the previous year. This was caused by the other income especially interest income at Rp 26.158 billion and appreciation over the placement of mutual funds in amount of Rp 28.933 billion which on 2008 KPEI recorded the other expenses in amount of Rp 2.138 billion.

INVESTMENT FOR MARKET DEVELOPMENT

As a CCP in Indonesia Capital Market industry, KPEI continuously conducted the Capacity Building program which became the inherent activities in the working program by the entire working unit in KPEI to perform actively in the capital market in domestic, regional, and global.


(17)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

15

Bentuk nyata yang dilakukan oleh KPEI dalam aktivitas pengembangan pasar modal adalah melakukan kerjasama dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam hal pengembangan infrastruktur Pasal Modal Indonesia. KPEI berperan aktif dan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Tim Kerja Strategic Management Office

(SMO) dan Project Management Office (PMO) terkait pengembangan infrastruktur pasar modal tersebut. Untuk pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI bertanggung jawab untuk pengembangan proyek antara lain meliputi Risk Management, Collateral Management dan Continuous Settlement,

pengembangan-pengembangan tersebut ditujukan untuk mendukung tercapainya mekanisme perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang berlangsung secara Straight Through Processing (STP).

Selain ikut serta dalam pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI juga aktif dalam upaya sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat. KPEI bekerja sama dengan Bapepam-LK, BEI, dan KSEI menyelenggarakan Executive training, workshop wartawan dan roadshow ke beberapa perguruan tinggi di beberapa kota sebagai perwujudan komitmen KPEI terhadap pengembangan pasar modal di Indonesia.

Hal tersebut kami anggap penting mengingat bahwa penduduk Indonesia yang jumlahnya besar merupakan potensi pasar yang luar biasa dan menjanjikan bagi pertumbuhan investor dan pasar modal di Indonesia.

ORGANISASI BERKELAS DUNIA DAN FOKUS KEPADA PELANGGAN

Menghadapi tantangan persaingan regional dan global yang begitu ketat dan untuk mendapatkan market share yang optimal, KPEI telah mengambil langkah-langkah strategis yang disusun dalam sebuah Cetak Biru (Blueprint) yang mencakup perencanaan yang komprehensif, pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dan pengembangan bisnis yang fokus pada pengembangan sistem, produk, dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta memenuhi standar internasional.

The obvious matter that has been conducted by KPEI in the development of capital market was cooperating with the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK), Indonesian Stock Exchange (IDX), and Indonesian Central Securities Depository (KSEI) in developing the Indonesia Capital Market infrastructure. KPEI also actively performed and contributed in the implementation of Working Team of Strategic Management Office (SMO) and Project Management Office (PMO) in relation with the development of capital market infrastructure. To build up the capital market infrastructure, KPEI was responsible to develop the project such as Risk Management, Collateral Management and Continuous Settlement; those developments were aimed to achieve the traded, clearing and settlement of stock exchange mechanism by Straight Through Processing (STP).

Besides the development of capital market infrastructure, KPEI actively addressed and educated the public society. KPEI cooperated with Bapepam-LK, IDX, and KSEI to organize the Executive training, journalist workshop and road show to several universities in several cities as the commitment of KPEI for the development of Indonesia capital market.

We considered this matter as an important thing because the large number of population in Indonesia was an extraordinary potential market and assuring for the growth of investor and capital market in Indonesia.

WORLD CLASS ORGANIZATION AND CUSTOMER FOCUS

To face the challenge of regional and global competition also to achieve the optimize market share, KPEI has obtained the strategic plan which was arranged in the Blueprint that involved the comprehensive plan, the quality development of human resources, the business development that focused on system development, product, and services which was in line with the market need also qualified with the international standard.


(18)

Selaku central counterparty untuk pasar modal yang diatur oleh Undang-Undang, menuntut KPEI untuk dapat terus berbenah dan mengembangkan dirinya menjadi entitas usaha yang mampu menyediakan pelayanan berkualitas internasional. Untuk itu, konsisten dengan program pengembangan Capacity Building

yang di dukung oleh semangat untuk terus melakukan

continuous improvement di segala bidang, baik itu dari segi infrastructure system maupun sumber daya manusianya.

