47 kelas VI sehingga beliau lebih mengetahui perkembangan fisik maupun sikap
setiap siswa dibanding guru kelas. Beliau belum mengikuti pendidikan dan pelatihan dikarenakan alasan kesehatan ketika jadwal pendidikan dan
pelatihan diadakan. Hal tersebut berpengaruh pada cara mengajar beliau dan cara penilaiannya. Guru PJOK lebih banyak meminta bantuan guru kelas
untuk administrasi penilaian. 3.
Siswa kelas IV Jumlah siswa kelas IV ada 29 anak yaitu, 17 laki-laki dan 12 perempuan.
Berdasarkan dokumentasi buku induk siswa SD Gandok, usia rata-rata siswa 10-11 tahun. Siswa kelas IV adalah siswa yang sangat aktif baik verbal
maupun kinestetiknya. Seluruh siswa kelas IV bertempat tinggal di sekitar sekolah sehingga guru tidak kesulitan jika mengambil contoh masalah sehari-
hari disekitar siswa. Dalam penelitian ini diambil 10 siswa secara acak sebagai sampel.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 September – 19 September 2013 di
SD Negeri Gandok, Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Gedung sekolah berada di tepi Jalan Imogiri Barat kilometer 7. Sekolah tersebut
merupakan salah satu sekolah dasar yang menjadi sekolah ujicoba kurikulum 2013. Sekolah ini merupakan sekolah nonparalel. Masing-masing tingkat hanya
satu kelas. Penelitian dilakukan di kelas IV yang berada di sayap kanan sekolah.
48 Letak ruangan berada satu baris dengan ruang kelas VI, kelas V, ruang
laboratorium, ruang TI teknologi dan informasi dan ruang guru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2011: 308, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, sumber data primer, dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105, observasi adalah pengamatan
terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Menurut Sugiyono
2010: 204 dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta dan non
participant observation observasi non partisipan. Selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak terstruktur. Guna proses pelaksanaan pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi
non partisipan. Peneliti tidak terlibat dalam peran kegiatan dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, mendokumentasikan, menganalisis, dan
membuat kesimpulan tentang pelaksanaanpembelajaran berpendekatan saintifik di
49
SDNegeri Gandok Bantul. Sedangkan dari segi instrumentasi yang digunakan, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Observasi telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan di mana tempatnya. Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi sebagai
acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran berpendekatan
saintifik di SD Negeri Gandok Bantul.
2. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2011: 130. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono 2011: 231. Esterberg Sugiyono, 2011: 233 mengemukakan beberapa
macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Alasan peneliti memilih jenis wawancara ini karena wawancara semiterstruktur
tergolong dalam kategori indept interview, dimana peneliti lebih bebas menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah
pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk mengungkap pendapat dan ide-ide dari informan bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
50 Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat
pedoman wawancara agar proses tetap terfokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
berpendekatan saintifik di SD GandokBantul. Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan fleksibel, sementara itu pedoman wawancara hanya digunakan
sebagai acuan. Peneliti memilih informan guru kelas VI, guru PJOK, dan siswa kelas IV
yang berada di SD N Gandok. Peneliti memilih informan berdasarkan keterkaitan pelaksanaan pembelajaran berpendekatan saintifik di kelas tersebut, yaitu orang-
orang yang memiliki peran penting dalam permasalahan yang ingin diketahui untuk menjawab penelitian.
3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 274 metode dokumentasi yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Menurut
Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 149 studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan
penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.
Untuk memperoleh data, peneliti mengambil dari dokumen-dokumen yang berupasilabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai dan hasil belajar
siswa. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa foto dan video di lingkungan
51 sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran berpendekatan saintifik
di SD Negeri Gandok Bantul. Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara Sugiyono, 2010: 307. Oleh karena teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. itu, maka penelitian ini dibantu dengan instrumen pedoman observasi, pedoman wawancara, alat
perekam, kamera dan alat tulis.
E. Teknik Analisis Data