Penyakit Akibat Virus KELAS X HERNI BUDIATI
30
Biologi SMA dan MA Kelas X
yang disebabkan oleh Pneumocystis carinii merupakan penyebab utama kematian orang yang terkena infeksi HIV,
penyebab yang lain adalah terjadinya kanker dan sarkoma. AIDS ditularkan melalui hubungan seks, kontak langsung
dengan darah, jaringan, atau jarum suntik yang terkontaminasi HIV, dan ditularkan dari ibu kepada anaknya selama kelahiran
dan menyusui. Gejala virus ini baru muncul lebih kurang 10 tahun setelah infeksi.
c. Demam ebola disebabkan oleh virus ebola yang berbentuk seperti benang panjang yang ujungnya melengkung. Virus
ebola awalnya adalah virus yang menyerang binatang kera di daerah tropis daratan Afrika. Virus ebola disebarkan
melalui cairan tubuh penderita yang masuk ke peredaran darah orang yang sehat atau melalui jalur pencernaan. Belum
ditemukan obat atau vaksin yang efektif untuk mengen- dalikan virus ebola. Wabah ebola beberapa kali melanda
Afrika, yaitu tahun 1976 di Sudan menginfeksi 284 orang dan menewaskan 151 orang. Pada tahun 1995 wabah ebola
melanda Kongo, ditemukan 318 kasus dengan 280 orang meninggal dunia. Tiga dari empat orang yang terinfeksi virus
ebola di Kongo meninggal dunia. Pada tahun 2000 – 2001 wabah ebola menyerang Uganda menewaskan 224 orang.
Pada tahun 2002 virus ebola kembali muncul di Gabon dan Kongo.
d. Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang anjing. Biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan.
Gejala penyakit muncul setelah periode inkubasi selama 10 hari sampai satu tahun berupa demam, kesulitan
bernapas, kontraksi otot yang tak terkendali, dan gejala takut pada air. Biasanya diikuti dengan kematian antara 3 hari
sampai 3 minggu setelah gejala muncul. Usaha yang dapat dilakukan adalah mencegah perkembangan dan penularan
virus dengan vaksin rabies.
e. Penyakit cacar atau variola disebabkan oleh virus smallpox. Penyakit cacar berakibat fatal dan sangat mudah ditularkan
melalui kontak tubuh dengan penderita. Setelah masa inkubasi selama 12 hari, muncul gejala demam tinggi dan
emosi kacau yang tampak seperti gejala keracunan. Tiga atau empat hari kemudian gejala ini diikuti dengan munculnya
ruam di wajah, lengan, paha, telapak tangan, dan telapak kaki. Dalam enam sampai 10 hari ruam berkembang menjadi
radang. Pada daerah radang ini sangat mudah terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Radang kemudian akan mengeras,
biasanya meninggalkan parut di kulit. Demam dan gejala keracunan mulai berkurang. Kematian biasanya diakibatkan
oleh infeksi pada jantung, hati, dan otak. Pada tahun 1967 WHO mengeluarkan program vaksinasi
untuk melawan virus cacar, karena pada saat itu penyakit ini menyebabkan infeksi pada 10 – 15 juta orang di seluruh
dunia setiap tahunnya, dengan 2 juta orang diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 1979 WHO menyatakan virus
Gambar 2.9 Virus ebola yang menye-
babkan demam ebola.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Gambar 2.10 Virus cacar.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Virus
31
cacar telah punah dari bumi dan merekomendasikan untuk menghentikan vaksinasi dan menghancurkan stok virus di
laboratorium. Pada saat ini sampel virus cacar hanya ada di Amerika dan Rusia.
f. Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung dan mulut.
