Regnum Plantae
129
Kegiatan 7.2
Struktur Tumbuhan Paku A. Tujuan
Mengamati struktur tumbuhan paku.
B. Alat dan Bahan
1. Beberapa jenis tumbuhan paku. 2. Kaca pembesar
C. Cara Kerja
1. Carilah beberapa jenis tumbuhan paku yang dapat kamu temukan di sekitar rumah atau sekolahmu. Jika memungkinkan, cabutlah dengan hati-hati dan bawalah ke
laboratorium. 2. Amatilah bagian-bagian tumbuhan paku dan buatlah gambar disertai keterangan
bagian-bagiannya. 3. Amatilah ujung daun yang masih muda dengan kaca pembesar. Semua jenis paku
ujung daun muda selalu menggulung. 4. Temukan bagian tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Dengan
menggunakan kaca pembesar gambarlah sorus dan bagian-bagiannya.
D. Pertanyaan untuk Diskusi
1. Bagaimanakah struktur tumbuhan paku? Apakah fungsi bagian-bagian tumbuhan paku?
2. Bagian manakah yang menghasilkan spora? 3. Tumbuhan paku yang kamu amati termasuk fase gametofit ataukah fase sporofit?
Bagaimanakah ciri-ciri fase gametofit dan sporofit tumbuhan paku? 4. Jelaskan daur hidup tumbuhan paku.
c. Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukuran- nya sama isospora tetapi sebagian jantan dan sebagian betina
heterospora, misalnya paku ekor kuda Equisetum debile. Untuk memahami struktur tumbuhan lumut, lakukan
Kegiatan 7.2.
mikrospora protalium jantan
anteridium spermatozoid
makrospora protalium betina
arkegonium sel telur
zigot tumbuhan paku
mikrosporofil makrosporofil
mikrosporogonium makrosporogonium
Gambar 7.12 Skema daur hidup paku heterospor.
Sumber: Biologi Umum,
2005
V
130
Biologi SMA dan MA Kelas X
3. Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dahulu semua kormofita berspora dimasukkan dalam Pteridophyta. Jadi Pterydophyta meliputi berbagai jenis pakis
kelas Filicinae, paku ekor kuda Equisetinae, paku rane dan paku kawat Lycopodiinae, Psilotum Psilotinae, serta Isoetes
Isoetinae. Namun pengujian secara molekular menunjukkan bahwa kelompok-kelompok paku tersebut mempunyai banyak
perbedaan atau berkerabat jauh, sehingga setiap kelompok kemudian dimasukkan dalam divisi yang berbeda. Tumbuhan
paku dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Divisi Psilophyta
Merupakan kelompok paku yang paling primitif, yaitu belum mempunyai struktur akar berupa rizoma dan
sebagian besar belum mempunyai daun. Sporangium terletak di ketiak daun. Contohnya adalah Psilotum nudum.
b. Divisi Lycopodophyta
Mempunyai daun kecil-kecil atau berbentuk jarum atau sisik. Batangnya seperti kawat yang bercabang-cabang. Contohnya
Lycopodium clavatum yang digunakan sebagai obat-obatan,
Lycopodium cernuum yang digunakan sebagai karangan bunga,
dan Selaginella.
c. Divisi Equisetophyta
Hidup di pegunungan atau rawa-rawa. Mempunyai rhizoma yang menjalar. Batangnya mengandung zat kersik yang dapat
digunakan sebagai penggosok logam. Daunnya menyerupai jarum dan tersusun dalam suatu lingkaran. Contohnya
adalah rumput betung Equisetum debile.
d. Divisi Pteridophyta
Pteridophyta dianggap paku sejati atau paku benar. Ada yang hidup di darat dan ada pula yang hidup di air. Bentuk daun
lebar, kedudukan daun menyirip, dan tulang daunnya jelas terlihat. Daun muda menggulung dan sorus terletak di bawah
permukaan daun. Contohnya adalah paku pohon Cyanthea paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum, suplir Adiantum
cuneatum
, semanggi Marsilea crenata, dan paku air Azolla pinnata
.
4. Manfaat Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mempunyai beberapa manfaat yaitu sebagai berikut.
a. Sebagai tanaman hias: 1 Platycerium bifurcatum paku tanduk rusa,
2 Asplenium nidus paku sarang burung, 3 Adiantum cuneatum suplir,
4 Selaginella wildenowii paku rane.
b. Sebagai bahan penghasil obat-obatan: 1 Asipidium filix-mas,
2 Lycopodium clavatum. c. Sebagai sayuran:
1 Marsilea crenata semanggi, 2 Salvinia natans paku sampan atau kiambang.
Gambar 7.13 Lycopodium cernuum,
salah satu jenis paku Lycopodophyta
Sumber: Indonesian Heritage Tetumbuhan,
2002
Gambar 7.14 Paku pohon Cyathea
latebrosa, salah satu jenis paku Pteridophyta
Sumber: Indonesian Heritage Tetumbuhan,
2002