Pengembangan soft-skill maupun hard-skill dari Sumber Daya Manusia (SDM) KPEI merupakan fokus utama dari Perusahaan. Melalui Metode Knowledge Management maka karyawan KPEI difasilitasi untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya serta menampilkan potensi diri yang dimilikinya. Sebagai aset utama dari Perusahaan, KPEI menyadari bahwa melalui SDM yang berkualitas dan tangguh maka KPEI dapat melayani para Anggota Kliring dengan tingkat kepuasan yang tinggi. Dengan terus mengkaji dan membenahi job value, job grading, dan

remuneration serta meningkatkan kompetensi dan pemahaman regulasi internasional dari sumber daya manusianya, manajemen KPEI meyakini bahwa hal tersebut akan memacu segenap karyawan KPEI untuk dapat memberikan kemampuan dan kontribusinya yang terbaik dalam berkarya dan melayani pelaku pasar modal serta lebih efisien dalam bekerja. Dengan semakin efisien, maka perusahaan semakin ekonomis dalam memberikan pelayanan kepada Anggota Kliring. Dengan semangat untuk terus berkembang dan tata kelola perusahaan yang semakin baik, KPEI merasa yakin dapat terus mengembangkan usahanya dan bersaing dengan institusi sejenis dalam lingkup regional dan internasional.

SELF REGULATORY ORGANIZATION (SRO) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Sebagaimana tahun sebelumnya, KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) berkomitmen untuk terus menjalankan perannya dalam pengelolaan risiko di pasar modal dengan senantiasa meningkatkan kapasitasnya

As a central counterparty for the capital market by the Law, it always forced KPEI to straighten and develop itself to be the legal entity that is able to provide the services with international quality. Based on that, consistent with the Capacity Building development program which was supported by the enthusiasm in every part to continuous improvement, for the infrastructure system and human resources.

The KPEI soft-skill and hard-skill of human resources development were the main focus from Company. By Knowledge Management Method thus the KPEI employees were facilitated to increase their skills and competencies also to prove their own potentials.

As the main asset of the company, KPEI realized that by having qualified and tough human resources KPEI can serve the CM with the high level of satisfaction. By continuously reviewing and improving the job value, job grading and remuneration as well as building up the competency and the international regulation knowledge from the human resources, the KPEI management believed it would trigger all the entire employees of KPEI to provide their best ability and contribution in performing and serving the capital market player as well as to be more efficient in work. By being more efficient, thus company would be more economic in serving the CM.

With the enthusiasm to develop and the better good corporate governance, KPEI believed that we could always develop our business and competed with the similar institution in regional and international.

SELF REGULATORY ORGANIZATION (SRO) AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

As the previous year, KPEI as Self Regulatory Organization (SRO) committed to maintain its role in risk management in capital market by always increasing its capacity in that part. In 2009, besides the development of Risk

Laporan Dewan Direksi | Board of Directors Report


(19)

Laporan

Tahunan |

Annual R

epor

t

2009

17

dalam bidang tersebut. Pada tahun 2009 disamping mengembangkan sistem Risk Management yang terkait dengan fungsi KPEI sebagai CCP di Pasar Modal Indonesia, KPEI juga mulai melakukan tahapan awal untuk mengimplementasikan Enterprise Risk Management

(ERM) sebagai pengembangan pengendalian risiko internal. Diharapkan dengan implementasi ERM ini maka proses identifikasi, pengendalian dan mitigasi risiko Perusahaan dapat dikelola dengan baik sehingga berdampak kepada peningkatan kinerja Perusahaan secara optimal.

Konsisten dengan komitmennya, Perusahaan selalu peduli dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, maka KPEI telah melakukan beberapa kegiatan sosial terutama dibidang pendidikan. Hal tersebut ditunjukan dengan memberikan beasiswa dan sumbangan ke berbagai pihak seperti membangun sekolah yang rusak dikarenakan bencana alam dan bantuan rutin operasional untuk yayasan yang menyelenggaran pendidikan bagi kalangan tidak mampu di kawasan Bantar Gebang serta beasiswa bagi siswa-siswi penyandang cacat tuna netra. Tidak lupa kami juga telah melakukan kegiatan untuk dapat membantu mengembangkan kompetensi pemangku kepentingan KPEI dengan menyelenggarakan sekolah pasar modal tanpa memungut biaya, yang diselenggarakan bersama SRO lain dan PT Danareksa. Semua aktivitas tersebut merupakan wujud nyata dari program Corporate Social Responsibilities KPEI.

