Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Bukit Lawang
DUSUN JLH KK
L P
JLH Dusun I Pondok Bawah
77 137
145 282
Dusun II Pondok Atas 96
189 183
372 Dusun III Pondok Enam
40 74
67 141
Dusun IV Pondok Sepuluh 60
118 110
228 Dusun V Gotong Royong
97 148
154 302
Dusun VI Kampung Seberang 30
56 60
116 Dusun VII Perumahan Wisata
312 574
591 1165
JUMLAH 712
1296 1310
2606 Sumber: Data Kependudukan Desa Perkebunan Bukit Lawang Thn 2012
Komposisi penduduk Bukit Lawang dapat dibagi berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut:
a. Komposisi Penduduk Menurut Agama
Dari segi agama, penduduk Desa Perkebunan Bukit Lawang terbagi dalam dua agama besar yaitu Islam dan Kristen. Tetapi dari kedua agama ini yang
terbesar dianut penduduk Desa Perkebunan Bukit Lawang adalah agama Islam. Berikut komposisi penduduk menurut agama yang dianutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Komposisi penduduk berdasarkan Agama
NO. Agama Jumlah
1. Islam
2467 2.
Kristen 139
Jumlah Total 2606
Sumber: Data Kependudukan Desa Perkebunan Bukit Lawang Thn 2012
b. Komposisi Penduduk Menurut Suku
Desa Perkebunan Bukit Lawang adalah desa yang memiliki beraneka ragam suku. Perbedaan suku di desa ini tidak pernah membuat penduduk
bermasalah ataupun bertengkar, penduduk Bukit Lawang menjalani kehidupan dengan saling menghargai dan menghormati.
Tabel 4.3 Komposisi Penduduk berdasarkan SukuEtnis
No. Suku
Jumlah 1.
Jawa 2064
2. Melayu
138 3.
Karo 59
4. Batak
223 5.
Padang 28
6. Lain-lain
94 Jumlah Total
2606 Sumber: Data Kependudukan Desa Perkebunan Bukit Lawang Thn 2012
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari total keseluruhan penduduk yang ada di Desa Perkebunan Bukit Lawang, penduduk yang bersuku
jawa sangat mendominasi dibanding suku yang lainnya. Di urutan kedua ada suku batak dengan jumlah penduduk 223, suku melayu sebanyak 138 jiwa, suku karo
ada 59 jiwa, dan suku padang sebesar 28 jiwa, serta suku yang lainnya sebanyak 94 jiwa.
4.1.3 Mata Pencaharian Masyarakat Bukit Lawang
Mata pencaharian adalah sumber pendapatan penduduk berupa pekerjaan yang dilakukan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan. Beragam pekerjaan
dilakukan oleh masyarakat Desa Perkebunan Bukit Lawang. Namun yang paling mayoritas adalah jenis pekerjaan sebagai karyawan, petaniburuh dan guide
pemandu wisata. Berikut daftar mata pencaharian Desa Perkebunan Bukit Lawang :
Tabel 4.4 Komposisi Mata Pencaharian
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah
1. Karyawan
265 2.
Petani Buruh 155
3. Pedagang
86 4.
Peternak sapi 57
5. Guide
125 6.
Pengrajin 2
7. Wiraswasta
41
Universitas Sumatera Utara
8. TNI POLRI
12 9.
PNS 19
10. Dokter
2 11.
Perawat 6
12. Lain-lain
1836 Jumlah Total
2606 Sumber: Data Kependudukan Desa Perkebunan Bukit Lawang Thn 2012
4.1.4 Sarana dan Prasarana
Secara umum, sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan public, karena apabila
kedua hal ini tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
a. Sarana dan Prasarana Transportasi
Salah satu sarana dan prasarana pokok dan penting untuk mengembangkan potensi daerah terutama daerah pariwisata adalah prasarana transportasi seperti
jalan raya, jembatan, prasarana transportasi sungai, danau, laut, dan uadara dan sarana transportasi seperti mobil, sepeda motor, perahu, kapal laut, pesawat
udara, dan sebagainya. Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi yang memadai akan mendukung arus orang dan barang yang keluar dan masuk ke suatu
daerah. Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk mengembangkan
potensi daerah serta menunjang pertumbuhan ekonomi. Desa Perkebunan Bukit
Universitas Sumatera Utara
Lawang merupakan daerah pariwisata di Sumatera Utara yang sering dikunjungi oleh wisatawan, bukan hanya dari wisatawan dalam negeri tetapi juga wisatawan
asing dan jalan adalah salah satu hal yang penting dalam menunjang pariwisata. Keadaan desa ini secara umum baik dan desa ini juga telah terhubung dengan
daerah lain melalui jalan yang beraspal. Sepeda motor adalah sarana transportasi yang cukup banyak digunakan
oleh masyarakat. Selain itu tersedia juga transportasi umum seperti bus, mikrolet, becak motor. Becak motor cukup banyak ditemukan di desa ini, masyarakat
banyak mengandalkan transportasi ini menjadi alat untuk mencari nafkah. Dari terminal Gotong Royong ke lokasi pariwisata dengan menggunakan becak motor
membutuhkan tarif Rp.3000,- perorang.
b. Sarana dan Prasarana Penerangan dan Air Bersih