Sarcodina atau Rhizopoda KELAS X HERNI BUDIATI

60 Biologi SMA dan MA Kelas X Sel Sarcodina dilindungi oleh sebuah membran tipis, di bagian luarnya terdapat lapisan tipis yang agak kaku disebut ektoplasma. Ektoplasma berfungsi sebagai tempat ekskresi dan tempat pertukaran gas, yaitu masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida. Di sebelah dalam membran sel terdapat sitoplasma bergranuler dan nukleus yang berbentuk lonjong. Semua Sarcodina menggunakan kaki semu atau pseudopodia yang berupa perluasan protoplasma untuk bergerak dan menelan partikel makanan dengan fagositosis. Gerak dengan penjuluran sitoplasma membentuk kaki semu disebut gerak amoeboid. Makanan yang masuk segera dilingkupi oleh membran yang kemudian membentuk vakuola. Kemudian enzim dikeluarkan ke vakuola makanan untuk mencerna makanan menjadi zat-zat yang dapat digunakan oleh sel. Sisa makanan yang tak dapat dicerna dihancurkan dikeluarkan melalui ektoplasma. Setelah melewati masa pertumbuhan, Amoeba bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua sel anak yang sama. Proses ini disebut pem- belahan biner. Perhatikan beberapa contoh Sarcodina berikut ini. a. Amoeba, setidaknya ada enam jenis Amoeba yang bersifat parasit di dalam tubuh manusia. Amoeba yang paling penting adalah Entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan penyakit amoebiasis dan disentri yang sering berakibat fatal. Entamoeba gingivalis hidup dalam mulut manusia dan Entamoeba coli menghuni usus manusia namun tidak bersifat patogen. b. Foraminifera, meliputi lebih dari 30.000 jenis yang telah diketahui, sebagian diantaranya merupakan fosil. Foraminifera menyerupai Amoeba yang hidup di laut tetapi mempunyai cangkang pelindung yang disebut testa. Kebanyakan testa berdinding rapat, namun ada pula yang berpori. Bentuk testa bermacam-macam, ada yang seperti tabung sederhana hingga yang berbentuk bilik spiral. Ukurannya rata-rata hanya 0,05 cm namun ada yang mencapai 8 cm. Foraminifera bergerak dengan pseudopodia kecil yang muncul pada bagian testa yang terbuka yang disebut apertur. Pada testa yang berpori, pseudopodia menjulur melalui pori-pori ini. Foraminifera berkembang biak secara seksual dan aseksual. Seluruh sitoplasma digunakan untuk membentuk sel anak sehingga sel induk mati setelah berkembang biak. Foraminifera yang ada yang hidup di dasar laut dan ada yang mengapung di permukaan laut menyusun plankton. Makanan utamanya adalah bakteri dan diatom. Jika mati, cangkang testanya tenggelam dan berkumpul membentuk tanah globigerina diambil dari nama Globigerinidae, yaitu salah satu familia dari Foraminifera yang paling melimpah. Piramida di Mesir dibuat dari tanah Foraminifera yang dilapisi dengan granit. Para ahli geologi juga mempelajari endapan cangkang Foraminifera sebagai petunjuk lokasi ditemukannya cadangan minyak bumi. c. Radiolaria, bersifat uniseluler seperti amoeba namun dilengkapi dengan eksoskeleton yang rumit disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung. Biasanya berbentuk bulat simetris yang lebarnya dapat mencapai beberapa milimeter. Umumnya terbuat dari silika dan sering mempunyai tonjolan- Bio Info Penyakit Tidur Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensis merupakan parasit di dalam darah yang menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit tidur Afrika dan penyakit chaga pada manusia dan hewan lain. Penyakit tidur karena Trypano- soma ditularkan oleh lalat tse-tse Glossina palpates yang hanya ditemukan di Afrika. Trypanosoma mulai menjadi parasit ketika berada di dalam darah penderita, tetapi kemudian infeksi dapat menyerang sistem saraf pusat menyebabkan pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang yang diikuti dengan gejala tidur. Trypa- nosoma tidak pernah ditularkan secara langsung dari penderita ke orang lain. Oleh karena itu usaha pencegahan dapat dilakukan dengan membunuh lalat tse-tse. Saat ini kasus penyakit tidur sangat jarang dijumpai di seluruh Afrika. Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.3 Amoeba merupakan salah satu spesies dari kingdom Sarcodina. Protista 6 1 tonjolan keluar. Testa berpori yang digunakan untuk menjulurkan pseudopodia guna mencari makan. Sitoplasma Radiolaria mengandung banyak vakuola yang membantu untuk tetap mengapung di perairan. Radiolaria berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan inti yang diikuti pemisahan sitoplasma dan sebagian testa. Radiolaria yang mati cangkangnya tenggelam dan mengendap membentuk lapisan tanah radiolaria di dasar laut dalam.