PERSISTEN MENGHADAPI TANTANGAN

Kami menyadari faktor ketidakpastian akan kembali hadir di tahun 2010. Namun demikian, dengan berbekal perencanaan yang komprehensif, tingkat kehati-hatian yang tinggi, senantiasa mencermati peluang yang terbaik serta fokus dalam menjalankan seluruh rencana dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan upaya yang maksimal, sehingga dengan rasa penuh keyakinan KPEI dapat mencapai kinerja yang terbaik di tahun 2010.

Management system that was related to the KPEI function as CCP in Indonesia Capital Market, KPEI also started the early step to implement the Enterprise Risk Management (ERM) as the development of internal risk management. It was expected by implementing the ERM thus the Company identification process, management and risk mitigation could be manage properly therefore it would impact optimally to the improvement of Company performance.

Consistent with its commitment, the Company always aware to increase the life quality of Indonesia society, therefore KPEI conducted several social activities especially in education. It was proved by providing scholarships and donating to many parties such as building a school which was destroyed by a natural disaster, the operational regular donation for the educational institution for the needy people in Bantar Gebang, and the scholarship for blind student. We never forgot to organize the activities to help improving the competency of KPEI stakeholders by arranging the capital market school for free, cooperating with the other SRO and PT Danareksa. All the activities are the concrete realization of KPEI’s Corporate Social Responsibilities.

PERSISTENT TOWARD CHALLENGES

We realized the uncertainty factor will return in 2010. However, based on the comprehensive plan, the high level of prudent, constantly to precise the best chance, and to focus in conducting all the plan and commitment to serve the best of ability and attempt, thus with full of confidence, KPEI can reach the best performance in the year of 2010.


(20)

Dengan keyakinan yang mantap dalam mengakhiri tahun 2009 dan menapaki tahun 2010, KPEI sebagai lembaga Central Counterparty senantiasa berupaya untuk menyempurnakan sistem manajemen risiko yang menjadi kompetensi utamanya. Diharapkan keberadaan sistem risk management yang semakin baik akan memberikan rasa aman dan menarik bagi investor dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.

Dalam tahun 2009, seluruh manajemen dan karyawan KPEI ingin menyambut hangat bergabungnya Bapak Bambang Widodo sebagai Direktur KPEI yang baru. Saya yakin bahwa dengan pengalaman, keahlian, dan komitmen serta dukungannya, KPEI akan dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan layanan yang optimal kepada stakeholder-nya.

Akhir kata, atas pencapaian yang berhasil diraih oleh KPEI sepanjang tahun 2009, perkenankan kami dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapepam-LK sebagai regulator pasar modal, BEI sebagai pemegang saham KPEI, dan Dewan Komisaris, atas kerjasama, dukungan dan arahannya selama ini kepada kami. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan KPEI yang telah bekerja keras dan memberikan sumbangsihnya dalam pencapaian KPEI di tahun 2009 ini.

Juga, kepada seluruh pemangku kepentingan KPEI, terutama Anggota Kliring, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama dan dukungannya selama ini dan sebaliknya, kami akan menjunjung tinggi komitmen kami sebagai Central Counterparty Pasar Modal Indonesia dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien dan kehandalan informasi sehingga kami dapat selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggan, pemegang saham, mitra usaha serta masyarakat Indonesia pada umumnya.

With the steady confidence to end of the 2009 and enter the 2010, KPEI as the Central Counterparty institution always attempted to enhance the risk management system which becomes its main competency. It was expected that the improved risk management system will provide a safe and attractive environment for investor while investing in Indonesia Capital Market.

In 2009, all the management and the entire employees of KPEI welcome Bambang Widodo as the new Director of KPEI. I believed with his experience, skill, commitment and support, KPEI can continuously improve the performance and provide the optimal services to its stakeholders.

Finally, based on the succeeded achievement of KPEI along 2009, may give us the opportunity to say our best appreciation to Bapepam-LK, as the regulator of capital market, IDX as the shareholder of KPEI, and the Board of Commissioners, for the cooperation, support, and direction to us. We also did not forget to say our gratitude and appreciation to all the entire employees of KPEI who had worked so hard and had contributed for the KPEI achievement in 2009.

In addition, to all the KPEI stakeholders, especially CM, we say our best gratitude over the cooperation and support for this time, we will keep our commitment as a Central Counterparty of Indonesia Capital Market in providing the services that is qualified, efficient and reliable information hence we can always give our best services to the customers, shareholders, partners and public in general.

