Ciliata KELAS X HERNI BUDIATI

62 Biologi SMA dan MA Kelas X ditemukan hidup di laut. Paramecium caudatum merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar yang banyak digunakan untuk penelitian. c. Stentor, Didinium, Vorticella, dan Stylonichia merupakan contoh Ciliata yang hidup di perairan air tawar.

4. Sporozoa

Terdapat 4.000 jenis Sporozoa yang sebagian besar hidup sebagai parasit pada hewan. Bentuk dewasanya tidak mempunyai alat untuk bergerak. Banyak Sporozoa yang mempunyai daur hidup yang rumit, pada fase tertentu hidup pada suatu inang dan pada fase yang lain hidup pada inang yang berbeda. Dalam daur hidupnya menunjukkan adanya pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan generatif. Sporozoa yang belum dewasa disebut sporosit yang mudah berpindah-pindah mengikuti aliran darah. Semua Sporozoa membetuk spora berdinding tebal ketika berada pada tahap zigot. Sporozoa menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya toksoplasma dan malaria. a. Toksoplasma disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Gejala penyakit tergantung pada tempat infeksi. b. Malaria disebabkan oleh Plasmodium yang menginfeksi hati dan sel-sel darah merah. Inang Plasmodium adalah nyamuk Anopheles betina tempat berlangsungnya reproduksi seksual. Diketaui empat jenis Plasmodium. 1 Plasmodium vivax menyebabkan malaria tersiana tak ganas demam tiap 48 jam. 2 Plasmodium ovale menyebabkan malaria tersiana tak ganas dengan gejala seperti disebabkan oleh Plasmodium vivax. 3 Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana tak ganas demam tiap 72 jam. 4 Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tersiana ganas demam tak teratur, jika tidak segera ditangani dapat menjadi fatal. Perhatikan daur hidup Plasmodium pada Gambar 4.7. Daur hidup Plasmodium meliputi siklus reproduksi seksual dengan inang nyamuk dan siklus reproduksi aseksual dalam tubuh manusia. Infeksi dimulai ketika nyamuk pembawa memasukkan partikel parasit disebut sporosit bersamaan dengan kelenjar saliva yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah ke dalam sistem peredaran darah tubuh manusia. Ketika sporosit masuk ke dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual pembelahan ektoeritrositik selama 7 sampai 14 hari yang menghasilkan 10.000 sampai 30.000 sel anak yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah. Di dalam sel darah merah merozoit membelah lagi secara aseksual pembelahan eritrositik yang menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap 48 atau 72 jam tergantung dari jenis Plasmodium . Merosoit dilepaskan bersamaan dengan pecahnya sel darah merah yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang lain. Bersamaan dengan itu juga dikeluarkan senyawa racun yang Bio Info Cara Makan Ciliata Ciliata merupakan Protozoa yang mempunyai organel seluler yang paling rumit. Beberapa Ciliata mempunyai pelindung luar dari protein yang disebut pelikel. Ketika makan, silia membantu mengarahkan makanan ke mulut semu yang disebut sitostom, kemudian membentuk gulet yang mendorong makanan masuk ke dalam vakuola makanan. Sisa makanan kemudian dikeluarkan oleh vakuola itu melalui anus semu. Sumber: www.inria.fr Gambar 4.6 Plasmodium penyebab penyakit malaria pada manusia. Protista 63 dihasilkan merozoit sehingga penderita merasakan demam. Beberapa merosoit membentuk gametosit jantan dan betina yang dapat masuk ke dalam tubuh nyamuk ketika menggigit penderita. Di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina, Plasmodium me- lengkapi siklus hidupnya dengan reproduksi seksual. Pem- buahan berlangsung di dalam usus nyamuk yang menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi sporosit dan sporosit inilah yang kemudian ditularkan ke penderita baru. Beberapa jenis Plasmodium yang lain diketahui dapat menginfeksi primata, rodensia, burung, dan kadal. Protozoa yang menyerupai tumbuhan meliputi kelompok ganggang eukariotik. Kesamaan ciri dengan tumbuhan adalah mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof. Namun ganggang ini tidak dimasukkan dalam kingdom Plantae karena belum mempunyai diferensiasi sel yaitu belum memiliki akar, batang, dan daun semua bagian disebut talus. Diperkirakan terdapat sekitar 30.000 spesies ganggang yang kebanyakan hidup di laut. Ganggang dijumpai di tempat yang lembab, cukup cahaya, dan nutrien. Beberapa jenis hidup di daerah kutub dan ada pula yang hidup di sumber air panas yang bersuhu 70°C, meskipun suhu optimum untuk ganggang termofilik antara 50° – 54°C. Beberapa ganggang beradaptasi untuk dapat hidup di tanah lembap, di kulit-kulit pohon, bahkan permukaan batuan. Sebagian besar ganggang adalah uniseluler yang hidup soliter dan berukuran mikroskopis, sebagian kecil hidup berkoloni, beberapa ada yang multiseluler dan makroskopis yang panjangnya mencapai beberapa meter. Ganggang uniseluler yang hidup di laut menjadi bagian dari fitoplankton merupakan produsensumber makanan yang penting bagi organisme lain. Beberapa ganggang hidup ber- simbiosis dengan organisme lain seperti Paramecium hijau, Infusoria , Foraminifera, Rotifera, Hydra, Coelenterata, dan siput. Berdasarkan struktur talusnya, ganggang dibedakan menjadi empat tipe. 1. Ganggang uniseluler, hidup di perairan sebagai fitoplankton. 2. Ganggang berkoloni, dengan atau tanpa organisasi sel. 3. Ganggang berfilamen, yaitu hidup berkoloni membentuk benang. Ganggang yang paling bawah membentuk perlekatan dengan substrat. 4. Ganggang multiseluler, mempunyai talus yang berukuran besar dan kompleks yaitu membentuk struktur serupa daun, batang, dan akar. Tugas 4.1 Carilah informasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Protozoa, jenis Protozoa yang menginfeksi, gejala penyakit, dan upaya pencegahannya. Gambar 4.7 Gambar daur hidup Plasmodium. Sumber: Microsoft Encarta, 2006 Plasmodium fertilasi di dalam saluran pencernaan nyamuk Plasmodium di dalam kelenjar ludah nyamuk sel-sel hati sel darah merah gametosit di dalam sel darah merah nyamuk Anopheles tubuh manusia sel darah merah pecah Plasmodium B Protista Menyerupai Tumbuhan