Hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran

78 dilaksanakan dalam pembelajaran diawal tema, jika dilaksanakan kembali siswa akan bosan. Guru mengatakan bahwa dirinya belum memahami penilaian proyek secara menyeluruh. Menurut beliau penilaian proyek dilakukan saat siswa mengerjakan tugas proyek selama beberapa hari. Guru merasa belum memahami cara menilainya, apa yang dinilai dan bagaimana mengolah nilainya. Peneliti : “Kalau pelaksanaan penilaian proyek bagaimana bu?” Guru : “Penilaian proyek itu cuma menjawab pertanyaan begitu. membuka buku guru seperti ini lo mbak, penilaian proyeknya itu ada sendiri satu proyek itu dalam satu minggu, padahal ini sudah ada di pembelajaran di awal tema. Sedangkan proyek ini di akhir tema. Kan kalau diulang lagi anak kan bosan, ya saya cuma seperti mengulang begitu, tanya jawab saja tidak dilakukan lagi. ” Peneliti : “Kalau dari jenis penilaiannya, jenis penilaian yang mana yang masih belum ibu pahami? ” Guru : “Kalau jenisnya itu yang masih bingung proyek. Kan katanya kalau proyek itu berlangsung terus menerus, berlanjut, saya itu bingung menilainya proyeknya itu lo bagaimana, soalnya kan di pembelajaran sudah. Itu tidak terintegrasi, tetapi seminggu khusus begitu. ”

5. Hambatan yang ditemui guru dalam pembelajaran

Dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan saintifik, guru menemui beberapa hambatan yang muncul karena faktor siswa dan faktor guru sendiri. a. Kemampuan menalar siswa belum optimal 79 Dari faktor siswa, belum optimalnya kegiatan menalar menjadi hambatan guru dalam melaksanakan pemebelajaran dengan model inkuiri atau menemukan sendiri. Siswa belum dapat bekerja mandiri dalam menyimpulkan suatu pengamatan atau percobaan dan masih memerlukan bimbingan guru berupa pertanyaan. Bimbingan berupa pertanyaan ini diberikan setelah siswa melakukan kegiatan mengumpulkan informasi. b. Guru belum dapat optimal melaksanakan penilaian autentik sebagai hasil belajar pada pembelajaran berpendekatan saintifik Dari faktor guru, guru mengakui bahwa belum melaksanakan penilaian autentik sesuai petunjuk teknis yang dibekalkan pada saat diklat Kurikulum 2013. Guru menemui hambatan dalam melakukan penilaian. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor berikut. 1 Guru belum memahami cara menilai dan mengolah nilai pada penilaian kinerja. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV, guru masih belum paham cara mengolah nilai deskripsi menjadi rentang skor, misalnya dengan ceklist “yatidak” menjadi rentang skor 1 sampai 4 atau dari penilaian deskripsi sangat baik, baik, dan kurang baik menjadi rentang skor 1 sampai 4. 2 Dalam penilaian portofolio guru menilai portofolio yang telah diseleksi walaupun portofolio lain tetap dikerjakan. Kegiatan membuat karya portofolio sering dilaksanakan dalam pembelajaran. Tetapi guru hanya memilih satu dari beberapa karya yang sama untuk dinilai sebagai portofolio dan diarsip untuk dilaporkan kepada orangtua. Hal ini dilakukan atas pengarahan pengawas kurikulum. Tetapi guru mengakui bahwa penilaian tidak langsung dilaksanakan 80 setelah siswa selesai mengerjakan. Karya akan dikumpulkan terlebih dahulu pada map masing-masing anak. Guru akan menilai pada saat ada waktu luang untuk menilainya. 3 Guru belum memahami pelaksanaan kegiatan proyek yang direkomendasikan buku guru. Guru belum melaksanakan penilaian proyek karena selain belum sampai materinya. Berdasarkan wawancara dengan guru, guru masih belum memahami apa yang harus dalam penilaian proyek dan cara menilainya.

A. Pembahasan

1. Strategi pembelajaran yang menarik dan ilmiah.

a. Pemilihan strategi pembelajaran

Model yang digunakan guru selama observasi dilakukan adalah inkuiri, yaitu kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan Wina Sanjaya, 2008:303. Pelaksanaan model inkuiri menggunakan metode diskusi, pengamatan, eksplorasi, percobaan, tanya jawab, penugasan dan ceramah. Metode tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikemukakan Wina Sanjaya 2008:305 dalam melaksanakan model ini yaitu pengembangan kemampuan berpikir anak, menjalin interaksi antara siswa dan siswa maupun siswa dan guru bahkan siswa dan lingkungan sekitar, prinsip bertanya, dan prinsip keterbukaan yaitu bebas untuk mencoba sesuai pembelajaran dan kemampuannya. Model pembelajaran yang lain, project based learning dan problem based learning belum dilaksanakan oleh guru. Project based learning belum dilakukan