Laporan Dewan Direksi | Board of Directors Report

Bambang Widodo

Direktur | Director

Hoesen


(21)

Achievement of excellence

We continuously provide for maximum contribution to reach the best achievement.

Always be persistent, accurate and focused in our contribution.

Kami terus berupaya memberikan kontribusi yang maksimum

untuk mencapai hasil yang optimal. Senantiasa gigih, jeli, dan

fokus dalam berkontribusi.


(22)

STRATEGI DAN

RENCANA PENGEMBANGAN

The Strategy and Development Plan

Formulation Process and Strategic Implementation

The 2009 was the last year of the Corporate Strategic Business Plan Series which was stated in the Strategy Business Plan 2006-2009, it contained with the three Corporate strategic themes, namely Revenue growth, Investment for market development, World Class Organization. Those three themes were the foundation for the arrangement of the Working Plan in 2009.

The arrangement of the Working Plan was the corporate attempt to continuously improve its services and organization by referring to the standard and best practices of similar institution in other country including the recommendation of international institutions.

Moreover, the relation and process of the annual development plan, the corporate vision and mission, and the other strategic plan element can be described as follow:

Proses Perumusan dan Implementasi Strategi

Tahun 2009 merupakan tahun terakhir dari rangkaian rencana Perusahaan yang tertuang dalam Strategy Business Plan 2006-2009, dengan tiga tema strategi Perusahaan yaitu Revenue growth, Investment for market development, World Class Organization. Ketiga tema tersebut tetap menjadi pijakan untuk penyusunan Rencana Kerja tahun 2009.

Penyusunan Rencana Kerja merupakan upaya perusahaan untuk terus menerus melakukan perbaikan baik dari sisi pelayanan maupun organisasi dengan mengacu pada standar dan best practices lembaga sejenis di negara lain termasuk rekomendasi lembaga-lembaga internasional. Adapun kaitan dan proses rencana pengembangan tahunan, visi-misi Perusahaan, dan unsur perencanaan strategis lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:


(23)

La

p

o

ra

n

T

ah

u

n

an

|

A

n

n

u

al

Re

p

o

rt

2

0

0

9

21

Image 1. The Hierarchy of the Formulation Process and Strategic Implementation

Gambar 1. Hirarki Proses Perumusan dan Implementasi Strategi

Inisiatif Proyek Dan Nonproyek

Inisiatif merupakan kegiatan strategis yang dilakukan Perusahaan dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Inisiatif sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu Proyek dan Non-proyek. Inisiatif yang dikategorikan sebagai Proyek mengikuti prosedur/ metodologi proyek sebagaimana yang tertuang dalam

Standard Operational Procedure (SOP). Sedangkan aktivitas yang bersifat Nonproyek tidak mengikuti standar baku metodologi proyek, melainkan hanya melalui proses pelaporan kepada Strategy Management Office (SMO)/Project Management Office (PMO). Hal ini juga berlaku pada kegiatan yang berupa program rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pada umumnya inisiatif yang berbentuk proyek terkait dengan pengembangan teknologi informasi, namun inisiatif proyek lainnya dapat berbentuk penyusunan konsep/ studi, penambahan/perubahan peraturan baru, atau penyelenggaraan event-event tertentu.

Project and Non-project Initiatives

Initiative is the corporate strategic activities in order to reach the determined strategic target. Initiative is divided in two types, Project and Non-project initiative. Project Initiative follows the project procedure/methodology as stated in Standard Operational Procedure (SOP). For the Non-project does not follow the basic standard of project methodology, whereas by using the report process to the Strategy Management Office (SMO)/ Project Management Office (PMO) including the annual routine programme. In general, the project initiative is related to the information technology development, whereas the other project initiative can be formed by the arrangement of the concept/study, the addition/ modification of new regulation or by conducting special events.

• Mission: To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market.

• Vision: To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best service in Indonesian Capital Market.

• Value: Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, Fellowship.

