FungiJamur
87
Reproduksi seksual Ascomycota terjadi dengan konjugasi. Mula-mula hifa membentuk gametangia jantan anteridium dan
gametangia betina askogonium. Anteridium dan askogonium saling mendekat dan membentuk saluran yang disebut trikogin.
Nukleus anteridium masuk ke askogonium membentuk sel dengan dua inti. Sel ini kemudian tumbuh membentuk hifa
yang disebut hifa askogonium dan menghasilkan tubuh buah yang disebut askokarp. Di dalam askokarp 2 inti membelah
secara meiosis menghasilkan 8 askospora yaitu spora yang dihasilkan di dalam askus.
Spora yang dihasilkan disebarkan oleh angin dan jika jatuh pada lingkungan yang sesuai akan segera tumbuh membentuk
hifa dan dimulailah daur hidup jamur Ascomycota. Berikut ini beberapa contoh jamur dalam kelas Ascomycota.
a. Piedraia hortai menimbulkan infeksi pada rambut manusia. b. Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk membuat bir,
anggur, dan roti. c. Candida albicans menyebabkan penyakit kandidiasis yaitu
penyakit pada selaput lendir mulut, vagina, dan saluran pencernaan.
d. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin. e. Claviceps purpurea menghasilkan alkaloid dan zat
psikotropika. f. Penicillium notatum menghasilkan antibiotik penisilin.
g. Neurospora digunakan untuk membuat oncom dan berguna dalam penyelidikan genetika.
Untuk mengetahui ciri-ciri jamur Ascomycota, lakukan
Kegiatan 5.3 berikut ini.
Kegiatan 5.3
Mengamati Jamur Ascomycota A. Tujuan
Mengamati beberapa jamur Ascomycota dan menemukan ciri-cirinya.
B. Alat dan Bahan
1. Koloni Penicillium dan Aspergillus 2. Pinset atau tusuk gigi
3. Mikroskop dan perlengkapannya
C. Cara Kerja
1. Siapkan preparat basah dari jamur dengan cara mengambil sedikit saja bagian koloni ujung pinset atau tusuk gigi. Letakkan pada gelas benda yang sudah ditetesi
air, kemudian tutuplah preparatmu dengan kaca penutup dan usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara.
2. Amati dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran 100x, kemudian dilanjutkan dengan perbesaran yang lebih tinggi agar diperoleh struktur yang
lebih rinci. 3. Temukan struktur-struktur pada jamur seperti hifa, konidiofor, askospora, askus,
sel kaki. Catatlah ciri-ciri yang lain dan buatlah gambar jamur berdasarkan hasil pengamatanmu dan lengkapilah dengan keterangannya.
Gambar 5.11 Saccharomyces cerevi-
siae, salah satu Asco- mycota. Perhatikan
pembentukan kuncup.
Sumber: Dasar-Dasar Mikrobiologi, 2005
88
Biologi SMA dan MA Kelas X
Tugas 5.3
D. Pertanyaan
1. Bagaimana ciri-ciri makroskopis dan mikroskopis jamur Penicillium dan Aspergillus? 2. Bagaimanakah keadaan hifa dan bagaimana bentuk dan warna spora?
3. Ciri apakah yang menjadi ciri khas jamur Ascomycota yang membedakan dengan jamur pada kelompok lain?
4. Apa peranan Penicillium sp. dan Aspergillus sp. dalam kehidupan?
Carilah informasi proses pembuatan anggur sari buah dan jenis jamur yang digunakan, jelaskan peranan jamur
dalam proses itu serta tuliskan daur hidupnya.
5. Basidiomycota
Jamur yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar termasuk dalam kelas Basidiomycota. Saat ini
telah diketahui kurang lebih 12.000 jenis Basidiomycota dan tidak ada satu pun yang menyebabkan infeksi penyakit pada
manusia. Kebanyakan Basidiomycota adalah saprobe dan parasit pada tumbuhan dan serangga. Beberapa jenis Basidiomycota
enak dimakan dan aman, namun banyak ditemukan jenis yang menghasilkan racun mikotoksin yang dapat menyebabkan
kematian jika termakan. Jamur yang dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis disebut jamur.
Basidiomycota jarang melakukan reproduksi aseksual, reproduksi seksualnya membentuk basidiospora yang terbentuk
di luar basidium. Setiap basidium mengandung 2 atau 4 basidiospora, masing-masing berinti satu dan haploid. Seluruh
basidiospora berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut basidiokarp. Basidiokarp sering membentuk struktur seperti
batang yang disebut stalk dan seperti payung yang disebut tudung. Hifanya bersepta dengan sel-sel berinti satu dan
berkelompok padat membentuk semacam jaringan. Miselium pada Basidiomycota dapat dibedakan menjadi tiga macam.
a. Miselium primer, dihasilkan dari spora yang baru tumbuh.
Mula-mula miselium ini berinti banyak, kemudian ter- bentuk septa yang mengandung satu inti dan haploid.
b. Miselium sekunder, dihasilkan dari plasmogami atau persatuan dua hifa yang bersesuaian. Miselium ini berinti
dua yang masing-masing haploid. c. Miselium tersier, terdiri atas miselium sekunder yang telah
bersatu membentuk semacam jaringan, misalnya membentuk basidiokarp dan basidiofor.
Beberapa contoh jamur dalam kelompok Basidiomycota
adalah sebagai berikut. Contoh:
a. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan dan
banyak dibudidayakan. b. Amanita phalloides menghasilkan racun phalin yang berbahaya.
Gambar 5.12 Daur hidup Auricularia
polytricha, salah satu jenis Basidiomycota.
Sumber: Repro Bank Gambar Penerbit,
2006
meiosis kariogami
basidium muda
berinti dua basidiokrap
hifa dikariotik
dikarionisasi hifa berinti
tunggal berke-
cambah konidia
konidia berkecambah
basidio- spora
basidium dewasa
basidiospora
T AHAP DIPLOID
TA H
A P
DIKARIOTIK T
AHAP HAPLOID
FungiJamur
89
c. Auricularia polytricha dapat dimakan. d. Puccinia graminis menimbulkan penyakit pada tanaman tebu
dan jagung. e. Ustilago scitamanae parasit pada pucuk daun tanaman
Graminae. Untuk mengetahui ciri-ciri jamur Basidiomycota, lakukan