42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK karena penelitian ini sesuai dengan tujuan PTK yang dikemukakan Daryanto 2011: 6
yaitu untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Mulyasa 2011: 11 menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati
kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan.
Jenis penelitian tindakan yang dipilih adalah PTK kolaboratif karena dalam pelaksanaannya bekerja bersama-sama dengan guru. Pardjono,dkk
2007: 1218 mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif atau bersama-sama oleh peneliti dengan guru lain, kepala
sekolah, guru senior, dan sebagainya. Kolaborasi tersebut akan memberikan hasil penelitian yang lebih bermakna, dan meningkatkan bobot keilmiahan.
Pendapat tersebut sejalan dengan yang dijelaskan oleh Suhardjono 2012: 63 bahwa kerjasama kolaborasi antara guru dengan peneliti sanngat penting
dalam bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi.
B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Karanganyar, Kebumen. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 24 siswa,
43
terdiri dari 12 perempuan dan 12 laki-laki. Peneliti memberikan tindakan terencana sebagai upaya pemecahan masalah dalam pembelajaran, dan guru
kelas V ibu Ati Nurani sebagai kolaborator. Berdasarkan hasil pratindakan menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis paragraf masih
kurang, hal tersebut yang menjadi dasar pemilihan subjek penelitian. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian yaitu keterampilan menulis paragraf siswa kelas V SD
Negeri 1 Karanganyar, Kebumen.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Gang Musi No.29 Karanganyar, Kebumen. Penelitian dilaksanakan pada kelas
V semester genap tahun pelajaran 20132014. Kelas ini berisikan 30 meja dan kursi siswa, satu meja dan kursi guru, satu buah lemari, dan satu papan tulis.
Pada dinding kelas terpasang beberapa gambar pahlawan nasional dan kata mutiara. Media pembelajaran yang terlihat dalam kelas ini adalah penggaris
kayu yang digunakan guru dalam pelajaran matematika. Media lain tersimpan di lemari dan ruang kepala sekolah. Media yang disimpan tersebut diantaranya
peta, globe dan tiruan organ tubuh manusia. Selama ini guru tidak menyiapkan media khusus untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Guru menggunakan bahan
materi yang sudah ada di buku dan ini dirasa cukup untuk pembelajaran. Ada kalanya siswa diminta membuat atau mencari media pembelajaran sendiri.
Kelas V ini terlihat cukup luas dan bersih, beberapa alat kebersihan seperti