• Revenue Growth

• Investment for Market Development

• Building CCP (World Class Organization)

• Internal & External Analysis

• Strategy Formulation & Selection

• Stakeholder = New income sources

• Customer = Capacity building

• Internal Process = CCP roles & competencies

• Learning & Growth = Learning Organization

• Measurement

• Target

• Project Initiatives

• Non Project Initiatives

Mission, Vision & Value Strategic

Theme

Strategic Business Plan (2006-2009) Strategic Map/Strategy Objectives (BSC Frames)

(2006-2009) Key Performance Indicator

(KPI Tahunan)

Strategic Initiatives (Rencana Pengembangan Tahunan)


(24)

Inisiatif Dalam Kerangka Balance Scorecard (BSC)

Seperti dijelaskan di atas bahwa perencanaan strategi di Perusahaan menerapkan pendekatan Balanced Scorecard

(BSC). Inisiatif 2009 yang disusun merupakan bentuk implementasi dari berbagai rencana strategis Perusahaan di atasnya. Jika dibingkai dalam kerangka BSC, secara garis besar, berbagai inisiatif utama yang direncanakan di tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut :

The Initiative in Balance Scorecard (BSC) Framework

As described above that the corporate strategic plan implements the Balance Scorecard (BSC) approach. The 2009 initiative was produced as an appearance the implementation of the corporate strategic plan. If it was set in the BSC framework, in general, many main initiatives which were mapped in 2009 could be described as follow:

Strategi dan Rencana Pengembangan | The Strategy and Development Plan

Financial & Stakeholders

• The Expansion of SLB

Transaction

• The REPO Development • The Management

Investment Policy

Customer

• Workshop, Visit,

Training, Socialization

• Customer Satisfaction

Survey

Learning & Growth

• Knowledge Management • Initiative Management • Integrated HR System • Enterprise Risk

Management Internal Business Process

• Netting Per Counter + SID • Risk Management System • Consolidation of

Derivative System

• Datawarehousing

Gambar 2. Jenis Inisiatif Tahun 2009

Secara garis besar sebagai pengejawantahan

perencanaan strategi KPEI, dituangkan ke dalam berbagai inisiatif pengembangan yang dikelompokkan sesuai bidangnya.

Pengembangan Produk Baru

Strategi pengembangan produk pada umumnya masih mengikuti perkembangan produk di bursa. Hal ini dikarenakan fungsi utama KPEI sebagai pelaksana kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Untuk itu KPEI sebagai bagian dari rantai transaksi Bursa senantiasa menyesuaikan dengan pengembangan produk yang ada di Bursa.

Disamping itu, KPEI juga tetap berupaya

mengembangkan produknya sendiri dalam memenuhi kebutuhan, harapan serta melengkapi jenis layanan jasa yang ada di KPEI bagi kepentingan Anggota Kliring (AK), seperti pelayanan Securities Lending and Borrowing

(SLB) dan Repurchase Agreement (Repo) dalam bentuk inisiatif dibidang pengembangan produk yang meliputi Perluasan Transaksi SLB/Repo Saham sebagai bagian dari pengembangan yang dapat mengakomodasi transaksi yang saat ini terjadi di luar bursa (over the counter) agar menjadi lebih teratur, regulated, dan dapat dimonitor risiko serta dampaknya bagi market secara keseluruhan.

Image 2. The Type of Initiative in 2009

In general, as the implementation of KPEI’s strategic plan, was stated in many development initiatives which were classified based on the areas.

The Development of New Product

Generally, the product development strategic is still following the product development in stock exchange. It is because the KPEI’s main function as the executor of clearing and guarantee for settlement of Stock Exchange transaction. Therefore, KPEI as part of chain of Stock Exchange transaction always adapts with the product development in Stock Exchange.

Furthermore, KPEI is still attempting to develop their product to fulfill the necessity, expectation also to complete the service in KPEI for the importance of the Clearing Member (CM), as Securities Lending and Borrowing (SLB) and Repurchase Agreement (Repo) services in the product development area which consists of the Expansion of SLB/Repo Transaction as part of the development which can accommodate the transaction that occurs over the counter to be more organized, regulated and the risk and impact in market can be monitored.


(25)

La

p

o

ra

n

T

ah

u

n

an

|

A

n

n

u

al

Re

p

o

rt

2

0

0

9

23

Fitur SLB yang saat ini tersedia dimana KPEI berperan sebagai CCP, lebih lanjut dikembangkan menjadi transaksi yang lebih mengarah pada bilateral contract

yang bersifat negosiasi, arranged dan customized

untuk AK, serta pengembangan Repo saham yang dilatarbelakangi oleh banyaknya transaksi atau Kontrak Repo yang terjadi antar AK di luar kendali atau kontrol

regulator (SRO dan Bapepam-LK). Selain itu, untuk mendukung transaksi SLB dalam rangka memaksimalkan fungsi dari lendable pool dalam menyediakan saham yang dapat dipinjamkan, maka dibentuklah rekening lendable pool level sub account, sehingga hal ini diharapkan dapat memberikan transparansi bagi lender terhadap keberadaan efeknya sebagai obyek pinjam meminjam.

