merupakan salah satu potensi yang dapat diangkat dan diperkenalkan kepada dunia luar dan dijadikan sebagai salah satu objek yang paling diminati oleh
wisatawan. Tanggung jawab ini tidak serta merta hanya melibatkan masyarakat Bukit Lawang, pemerintah atau pun swasta, tetapi harus juga mengikutkan elemen
kelompok masyarakat untuk ikut serta membangun potensi tersebut. Alasan inilah yang mendorong masyarakat untuk memberikan izin kepada organisasi
kepemudaan untuk ikut serta memajukan daerah pariwisata Bukit Lawang.
5.2 Keberadaan Organisasi Kepemudaan Sebelum Konflik
Keberadaan organisasi kepemudaan adalah untuk melakukan kerjasama diantara kelompok masyarakat. Suatu organisasi dibentuk karena adanya
dorongan dari sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keberadaan organisasi kepemudaan ditengah masyarakat juga merupakan salah
satu wadah yang dibentuk untuk mengangkat aspirasi masyarakat agar masyarakat lebih mudah untuk mengakomodasi semua kepentingan yang ada didalam
masyarakat. Suatu organisasi dengan tujuan jelas dan sesuai dengan kepentingan yang diwakilkan akan cenderung mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari
masyarakat. Keberadaan organisasi kepemudaan pada pertama kalinya diperkenalkan
kepada masyarakat mendapat sambutan yang dengan harapan organisasi kepemudaan dapat memberikan konstribusi yang baik bagi masyarakat di Bukit
Lawang. Keadaan ini didukung dengan bergabungnya pemuda dalam kegiatan akan menambah pengetahuan dan pengalaman yang baru dimasyarakat,
disamping pemuda sebagai generasi penerus, juga sebagai pembangkit perubahan
Universitas Sumatera Utara
khususnya pada pengelolaan pariwisata yang lebih maju. Melalui harapan dan keinginan yang besar untuk perubahan yang lebih baik, masyarakat Bukit Lawang
kemudian menerima organisasi kepemudaan. Berikut petikan dari hasil wawancara dengan informan, J.P.M lk, 37 tahun sebagai berikut:
“Organisasi itu bila berjalan sesuai udang-undang organisasi yang berlaku bagus. Organisasi itu kan sifatnya mengayomi masyarakat.”
Organisasi kepemudaan dalam masyarakat bisa sebagai wadah aspirasi dari sekelompok masyarakat yang berbeda-beda, dengan arti suatu organisasi
terlebih organisasi kepemudaan dapat membantu dan mengajak masyarakat khususnya pemuda untuk lebih aktif dalam lingkungan dan kehidupan
bermasyarakat. Proses penerimaan awal suatu masyarakat akan keberadaan suatu
kelompok dapat terindikasi dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap kepentingan masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan-kegiatan atau tindakan
yang nyata dalam perubahan ke arah yang lebih baik akan mendapatkan respon positif tetapi jika keadaannya berbanding terbalik atau dengan kata lain tidak
memberikan hasil yang postif bagi masyarakat akan mendapatkan pertentangan dengan sekelompok orang yang diwakilinya. Masyarakat Bukit Lawang pada
umumnya tidak melihat adanya kegiatan yang positif dari keberadaan organisasi kepemudaan. Hal ini dapat dari data hasil wawancara dengan informan, berikut
pernyataan salah satu informan, JN lk, 44 tahun : “Tujuan pertama orang itu kan buat organisasi ini untuk
kebaikan. Tapi lama kelamaan jadi lain tujuannya, ternyata dari mulai harga padi, getah semua kena pajak.”
Universitas Sumatera Utara
Indikasi organisasi kepemudaan terlebih organisasi Pemuda Pancasila PP tidak mendapat dukungan dari masyarakat semakin jelas terlihat dan nyata ketika
peran serta masyarakat Bukit Lawang tidak mendapatkan tempat untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Peran serta masyarakat
cenderung terabaikan bahkan sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini diungkapkan oleh informan, GR lk, 41 tahun
sebagai berikut: “Waktu itu yang klimaksnya organisasi itu diusir dari sini karena
waktu itu mereka ada rencana buat tarif pakiran kira per jam bukan kira nginap per malam.”
Alasan untuk masuk dalam organisasi umumnya adalah dalam organisasi tersebut berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk merasa aman,
memperoleh status, harga diri, kekuatan, afiliasi dan pencapaian tujuan.
5.3 Konflik Masyarakat Terhadap Organisasi Kepemudaan Pemuda Pancasila