Model pembelajaran dalam pendekatan saintifik

32 Menurut Patta Bundu 2006:37 untuk mengembangkan keterampilan tersebut guru dapat membantu siswa dengan menyiapkan waktu berdiskusi tentang cara mengkomunikasikan suatu informasi, memperkenalkan teknik-teknik penyajian informasi, menyiapkan bahan-bahan referensi, menganjurkan penggunaan alat yang sesuai, dan memberi waktu diskusi untuk mendiskusikan informasi dan cara penyajiannya. Abdul Majid 2014: 234 menjelaskan kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar peserta didik mengetahui secara benar apakah jawaban yang dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.

5. Model pembelajaran dalam pendekatan saintifik

Model pembelajaran berpendekatan saintifik yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. a. Project-Based Learning Bransfor dan Stein mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pengajaran yang komprehensif dengan melibatkan siswa dalam penyelidikan kooperatif dan berkelanjutan. Menurut Seymour Papert Warsono, 2012:153 pembelajaran akan berlangsung efektif jika siswa aktif membuat atau memproduksi suatu karya fisik yang dapat dihadirkan dalam dunia nyata atau disebut juga belajar dengan membuat sesuatu learning by making. 33 Peran guru murni sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dalam pemecahan masalah yang bermanfaat, membangun tugas-tugas yang bermakna, serta memandu pengembangan pengetahuan siswa dan pengembangan keterampilan sosialnya. Guru secara teliti melakukan penilaian autentik tentang apa yang telah dipelajari siswa selama mengerjakan proyek maupun menilai produk belajar siswa. b. Problem-Based Learning PBL Model pembelajaran ini berlandaskan kontruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang kontekstual. Untuk memperoleh informasi, menurut Arends, siswa belajar tentang bagaimana membangun kerangka masalah, mencermati, mengumpulkan data dan mengorganisasi masalah, menyusun fakta, menganalisis data, dan menyusun argumentasi terkait pemecahan masalah, kemudian memecahkan masalah Warsono, 2012:147. Langkah-langkah PBL adalah menemukan permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, memilih pembahasan masalah actual dengan menginvestigasi dari berbagai sudut disiplin ilmu, mengadakan penyelidikan otentik atau penyelesaian yang nyata memprediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, dan membuat inferensi, menghasilkan artefak berupa laporan dan mengadakan kolaborasi yaitu kerja sama antar siswa baik dalam tugas yang lebih kompleks maupun saling bertukar informasi Warsono, 2013: 147- 148. 34 c. Inquiry Learning Model inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan Wina Sanjaya, 2008:303. Langkah-langkah dalam inkuiri adalah merumuskan masalah, pengamatan, menganalisis dan menyajikan hasil, dan mengkomunikasikan Ahmadi, 2011: 84. Dari beberapa model di atas, kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan sangat diperlukan dan sangat penting. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai guru baik untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan atau bertanya untuk menguji. Selain itu pertanyaan guru juga berguna untuk memberikan tantangan kepada siswa untuk memecahkan masalah. C. KAJIAN TENTANG PENILAIAN AUTENTIK Dalam American Library Association asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam modul pelatihan guru implementasi kurikulum 2013, 2013:246. Menurut Settlage 2012:165 “… This approach is referred to as authentic assessment, because the assessment task to the way the students learn the concept and skill.” Penilaian autentik dapat mengukur seberapa baik siswa memahami penggunaan alat untuk menemukan data dan menunjukkan 35 kemampuan dalam menggunakannya. Berikut penjelasan tentang pengertian dan jenis-jenis penilaian autentik yang digunakan dalam kurikulum 2013.

1. Pengertian Penilaian Autentik