Kliring dan Penyelesaian

Sebagai salah satu dari proses bisnis inti (core business process) KPEI, pengembangan proses kliring dan penyelesaian transaksi Bursa, diarahkan pada mekanisme yang lebih efisien dan dapat memberikan nilai tambah bagi para pelaku pasar, dengan tetap mengacu kepada tren dan best practices yang ada di negara-negara lain. Inisiatif di bidang kliring dan penyelesaian transaksi Bursa yang dikembangkan meliputi netting per-counter,

kliring di level nasabah berdasarkan Identitas Tunggal Nasabah atau Single Investor ID (SID) dan enhancement

kontrak berjangka multiproduk.

Currently, SLB module is available whereas KPEI role as a Central Counterparty (CCP), moreover is developed to be the bilateral contract transaction which characterizations are negotiable, arranged and customized for CM, and expansion of the stock Repo founded on the amount of transaction or Repo contract which occurs between CM and uncontrollable by the regulator (Self Regulatory Organization/SRO and Bapepam-LK). In addition, to support the SLB transaction in order to optimize the lendable pool in providing the eligible securities, thus the lendable pool on the sub account level is created; hopefully it can provide the transparency for lender over its securities as the object of lending and borrowing.

Clearing and Settlement

As a part of KPEI’s core business process, the development of the clearing and settlement process of Stock Exchange transaction is directed to the mechanism which is more efficient and valuable for the market participant, referring to the trend and best practices in other countries. The initiative in clearing and settlement of stock exchange transaction which is developed as well as netting per-counter, clearing on sub account level based on Single Investor ID (SID) and enhancement of multiproduct at derivative market.


(26)

Inisiatif pengembangan proses kliring dengan mekanisme

netting per-counter dimaksudkan agar proses penyelesaian transaksi Bursa oleh KPEI dari/ke AK dapat dilakukan pemindahbukuan uang dan efeknya melalui instruksi DvP/RvP, yaitu perpindahan uang dan efek yang terjadi pada waktu yang bersamaan pada tanggal penyelesaian. Dalam proyek ini, juga dikembangkan sistem yang dapat mengakomodir perubahan struktur keanggotaan baru KPEI yang mengaplikasikan konsep General Clearing Member (GCM) dan Individual Clearing Member (ICM). Demikian juga, implementasi konsep single investor

ID (SID) dalam mekanisme kliring dan penyelesaian transaksi Bursa, dilakukan agar posisi hak dan kewajiban serta penyelesaian transaksi Bursa pada level sub account

di AK dapat dilakukan secara otomatis tanpa harus dilakukan secara manual.

Hal lain yang tak luput dari perhatian KPEI adalah inisiatif pengembangan atau enhancement sistem derivative

yang mampu mengakomodasi perubahan dari berbagai macam variabel yang terkait dengan adanya review

spesifikasi produk derivatif menjadi lebih fleksibel.

Manajemen Risiko

Strategi pengembangan manajemen risiko diarahkan pada terciptanya suatu mekanisme dan sistem manajemen risiko yang prudent, lebih sensitif terhadap risiko, namun tetap efisien bagi pasar. Inisiatif yang dilakukan adalah dengan mengembangkan suatu sistem manajemen risiko baru yang real time dan terintegrasi antar produk di semua pasar. Proyek ini juga diharapkan dapat menghasilkan suatu mekanisme yang mampu melakukan validasi atas order-order yang dianggap berisiko sebelum order itu matched dan masuk ke sistem kliring/penyelesaian (pre-order validation). Inisiatif di bidang manajemen risiko meliputi pengembangan sistem manajemen risiko, penyempurnaan monitoring AK dan efek, dan penerapan Enterprise Risk Management (ERM).

