Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Konsep

berprofesi sebagai pedagang di kawasan wisata itu merasa keberatan dengan kutipan yang harus diberikan kepada PP, yang memang menguasai keamanan dan lahan parkir di kawasan itu. Namun, peringatan itu tidak digubris panitia penyelenggara musdalub. Akibatnya, penduduk setempat marah dan mengepung lokasi tersebut. Tidak sekadar mengepung, warga yang dibakar emosi itu kemudian membakar kendaraan, sedikitnya tiga mobil peserta”. http :majalah.tempointeraktif.comidarsip20010716DHmbm.20010 716.DH81417.id.htmll, diakses pada tanggal 7 Februari 2012, pukul 20.45 WIB Hal diatas memperlihatkan bahwa masyarakat pernah menolak adanya organisasi kepemudaan di Desa Bukit Lawang. Sampai sekarang pun di Desa Bukit Lawang tidak ditemukan adanya organisasi kepemudaan. Berdasarkan latar belakang masalah inilah peneliti tertarik untuk melihat persoalan mengenai penolakan masyarakat terhadap organisasi kepemudaan.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengapa terjadi penolakan pada organisasi kepemudaan di Desa Bukit Lawang? b. Bagaimana bentuk-bentuk penolakan pada organisasi kepemudaan di Desa Bukit Lawang?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui mengapa terjadi penolakan pada organisasi kepemudaan di desa Bukit Lawang. Universitas Sumatera Utara b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penolakan pada organisasi kepemudaan di desa Bukit Lawang.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Untuk melatih kemampuan akademis sekaligus penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh. b. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi perkembangan ilmu sosiologi. c. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai keterkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi yang berisikan tentang penolakan masyarakat Bukit Lawang terhadap organisasi kepemudaan, dan informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para masyarakat dan pemerintah.

1.5 Definisi Konsep

Berdasarkan uraian di atas dan berdasarkan topik permasalahan yang diangkat alam penelitian ini maka dapat diambil batasan dalam konseptul, yaitu sebagai berikut:

1. Resistensi

Universitas Sumatera Utara berasal dari kata resist + ance adalah menunjukan pada posisi sebuah sikap untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan, menentang atau upaya oposisi pada umumnya sikap ini tidak berdasarkan atau merujuk pada paham yang jelas http:id.wikipedia.orgwikiResistensi, diakses pada tanggal 12 Juli 2012, pukul 19.25 WIB.

2. Masyarakat

Yaitu sekumpulan orang atau manusia yang hidup berkelompok dan bertempat tinggal dalam satu wilayah tetap dan saling berinteraksi. Masyarakat juga merupakan suatu sistem dan kebiasaan, dan tata cara demi wewenang dan kerja sama atau kelompok dan penggolongan demi pengawasan tingkah laku serta kebiasaan manusia.

3. Organisasi

Yaitu unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya Sobirin, 2007:5.

4. Organisasi kepemudaaan

Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 menyatakan bahwa kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi Universitas Sumatera Utara diri, dan cita-cita pemuda. Organisasi kepemudaan yaitu organisasi atau golongan manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.

5. Konflik

Yaitu suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat sudut pandang yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi Kepemudaan

Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu kumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien Handoko 2000: 167. Menurut James A.F. Stoner 1996: 6, organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Jadi organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama dengan sistem tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2005-2025 yang dilakukan BPS berdasarkan pada SUPAS 2005, jumlah pemuda tahun 2009 mengalami pasang surut. Pada tahun 2009, jumlah pemuda sebanyak 62,77 juta jiwa. Angka tersebut terus mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2011 menjadi 62,92 juta jiwa kppo.b appenas.go.idfiles-1Proyeksi20Jumlah20Pemuda.pdfm diakses pada tanggal 1 April 2012, pukul 15.37 WIB. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

21 157 59

Persepsi Masyarakat Terhadap Organisasi Sosial Kepemudaan (Studi Deskriptif pada Majelis Pimpinan Cabang Organisasi Pemuda Pancasila di Jl. Rangkuti No.7 Kabupaten Simalungun)

4 97 99

Bukit Lawang (Studi Deskriptif Mengenai Peran Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kec. Bahorok Kabupaten Langkat)

7 91 96

HUBUNGAN OBJEK WISATA BUKIT LAWANG DENGAN KEGIATAN USAHA MASYARAKAT (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT).

0 3 27

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

0 0 9

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

1 1 6

B. Daftar Pertanyaan - Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

1 1 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Organisasi Kepemudaan - Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

1 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

1 1 9

Resistensi Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan (Studi Kasus Tentang Keberadaan Organisasi Pemuda Pancasila Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok)

0 1 10