Di dalam tubuh, virus menginfeksi sel saraf pusat dan menggunakannya untuk replikasi. Infeksi dapat menyebab-
kan paralisis tidak mampu menggerakkan bagian tubuh parsial yang permanen. Penyakit ini biasanya ditemukan
pada anak-anak berumur antara 5 – 10 tahun. Penyakit polio mula-mula diteliti oleh ilmuwan Jerman Jacob von Heine
pada tahun 1840. Periode inkubasi virus ini antara 4 sampai 35 hari. Gejala awal ditunjukkan adanya kelelahan, demam,
sakit kepala, muntah-muntah, kesulitan buang air besar, kekakuan pada leher, diare, dan rasa sakit pada anggota
gerak tubuh. Karena sel saraf yang mengatur pergerakan otot tidak dapat diganti ketika rusak, maka infeksi virus polio
dapat menyebabkan paralisis permanen. Jika yang diserang adalah sel saraf pusat yang mengatur respirasipernapasan,
penderita hanya dapat bertahan hidup jika dimasukkan ke dalam paru-paru buatan. Kasus paralisis muncul satu
diantara 100 kejadian nonparalisis. Pada tahun 1950 telah ditemukan vaksin, sehingga serangan virus polio dapat
ditekan serendah mungkin.
g. Virus hepatitis B HVB menyebabkan inflamasiradang dan pembengkakan pada hati. Infeksi virus menyebabkan sakit
kuning dan sakit seperti influensa. Sakit kuning disebabkan karena cairan empedu menyebar ke seluruh tubuh sehingga
kulit dan bola mata berwarna kuning. Infeksi yang kronis menyebabkan cirrhosis rusaknya sel hati dan kanker hati.
Saat ini diketahui ada tiga virus yang menyebabkan hepatitis, yaitu virus A, B, dan non A-non B. Virus A menyebabkan
penyakit hepatitis A, virus B dapat menyebabkan penyakit hepatitis B yang paling berbahaya, dan virus non A-non B
menyebabkan penyakit hepatitis C. Untuk mencegah hepatitis dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan
beserta perlengkapan makan dan mengikuti imunisasi hepatitis.
h. Virus juga menyebabkan infeksi pada tumbuhan. Gejala infeksi virus pada tumbuhan misalnya berupa pola bercak
atau mosaik pada daun, daun kekuningan, pertumbuhan terhambat dan kematian dini, bentuk yang tidak normal,
dan pertumbuhan yang luar biasa. Beberapa virus tumbuhan telah diketahui misalnya virus mosaik tembakau TMV,
virus penyebab daun menggulung pada tanaman kentang, virus yang menyebabkan ujung tanaman bit mengeriting,
virus tungro yang menyerang tanaman padi disebarkan oleh wereng, dan virus CVPD citrus vein phloem degeneration
yang menyebabkan degenerasi pembuluh floem pada tanaman jeruk. Virus tersebut telah dipelajari intensif karena
Vaksin Polio Pada tahun 1950 Jonas Salk
mengembangkan vaksin yang dibuat dari virus polio inaktif dari
tiga strain yang diketahui yaitu Brunhilde tipe 1, Lansing tipe 2,
dan Leon tipe 3. Kekebalan terhadap satu salah tipe virus tidak
sekaligus kebal terhadap infeksi tipe yang lain. Pada tahun 1954
vaksin yang ditemukan Salk dinyatakan aman dan efektif untuk
mencegah perkembangan virus polio. Pada tahun 1963 ahli virus
Albert Sabin mengembangkan vaksin yang berisi virus hidup yang
dilemahkan yang dapat diberikan secara oral, disebut TOPV tri-
valent oral polio vaccine yang kemudian menggantikan model
vaksinasi suntik yang ditemukan Salk sebelumnya. TOPV kemudian
menjadi standar imunisasi di Amerika dan dunia. Hasilnya kasus
virus polio menurun drastis, dari 57.879 kasus pada tahun 1952
menjadi beberapa kasus tiap tahun. Kasus polio kembali mencuat pada
tahun 1988 di mana ditemukan sebanyak 350.000 kasus di
seluruh dunia. Namun mulai tahun 2000, kasus polio menurun lagi.
Bio Info
Gambar 2.11 Virus hepatitis B menye-
babkan penyakit hepa- titis.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
32
Biologi SMA dan MA Kelas X
menyebabkan kerugian yang besar. Virus tumbuhan disebarkan oleh serangga, air atau tanah yang terkontaminasi
virus, peralatan yang tercemar virus, dan melalui proses pengentenan.