Tujuan utama dalam pengembangan sistem

manajemen risiko yang baru adalah menciptakan sebuah sistem manajemen risiko yang real time dan terintegrasi antar produk/market serta dapat melakukan

pre-order validation. Sistem yang baru juga akan mengimplementasikan metode perhitungan baru yang

The initiative of clearing process development by netting per counter mechanism is aimed for the settlement of Stock Exchange transaction by KPEI from/to CM can be book-transferred for cash and securities by using Delivery versus Payment/Receive versus Payment (DvP/RvP), is the transfer of cash and securities which is occurred at the same time on the settlement date. In this project, the system is also developed to accommodate the change of KPEI new membership structure that applies the General Clearing Member (GCM) and Individual Clearing Member (ICM) concept.

Implementation of the single investor ID (SID) concept in the clearing and settlement of Stock Exchange transaction mechanism is performed in order to the rights and obligation also the settlement of Stock Exchange transaction on sub account level in CM can be settled automatically.

In relation to the derivative market, KPEI concerns to the initiative of development or enhancement the derivative system that accommodate the change of variables which is related with the specification review over derivative product to be more flexible.

Risk Management

The development strategic of risk management is directed to create a mechanism and risk management system which is prudent, more sensitive to the risk, but still efficient for the market. The new risk management system is real time and integrated between products in every market. This project is aimed to create a system that capable to validate the order that is risked before the order is matched and received by the clearing/settlement system (pre-order validation). The initiative in risk management consists of the development of risk management system, the enhancement of CM and securities monitoring, and the implementation of Enterprise Risk Management (ERM).

The main object in the development of risk management system is to create a risk management system which is real time and integrated between products/markets as well as can perform the pre-order validation. The new system will implement the new calculation that is commonly used, accurate, and efficient for the collateral

Strategi dan Rencana Pengembangan | The Strategy and Development Plan


(1)

Laporan

Tahunan | Annual R

epor

t

2009

127

– –

di i

ang n

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008

AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued

Biaya perolehan Surat Utang Negara adalah sebesar Rp 288.586.656.228 di tahun 2009 dan Rp 175.636.656.228 di tahun 2008. Sesuai

dengan sifat dan fungsi dana jaminan,

penempatan dana jaminan pada Surat Utang Negara dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan direalisasi pada nilai nominal. Namun,

peraturan Bapepam-LK mensyaratkan agar

penyajian laporan keuangan dana jaminan menggunakan prinsip akuntansi dan bentuk yang berlaku pada Reksa Dana, sehingga investasi dalam Surat Utang Negara tersebut disajikan sebesar nilai wajar.

Acquisition cost of the Government Bonds amounted to Rp 288,586,656,228 in 2009 and Rp 175,636,656,228 in 2008. In accordance with the nature and purpose of the guarantee fund, placement of guarantee fund in Government Bonds is intended to be held until maturity and will be realized at nominal value. However,

Bapepam-LK rule requires the financial

statements of the guarantee fund to be prepared in the accordance with accounting principles and reporting format of Mutual Fund, accordingly the investment in Government Bonds are stated at fair value.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi Bursa Efek Indonesia. Keuntungan belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar adalah Rp 18.409.000.000 di tahun 2009, sedangkan kerugian belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar adalah Rp 19.084.000.000 di tahun 2008.

As of December 31, 2009 and 2008, the Government Bonds values were based on reference price of Indonesia Stock Exchange. Unrealized gain due to changes in fair value amounted to Rp 18,409,000,000 in 2009, whilst unrealized loss due to changes in fair value amounted to Rp 19,084,000,000 in 2008.

Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk PT Bank Mandiri Tbk sebagai Kustodian.

In relation to the investment, KPEI has appointed PT Bank Mandiri Tbk as the Custodian.

6. PIUTANG DANA JAMINAN 6. GUARANTEE FUND RECEIVABLES

Akun ini merupakan tagihan dana jaminan kepada P.T. Bursa Efek Indonesia (BEI) yang timbul sehubungan dengan perjanjian antara KPEI dengan BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ-002/KPEI/0897 tanggal 18 Agustus 1997, dimana disepakati bahwa BEI atas nama KPEI melakukan pungutan Dana Jaminan kepada anggota kliring.

This account represents guarantee fund

receivable from P.T. Bursa Efek Indonesia (BEI) arising from agreement between KPEI and BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ-002/KPEI/0897 dated August 18, 1997, pertaining to collection of BEI on behalf of KPEI of Guarantee Fund from clearing members.

