Aliran Energi KELAS X HERNI BUDIATI

Ekosistem 201

2. Daur Fosfor

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik pada tumbuhan dan hewan dan senyawa fosfat anorganik pada air dan tanah. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer pengurai menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Daur ini berulang terus menerus.

3. Daur Karbon dan Oksigen

Kandungan CO 2 di atmosfer sebanyak 0,03. Sumber- sumber CO 2 di udara berasal dari respirasi makhluk hidup, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan diman- faatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar CO 2 di udara. Di ekosistem air, pertukaran CO 2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO 2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO 2 di air. Perubahan lingkungan memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alam. G Pencemaran dan Pelestarian Alam Gambar 9.22 Diagram daur fosfor. Sumber: Bang Gambar Penerbit, 2006 organisma fosfat terlarut sedimen batu fosfat erosi dan pencucian resus pension by physical and bilogical processes sadimentasi proses geologi proses pelarutan secara fisik dan biologi tumbuhan dan bakteri CO 2 HCO 3 pernapasan pernapasan fotosintesis membusuk fermentasi humus mem- busuk CaCO 3 batu kapur, atau kalsium karbonat CaCO 3 + CO 2 + H 2 O R CaH 2 CO 3 2 Gambar 9.23 Diagram daur karbon dan oksigen. Sumber: IImu Pengetahuan Populer, 2005 Tugas 9.6 1. Apakah peranan decomposer dalam daur nitrogen, fosfor, dan karbon? 2. Karbon berbentuk CO 2 selalu dihasilkan dalam respirasi dan diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. Namun kadar CO 2 di udara cenderung meningkat. Apakah penyebab meningkatnya kadar CO 2 di udara dan apa pengaruhnya terhadap daur karbon dan oksigen? 202 Biologi SMA dan MA Kelas X Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan- hewan tersebut. Pembangunan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan papan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif. Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman hayati daerah tersebut sehingga keseimbangan ekosistem terganggu. Ekosistem menjadi dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama. Perubahan lingkungan secara alami dapat disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.

1. Keseimbangan Lingkungan

Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik tanah, air, udara, cuaca, suhu dan faktor biotik tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak tertutup kemungkinan kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia. Dalam ekosistem atau lingkungan yang seimbang terdapat dinamika rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. Jumlah antara produsen, konsumen, dan pengurai ada dalam keseimbangan. Jumlah itu tidak tetap, melainkan mengalami fluktuasi. Misalnya di suatu ekosistem padang rumput terdapat rantai makanan yang terdiri dari rumput o rusa o harimau. Jika populasi rumput produsen meningkat, maka tersedia cukup banyak makanan untuk rusa konsumen I sehingga populasinya meningkat. Peningkatan populasi rusa mengen-dalikan populasi rumput sehingga pertumbuhannya menurun. Harimau memangsa rusa yang populasi meningkat, Gambar 9.24 Pembukaan hutan yang tidak terencana dapat merusak keseimbangan lingkungan. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2005 Ekosistem 203 Tugas 9.7 sehingga jumlah rusa kembali menurun. Harimau sendiri secara alami mempunyai perkembangbiakan yang lambat dan terjadi persaingan sesamanya sehingga populasinya cenderung sedikit. Jumlah rusa yang menurun memberi kesempatan populasi rumput untuk berkembang. Rumput yang melimpah kembali menyediakan makanan yang melimpah bagi rusa. Demikianlah, dalam ekosistem yang seimbang terjadi fluktuasi jumlah komponennya. Kamu harus ingat bahwa semua ini hanya akan terjadi jika keadaan lingkungan di tempat ekosistem itu berada stabil. Bagaimana jika padang rumput mengalami kebakaran? Bagaimana jika ada pemburu yang menembak mati harimau? Tentu saja kerusakan lingkungan atau salah satu komponen rantai makanan akan menyebabkan keseimbangan ekosistem menjadi rusak. Pada ekosistem yang rusak, daur materi dan energi akan terganggu sehingga ada komponen yang kelebihan makanan dan ada komponen yang mengalami kekurangan makanan. Jika populasi harimau berkurang akibat dibunuh pemburu liar, populasi rusa tidak ada yang mengendalikan sehingga jumlahnya melebihi daya dukung lingkungan. Jumlah rumput yang tersedia tidak cukup untuk memberi makanan bagi rusa, sehingga rusa akan mencari makanan ke tempat lain seperti ladang pertanian, perkebunan, atau pemukiman penduduk. Tentu kamu tidak menginginkannya bukan? Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi telah mengancam kelestarian lingkungan. Penduduk yang besar menuntut disediakan makanan, perumahan, dan fasilitas hidup yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk, didirikanlah berbagai macam industri, bahan tambang digali dengan liar, hutan ditebang untuk dijadikan perkebunan, lokasi pemukiman, kawasan industri, dan sebagainya. Kegiatan manusia ini berpotensi mengganggu keseimbangan alam secara langsung maupun tidak langsung. Sebutkan aktivitas manusia yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikan pendapatmu bagaimana seharusnya aktivitas itu dilakukan agar tidak merusak ekosistem yang ada.

2. Polusi

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, polusi atau pencemaran lingkungan diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Polutan dapat menyebabkan penyakit, diantaranya kanker, Gambar 9.25 Dalam ekosistem yang seimbang jumlah pro- dusen dan konsumen seimbang. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006