3. Ciliata

Terdapat sekitar 8.000 jenis Ciliata yang bergerak dengan struktur menyerupai rambut yang disebut silia, kebanyakan hidup di perairan air tawar. Ciliata dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan distribusi silia, yaitu silia pada sebagian sel saja dan silia yang menyelimuti seluruh bagian sel. Silia berfungsi untuk bergerak dan menimbulkan efek pusaran air yang membantu memperoleh makanan berupa bakteri dan ganggang mikroskopis. Semua Ciliata mempunyai vakuola kontraktil untuk mengatur tekanan osmosis sel. Beberapa Ciliata mempunyai dua nukleus di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang berperan dalam metabolisme dan reproduksi aseksual, dan mikronukleus yang berperan dalam reproduksi seksual. Ciliata bereproduksi dengan pembelahan biner dan konjugasi dua sel yang melibatkan mikronukleus. Konjugasi tidak menghasilkan sel anak yang baru, tetapi setelah melakukan konjugasi, sel membelah menghasilkan empat sel anak yang identik yang lebih mampu bertahan hidup terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Kebanyakan Ciliata hidup ber- simbiosis komensalisme di dalam perut herbivora. Ciliata juga bersifat parasit di dalam usus manusia Balantidium coli yang menyebabkan luka inflamasi yang disebut balantidiasis. Ciliata dibagi menjadi empat kelompok: Holotricha berenang bebas, misalnya Paramecium, Suctoria mempunyai tentakel dan biasanya hidup melekat pada substrat, Peritricha biasanya berbentuk seperti bola yang berkoloni, dan Spirotricha berbentuk seperti terompet yaitu Stentor dan Euplotes . Perhatikan beberapa contoh Ciliata berikut ini. a. Balantidium coli merupakan Protozoa parasit yang menyebabkan penyakit diare berdarah pada manusia, hidup dalam saluran pencernaan Vertebrata. b. Paramecium sering disebut binatang sandal karena bentuk selnya menyerupai sandal. Merupakan organisme sel tunggal yang panjangnya biasanya kurang dari 0,25 mm. Paramecium mempunyai dua nukleus, nukleus yang besar disebut makronukleus dan dua buah nukleus yang kecil disebut mikronukleus. Tanpa makronukleus Paramecium tidak dapat hidup dan tanpa mikronukleus Paramecium tidak dapat berkembang biak. Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual dengan pembelahan binar. Kadang-kadang juga berkembang biak secara seksual dengan konjugasi. Paramecium ditemukan melimpah di genangan air tawar hampir di seluruh dunia. Beberapa spesies Paramecium Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Gambar 4.4 Anggota Sarcodina yang mempunyai cangkang: a Foraminifera dan b Radiolaria. a b vakuola kontraktil mikronukleus vakuola makanan vakuola kontaktil mikronukleus mulut sel sitostom Gambar 4.5 Struktur sel Parame- cium. Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006 62 Biologi SMA dan MA Kelas X ditemukan hidup di laut. Paramecium caudatum merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar yang banyak digunakan untuk penelitian. c. Stentor, Didinium, Vorticella, dan Stylonichia merupakan contoh Ciliata yang hidup di perairan air tawar.