7. PIUTANG BUNGA 7. INTEREST RECEIVABLES

2009 2008

Rp Rp

Surat Utang Negara 3.303.872.036 2.845.866.214 Government Bonds

Deposito berjangka 2.018.136.018 3.342.637.236 Time deposits

Jumlah 5.322.008.054 6.188.503.450 Total

8. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 8. ACCRUED EXPENSES

Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini terdiri atas beban pengelolaan dana jaminan dan beban jasa kustodian yang masih harus dibayar.

In 2009 and 2008, this account consists of accrued guarantee fund management fee and accrued custodial services fee.


(2)

128

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008

AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued

9. PENGHASILAN BUNGA 9. INTEREST INCOME

2009 2008

Rp Rp

Deposito berjangka 65.951.624.567 48.462.133.378 Time deposits

Surat Utang Negara 17.502.696.707 12.823.446.733 Government Bonds

Jasa giro bank 2.105.689 1.099.953 Bank accounts

Jumlah 83.456.426.963 61.286.680.064 Total

10. KOMITMEN 10. COMMITMENTS

a. KPEI memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2010 sesuai Addendum

I No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 tanggal

27 Agustus 2009. Fasilitas kredit ini

semata-mata digunakan untuk menanggulangi

kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama (Catatan 4).

a. KPEI obtained a standby credit facility from PT Bank Mandiri Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2010 with reference to Addendum I No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 dated August 27, 2009. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the clearing fund in the same bank (Note 4).

b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas

transaksi saham. KPEI memperkirakan

potensi kegagalan beruntun sebesar

Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI

memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan

kesempatan kepada Bapepam untuk

melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.

b. In August 2002, PT Usaha Bersama

Sekuritas failed to settle securities

transactions. KPEI estimated potential

recurring failure of Rp 30,986,550,000.

Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was made in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give Bapepam a chance to

investigate any indication of unfair

transactions.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan,

KPEI masih melakukan penundaan

penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.

As of the date of the financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.

11. INFORMASI TAMBAHAN 11. ADDITIONAL INFORMATION

Berdasarkan Surat Keputusan No.

SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan KPEI untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan

Bapepam-LK terhadap adanya dugaan

pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada KPEI.

Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR-02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered KPEI to freeze the assets of

PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in

connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to KPEI.

– –


(3)

Laporan

Tahunan | Annual R

epor t 2009

129

– – dana

a a

gan, ,

-

-P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008

AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued

Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah

tersebut, beberapa nasabah SPS (Para

Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I,II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan

Perbuatan Ingkar Janji/ Wanprestasi

No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal

24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, proses gugatan

perdata tersebut masih berlangsung di

Pengadilan Jakarta Selatan dan belum diputus oleh Majelis Hakim.

In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summons Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01.Ggtn. NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered with the South Jakarta District Court. As of the date of these financial statements, the civil lawsuit is still under way in the South Jakarta District Court and no decision has been made.

Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.

The Management of KPEI believes that the abovementioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the

instruction from Bapepam-LK are to be

surrendered to the plaintiffs.

12. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP DANA JAMINAN

12. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE GUARANTEE FUND

Keuangan global dan pasar modal telah

mengalami krisis kredit yang berat dan

bergejolak. Kondisi tersebut serta kebijakan-kebijakan untuk pemulihan ekonomi berupa kebijakan fiskal maupun tindakan lainnya dapat mempengaruhi kemampuan anggota kliring untuk mempertahankan operasional dan profitabilitas serta melunasi kewajiban kontribusi dana jaminan pada saat jatuh tempo.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The conditions and policies taken to achieve economic recovery such as fiscal policy and other actions could influence the ability of clearing members to maintain operations and profitability and to settle liabilities on guarantee fund contribution as they mature.

Manajemen berpendapat bahwa Dana Jaminan mempunyai sumber kontribusi yang memadai untuk melanjutkan operasinya di masa depan. Oleh karena itu, Dana Jaminan terus menerapkan kelangsungan hidup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

The management believes that the Guarantee Fund has adequate resources from contributions to continue its operational existence for the foreseeable future. Accordingly, it continues to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.

13. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 13. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi KPEI untuk diterbitkan pada tanggal 24 Pebruari

The financial statements have been approved by the Directors of KPEI for issue on February 24,


(4)

130

Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank


(5)

(6)

Indonesia Stock Exchange Building,

Tower 1, 5th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Tel. (+62-21) 515 5115 (hunting),

Fax. (+62 21) 515 5106

www.kpei.co.id

Laporan Tahunan